Hitstat

21 June 2019

Lukas - Minggu 19 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 12:1-15
Doa baca: “Selain itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.” (Luk. 16:26)


Dua Bagian Alam Maut


Dalam Lukas 16:19-31, Tuhan memberi tahu orang-orang Farisi kisah tentang orang kaya dan Lazarus. Ini adalah kisah yang digunakan oleh Penyelamat sebagai jawaban yang bersifat ilustratif kepada orang-orang Farisi yang mencintai uang dan membenarkan diri. Dalam kisah ini orang kaya itu selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Tetapi orang miskin itu sebaliknya. Kemudian orang miskin itu mati dan dibawa oleh para malaikat ke pangkuan Abraham, demikian pula orang kaya itu.

Pangkuan Abraham, atau Firdaus, adalah bagian yang menyenangkan di dalam alam maut, tempat Abraham dan semua orang benar berada, menantikan kebangkitan, dan tempat yang dituju Tuhan Yesus setelah kematian-Nya dan tinggal sampai kebangkitan-Nya (Luk. 23:43). Sering kali ketika orang-orang Kristen mendengar kata alam maut, mereka mengira itu hanyalah satu tempat yang buruk. Ada dua bagian di dalam alam maut: bagian penghiburan, bagian yang menyenangkan, bagi orang-orang yang telah beroleh selamat, dan bagian siksaan bagi mereka yang belum beroleh selamat. Oleh rahmat Allah dan melalui penebusan-Nya, ada satu bagian yang menyenangkan di dalam alam maut bagi umat tebusan-Nya. Menurut Lukas 16:22-25, Abraham ada di dalam bagian ini. Dua bagian ini dipisahkan satu sama lain dan tidak ada jembatan untuk menyeberanginya, namun orang-orang di kedua bagian dapat melihat dan berbicara satu sama lain (16:23-25).  Karena itu, orang kaya itu dapat melihat Abraham dan Lazarus, ia dapat berbicara kepada Abraham, dan Abraham dapat menjawabnya.

Dalam kisah ini Tuhan ingin memberitahukan bagaimana nasib orang-orang Farisi, masa depan mereka. Tuhan dengan jelas ingin menunjukkan betapa kita hari ini perlu diselamatkan dari menuruti hawa nafsu kita, agar kelak kita bisa menikmati bagian penghiburan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 37

No comments: