Pembacaan
Alkitab: Luk. 17:11-37
Doa
baca: “Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang
di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersamasama mengilang, yang seorang akan
dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” (Luk. 17:34-35)
Tidak Memelihara Hayat Jiwa
Kerajaan Allah berhubungan dengan Dia dan
keterangkatan kaum beriman yang menang (Luk. 17:31-36). Kaum beriman pemenang
adalah orang yang bukan saja dipenuhi dengan Kristus sampai tingkat tertentu
yang membuat mereka terangkat, tetapi juga adalah orang yang tidak mengasihi hayat
jiwa mereka. Dalam ayat 31 Tuhan berkata, “Siapa
saja yang pada hari itu sedang berada di atas rumah dan barang-barangnya ada di
dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang
yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.” Ini mewahyukan bahwa segan
meninggalkan hal-hal duniawi dan materi akan menyebabkan kita tidak berbagian
dalam keterangkatan para pemenang yang digambarkan dalam ayat 34-36.
Kemudian, dalam ayat 32 Tuhan berkata, “Ingatlah akan istri Lot!” Jika kita
mengasihi Tuhan dan memperhatikan peringatan akan istri Lot, kita tidak akan
memperhatikan benda-benda materi atau meletakkan hati kita padanya. Kita bukan
memelihara hayat jiwa kita dengan mengasihi benda-benda materi. Dalam ayat 33,
“nyawa” dapat diartikan sebagai hayat jiwa. Memelihara jiwa adalah membiarkan
jiwa mendapat kenikmatannya dan tidak menderita. Kehilangan hayat jiwa adalah
membuat jiwa menderita kehilangan kenikmatannya. Para pengikut
Manusia-Penyelamat yang membiarkan jiwa mereka mendapat kenikmatannya pada
zaman ini, mereka akan membuat jiwa mereka kehilangan kenikmatannya pada zaman
kerajaan yang akan datang. Karena keterangkatan berhubungan dengan praktek
hidup kita, maka perlu belajar kehilangan hayat jiwa, yaitu tidak membiarkan
hati kita diduduki oleh hal-hal duniawi dan hal-hal materi. Kita perlu belajar
mencondongkan hati kita kepada Tuhan dan kepada kepentingan Tuhan hari ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 39
No comments:
Post a Comment