Hitstat

03 June 2019

Lukas - Minggu 17 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk. 14:1-14
Doa baca: “Sebab siapa saja yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Luk. 14:11)


Mengajar Orang yang Diundang dan yang Mengundang


Dalam Lukas 14:1-6 ada seorang Farisi mengundang Tuhan Yesus makan di rumahnya pada hari Sabat. Sewaktu Tuhan Yesus berada di rumah orang Farisi itu, Dia mengamati situasi yang ada di antara orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam hal memilih tempat duduk mereka meninggikan diri mereka sendiri. Karena itu, Tuhan mengatakan satu perumpamaan tentang anjuran untuk tidak duduk di tempat yang terhormat bila diundang oleh seseorang ke satu pesta perkawinan, melainkan duduk di tempat yang paling rendah. Dalam perumpamaannya Tuhan menunjukkan bahwa jika kita mengambil tempat terhormat kita mungkin akan diusir dan disuruh pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi, jika kita duduk di tempat yang paling rendah, maka orang yang mengundang kita akan menyuruh kita untuk duduk di tempat yang lebih terhormat (ayat 8- 10). Tuhan menyimpulkan perumpamaan ini dengan berkata, “Sebab siapa saja yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (ayat 11). Ajaran Tuhan di sini adalah seperti orang tua mengajar anak-anaknya bagaimana bertingkah laku.

Selanjutnya dalam ayat 12-14 Tuhan berkata kepada orang yang telah mengundang Dia, bahwa apabila mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang orang-orang yang dapat membalas kepadanya, tetapi sebaiknya mengundang orang-orang yang tidak dapat membalas apa-apa. Sebab dia akan mendapat balasannya pada hari kebangkitan orang-orang benar.

Sebagai anak-anak Tuhan hari ini, kita perlu mengenal ajaran Tuhan yaitu kita perlu merendahkan diri, tidak mencari kehormatan diri sendiri tetapi membiarkan Allah yang akan meninggikan kita pada waktunya, lalu kita perlu melakukan segala sesuatu dengan tidak mengharapkan balasan dari orang lain pada zaman ini tetapi tetap mengarahkan pandangan kita pada zaman yang akan datang.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 32

No comments: