Pembacaan
Alkitab: Luk 15:1-32
Doa
baca: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau
ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh
sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia
menemukannya?” (Luk. 15:4)
Keselamatan Allah dalam Tiga Perumpamaan
Lukas 15:1-2 menunjukkan bahwa para pemungut cukai dan
orang-orang berdosa senang kepada Manusia-Penyelamat dan datang mendekatiNya.
Tetapi orang-orang agamis terganggu oleh hal ini dan bersungut-sungut karena
Tuhan menyambut orang-orang berdosa dan makan bersama mereka.
Tuhan menjawab orang-orang Farisi dan ahliahli Taurat
dengan tiga perumpamaan yang menyingkapkan dan menggambarkan bagaimana Trinitas
Ilahi bekerja untuk membawa orang-orang dosa kembali melalui Putra oleh Roh,
kepada Bapa. Putra datang dalam keinsanian-Nya sebagai Gembala untuk mencari
orang dosa sebagai seekor domba yang hilang dan membawanya kembali ke rumah
(Luk. 15:4-7). Roh itu mencari orang dosa seperti perempuan yang dengan teliti
mencari dirham yang hilang sampai ia menemukannya (ayat 8-10). Bapa menerima
orang dosa yang bertobat dan kembali seperti seorang yang menerima anaknya yang
hilang (ayat 11-32). Ketiga perumpamaan ini menekankan kasih Trinitas Ilahi
melebihi keadaan manusia yang telah jatuh dan menekankan pertobatan orang dosa
yang menyesal.
Dalam penyebutannya, Putra disebut lebih dulu karena
Dia yang akan datang dalam keselamatan Allah adalah Putra. Putra datang untuk
menggenapkan penebusan, yang merupakan keperluan pertama, sebagai
dasar keselamatan kita. Karena Putra telah menggenapkan penebusan, maka Roh
datang untuk mencari kita. Karena pencarian Roh terhadap kita, kita bertobat
dan kembali kepada Allah Bapa. Kemudian, Bapa menunggu kita kembali. Urutan ini
adalah menurut langkah-langkah keselamatan Allah; yaitu oleh Putra, melalui
Roh, dan kepada Bapa. Hari ini pun, kita perlu bekerja sama dengan Dia,
membiarkan Dia menemukan kita, menyelamatkan kita, dan membawa kita kembali
kepada Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 34
No comments:
Post a Comment