Hitstat

14 June 2019

Lukas - Minggu 18 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 15:11-32
Doa baca: “Ambillah anak lembu yang gemuk itu, sembelihlah dan marilah kita makan dan bersukacita.” (Luk. 15:23)


Jubah, Cincin, Sepatu, dan Anak Lembu yang Gemuk


Sewaktu anak yang hilang itu menghabiskan kekayaan bapanya, bapa sedang menantikan dia kembali. Ketika ia kembali, bapanya berkata kepada hamba-hambanya, “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Ambillah anak lembu yang gemuk itu, sembelihlah dan marilah kita makan dan bersukacita.” (Luk. 15:22-23).

“Jubah yang terbaik” menunjukkan bahwa sebelum anak itu kembali, bapa telah mempersiapkan satu jubah khusus baginya, dan hamba-hambanya tahu bahwa jubah itu adalah jubah yang terbaik. Dengan memakai jubah itu, ia layak mendampingi bapanya. Memakaikan jubah yang terbaik pada anak hilang yang kembali itu melambangkan pembenaran dalam Kristus. Sebagai orang-orang yang memiliki Kristus sebagai jubah yang terbaik, kita dibenarkan oleh Allah. Cincin melambangkan Roh yang memeteraikan yang diberikan kepada orang dosa yang berpaling (Ef. 1:13). Cincin itu adalah satu tanda bahwa seorang dosa yang bertobat menerima sesuatu yang ilahi, yaitu Roh Allah itu sendiri, dan menunjukkan bahwa anak hilang yang kembali itu adalah milik Bapa. Ini juga menunjukkan bahwa apa saja yang dimiliki Bapa sebagai suatu warisan adalah milik anak yang kembali itu. Dalam Lukas 15:22, sepatu juga dikenakan pada kaki anak hilang yang kembali itu. Sepatu memisahkan kaki seseorang dari kotoran bumi dan menguatkan dia berjalan. Sepatu melambangkan keselamatan Allah memisahkan kita dari dunia ini kepada Dia, supaya kita mengambil jalan-Nya. Dengan jubah, cincin, dan sepatu, kita dibenarkan dan dilayakkan sepenuhnya dan dapat diterima ke dalam rumah bapa untuk menikmati pesta anak lembu yang gemuk ini dengan penuh sukacita, yaitu menikmati Kristus sebagai hayat yang memenuhi kita dengan hayat ilahi bagi kenikmatan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 35

No comments: