Hitstat

08 June 2019

Lukas - Minggu 17 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 14:25-35
Doa baca: “Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (Luk. 14:34-35)


Ladang, Pupuk, dan Tempat Pembuangan


Sifat asin adalah sebuah unsur yang membunuh dan melenyapkan kuman-kuman perusak. Para pengikut Tuhan Yesus harus menjadi unsur yang demikian, untuk mencegah bumi dari menjadi bobrok sepenuhnya. Ada kemungkinan garam itu menjadi tawar yaitu kehilangan fungsi mengasinkan sehingga menjadi sama dengan orang-orang dunia.

Kita dapat melihat dalam Lukas 14:35 ada tiga tempat—ladang, pupuk, dan tempat pembuangan. Ladang melambangkan ladang Allah, yaitu gereja yang akan menghasilkan kerajaan yang akan datang. Tumpukan pupuk, tempat yang paling kotor di alam semesta, melambangkan neraka, lautan api.

Seseorang yang benar-benar telah diselamatkan namun tidak setia dalam menikmati Kristus, ia tidak akan berguna baik untuk ladang maupun untuk pupuk. Lalu, di manakah kaum beriman yang demikian akan berada? Mereka memang tidak akan cocok untuk neraka, karena darah Tuhan telah mencuci mereka dan mereka telah diselamatkan, tetapi juga hati nurani mereka mungkin tidak akan membiarkan mereka mengatakan bahwa mereka cocok untuk kerajaan. Jika keadaannya demikian, maka tempat yang cocok adalah tempat pembuangan atau tempat pendisiplinan.

Kita adalah garam dunia, kita harus menjaga rasa kita dan senantiasa mengasinkan dunia yang bobrok ini. Cita rasa kita sebagai garam dunia tergantung pada apakah kita meninggalkan hal-hal duniawi atau tidak. Semakin meninggalkan hal-hal duniawi, semakin kuat cita rasa kita. Untuk itu kita perlu berada di lingkungan yang tepat yaitu di dalam hidup gereja bersama-sama dengan kaum beriman lainnya. Melalui bersekutu bersama dengan kaum beriman, kita akan beroleh kekuatan untuk meninggalkan hal-hal dunia sehingga kita dapat menjaga fungsi kita sebagai garam di ladang Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 33

No comments: