Pembacaan Alkitab: Luk. 11:14-26
Doa baca:
“Siapa saja yang setia dalam hal-hal
kecil, ia setia juga dalam hal-hal besar. Dan siapa saja yang tidak benar dalam
hal-hal kecil, ia tidak benar juga dalam hal-hal besar.” (Luk. 16:10)
Pengurusan
dan Penanganan akan Uang
Dalam Lukas pasal 15 kita nampak keselamatan yang
digenapkan oleh Trinitas ilahi. Keselamatan Allah menghasilkan pelayanan.
Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, kita sekarang harus melayani Allah
yang menyelamatkan kita sebagai hamba-hamba-Nya. Hamba adalah orang yang
berguna dalam sebuah rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa setelah kita
diselamatkan, kita sebagai hamba-hamba yang baik harus melayani Allah di dalam
gereja-Nya, yang adalah rumah-Nya di bumi pada hari ini.
Menurut Lukas 16, pelayanan kita berhubungan erat
dengan pengurusan uang. Dalam hal ini, kita adalah “bankir” yang setiap hari
berhubungan dengan uang dan memikirkan berapa banyak uang yang sudah dimiliki.
Sebagai suatu ilustrasi tentang betapa orang-orang dijajah oleh uang, ada kisah
tentang seorang pengusaha yang diminta untuk berdoa setelah seorang pengkhotbah
berkhotbah. Orang ini sangat terkejut dan tidak dapat menolak mengucapkan doa.
Dalam doanya, tiba-tiba ia mengucapkan perkataan mengenai sejumlah uang. Ini
adalah satu penggenapan dari firman Tuhan yang mengatakan, “Yang diucapkan mulut meluap dari hati” (Mat. 12:34). Apa saja yang
memenuhi hati kita pada akhirnya akan keluar dari mulut kita. Untuk itu,
pengurusan uang benar-benar hal yang besar dan sangat penting. Kita perlu
menyadari bahwa akan datang saatnya uang, Mamon yang tidak benar ini menjadi
tidak berguna. Ini berarti akan ada suatu waktu uang ini menjadi tidak berguna
lagi dalam kehidupan kita. Mungkin waktu itu adalah masa Kerajaan Seribu Tahun
atau saat kita sudah tidak ada lagi di bumi ini. Karena itu dalam Lukas 16:1-3
Tuhan mengajar kita supaya cerdik dalam mengurus uang dan mengambil kesempatan
memakai Mamon yang tidak benar itu dengan cerdik, berhikmat dan tepat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 36
No comments:
Post a Comment