Pembacaan Alkitab: Luk. 11:27-54
Doa baca:
“Berilah dan kamu akan diberi: Suatu
takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang tumpah ke luar akan
dicurahkan ke dalam pangkuanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu.” (Luk. 6:38)
Memakai Uang
dengan Tepat
Sebagai kaum beriman, kita perlu mengambil kesempatan
untuk memakai uang kita dengan cerdik untuk mendatangkan faedah bagi orang
lain, supaya bila uang itu tidak berguna lagi, orang lain akan melakukan
sesuatu bagi kita. Dalam Lukas 16:9 Tuhan berkata, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya
jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.”
Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang telah mendapatkan faedah melalui
bagaimana kita memakai uang dengan tepat akan menyambut kita ke dalam kemah
yang kekal. Hal ini akan terjadi di dalam zaman kerajaan yang akan datang.
Seprinsip dengan itu, kita tidak seharusnya memakai
uang kita untuk diri kita sendiri, untuk barang-barang mewah, hiburan,
pelesiran, atau pelampiasan hawa nafsu kita. Sebaliknya kita harus memakai uang
kita untuk mendatangkan faedah bagi orang lain. Inilah menjadi cerdik dalam
melayani Tuhan.
Kita tidak dapat melayani Tuhan dengan setia tanpa
memakai uang kita untuk tujuan yang benar dan pada waktu yang tepat, serta
mengaturnya dengan benar. Tidak hanya demikian, kita juga perlu belajar untuk
menyisihkan penghasilan yang didapatkan untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Dalam Lukas 6:38, kita nampak perkataan Tuhan bahwa apabila kita memberi kepada
orang lain, Bapa kita yang di surga akan selalu mengembalikan kepada kita lebih
banyak dari pada yang kita berikan. Apa yang kita ukurkan kepada orang lain itu
juga akan diukurkan kepada kita. Hal ini menunjukkan bukan hanya soal iman
kita, tetapi juga soal praktik, dan praktik kita ini berdasar pada iman kepada
Tuhan dan kesetiaan-Nya. Berapa besar yang kita persembahkan kepada Tuhan akan
menentukan juga berapa besar yang akan kita terima dari-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 36
No comments:
Post a Comment