Pembacaan
Alkitab: Luk. 15:1-32; Yoh. 10:11
Doa
baca: Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
dombadombanya.” (Yoh. 10:11)
Pekerjaan Putra dan Pekerjaan Roh
Putra sebagai gembala datang ke padang gurun untuk
mencari kita, domba yang hilang. Dalam pandangan Allah, dunia adalah suatu
padang gurun, tempat gersang yang mudah menyesatkan. Berkebalikan dengan Roh
yang dilambangkan oleh perempuan dengan pelita, Putra tidak mencari kita dengan
menerangi kita. Cara Dia mencari kita adalah mati bagi kita. Dalam Yohanes
10:11 Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Gembala yang baik yang memberikan
nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya.” Pekerjaan Gembala adalah mati bagi kita. Jika Dia
tidak mati bagi kita, Dia tidak akan dapat mencari kita. Cara-Nya mencari kita
adalah mati bagi kita.
Pekerjaan Roh adalah menerangi kita secara batini,
seperti yang ditunjukkan oleh perumpamaan perempuan yang mencari dirham yang
hilang. Sebagai perempuan yang mencari dirham, Roh menerangi batin kita sedikit
demi sedikit dengan sangat teliti. Roh itu menerangi pikiran kita, kemudian
emosi dan tekad kita, lalu hati nurani dan seluruh hati kita. Dengan cara
demikianlah Roh “menemukan” kita. Sebagai hasil dari pencarian Roh terhadap
kita melalui menerangi kita, kita bangun dan sadar betapa bodohnya kita berada
pada keadaan sebelumnya. Kita tidak sadar oleh diri sendiri, sebaliknya, kita
disadarkan oleh penerangan dari Roh yang mencari ini. Pencarian, penerangan,
dan penemuan Roh terjadi di dalam hati kita. Ini mendatangkan pertobatan, yang
adalah perubahan pikiran kita yang menghasilkan suatu perubahan arah hidup kita.
Pertobatan yang dihasilkan dari penerangan Roh mutlak adalah perihal batini.
Ini hanya dapat dilakukan oleh penebusan Roh, karena Roh mampu menembus lubuk
kita untuk menerangi kita dan menyingkapkan kita. Kemudian kita akan menyadari
betapa bodohnya kita, lalu kita bertobat dan memutuskan untuk kembali kepada
Bapa.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 35
No comments:
Post a Comment