Pembacaan Alkitab: Luk 15:1-7
Doa baca: “Atau
perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu
dirham, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan
cermat sampai ia menemukannya?” (Luk. 15:8)
Pencarian
Putra dan Pencarian Roh
Lukas 15:4 mengatakan, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau
ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh
sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia
menemukannya?” Kata “padang gurun” di sini melambangkan dunia. Gembala
pergi ke padang gurun untuk mencari domba yang hilang itu menunjukkan bahwa
Putra telah datang ke dunia untuk tinggal di antara manusia (Yoh. 1:4). Lukas
15:5-6 melanjutkan, “Kalau ia telah menemukannya,
ia meletakannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah, ia
memanggil sahabatsahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka:
Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab aku telah menemukan dombaku yang
hilang itu.” Di sini kita nampak kekuatan penyelamatan dan kasih
penyelamatan dari Sang Juruselamat.
Dalam Lukas 15:8 Tuhan selanjutnya berkata, “Atau perempuan manakah yang mempunyai
sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu dirham, tidak menyalakan pelita dan
menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?”
Secara harfiah, bahasa Yunani yang diterjemahkan “dirham” adalah mata uang yang
sama dengan dinar Roma. Satu dirham itu sama dengan upah sehari. Pelita
melambangkan firman Allah (Mzm. 119:105, 130) yang digunakan oleh Roh untuk
menerangi dan menyingkapkan kedudukan dan keadaan orang dosa supaya dia bisa
bertobat. Menurut ayat 8, perempuan itu menyapu rumah dan mencari dengan cermat
sampai ia menemukan dirham yang hilang itu. Pencarian Putra dalam ayat 4
terjadi di luar orang dosa, dan digenapkan di atas salib melalui kematian
penebusan-Nya. Pencarian Roh di sini adalah yang di dalam dan dilaksanakan oleh
pekerjaan-Nya di dalam orang dosa yang bertobat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 34
No comments:
Post a Comment