Hitstat

06 June 2019

Lukas - Minggu 17 Kamis


Pembacaan Alkitab: Luk. 14:25-35
Doa baca: “Siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu.” (Luk. 14:27)


Membenci Hayat Jiwa dan Memikul Salib


Dalam Lukas 14:26-33 Tuhan menyingkapkan harga yang harus dibayar untuk mengikuti Dia kepada orang banyak yang berduyun-duyun mengikuti-Nya. Menerima keselamatan adalah beroleh selamat (Luk. 13:23); mengikuti Tuhan adalah menikmati Dia sebagai berkat dari keselamatan Allah. Ini menuntut kita melepaskan segalanya, bahkan hayat jiwa kita, dan memikul salib kita.

Dalam ayat 26 Tuhan mengajar kita untuk membenci, khususnya membenci diri kita sendiri, yaitu hayat jiwa kita, karena hal yang kita kasihi di dalam diri kita sendiri itu terutama bukanlah roh atau tubuh kita, melainkan jiwa kita. Misalnya, kita mungkin pergi ke sebuah rumah makan bukan karena kita mengasihi tubuh kita, melainkan karena kita mengasihi jiwa kita dan ingin menikmati hidup, yaitu agar jiwa kita mendapatkan suatu kenikmatan. Sebenarnya, semua bentuk kesenangan, hiburan dan pelesiran adalah untuk kenikmatan jiwa kita. Dalam Lukas 14:26 Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa jika kita tidak membenci hayat jiwa kita, kita tidak dapat menjadi murid-murid-Nya. Membenci hayat jiwa diperlukan agar kita bisa menerima pahala.

Dalam ayat 27 Tuhan berkata mengenai memikul salib. Sasaran salib bukanlah menyuruh seseorang menderita, melainkan mengakhiri seseorang. Memikul salib berarti kita tetap tinggal di atas salib dan membiarkan manusia lama kita berada di bawah pengakhiran salib. Kristus telah menyalibkan kita. Sebagai kaum beriman, kita telah menerima Kristus dan secara organik telah disatukan dengan Dia sehingga kita dapat berbagian dalam ketersaliban-Nya. Sebagai orang-orang beriman kita perlu hari demi hari membiarkan Kristus mengakhiri manusia lama kita, semakin kita mengenal firmanNya melalui Alkitab, kita akan makin menyadari betapa mulia-Nya Tuhan sehingga kita dapat melepaskan segala sesuatu bagi Dia dan dengan rela membiarkan diri kita untuk berada di bawah salib agar Tuhan dapat mengakhiri manusia lama kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 33

No comments: