Pembacaan Alkitab: Ef.
1:9-11
Membicarakan tentang kehendak
Allah, kata “ekonomi” tidak begitu dikenal oleh kebanyakan orang Kristen. Kata
ekonomi dalam bahasa Yunaninya ialah oikonomia, dalam Kitab Efesus dipakai tiga
kali. Dalam Efesus 1:10 Paulus mengatakan tentang persiapan (atau ekonomi)
kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus di bawah
satu Kepala. Dalam Efesus 3:2 ia mengatakan tentang penyelenggaraan anugerah
Allah (penyelenggaraan dalam bahasa Yunaninya ialah oikonomia, Inggrisnya:
economy). Istilah ini berarti administrasi rumah tangga, kepengurusan,
pengaturan, pembagian atau penyaluran; khususnya dalam arti aspek ini ekonomi
mengacu kepada penyaluran. Jadi ekonomi Allah adalah untuk menyalurkan diri-Nya
sendiri ke dalam umat pilihan-Nya. Di luar diri-Nya sendiri, Allah tidak
memiliki sesuatu untuk disalurkan ke dalam umat pilihan-Nya. Karena itu,
ekonomi Allah ialah menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Hal ini
sepenuhnya berkaitan dengan Kristus dan gereja.
Selain istilah ekonomi, masih ada lagi
sejumlah istilah penting yang dipakai Paulus dalam Kitab Efesus. Dalam pasal 1
Paulus mengatakan kehendak Allah tiga kali: sesuai dengan kerelaan (perkenan)
kehendak-Nya (ayat 5), rahasia kehendak-Nya (ayat 9), dan menurut keputusan
kehendak-Nya (ayat 11). Allah mempunyai satu ekonomi karena Ia mempunyai satu
kehendak. Allah telah merancang satu kehendak dalam kekekalan, dan kehendak ini
tersembunyi di dalam-Nya, jadi merupakan satu rahasia. Dalam hikmat dan
kehebatan-Nya, Allah telah membuat rahasia yang tersembunyi ini menjadi nyata
kepada kita melalui wahyu-Nya di dalam Kristus, yakni melalui inkarnasi,
penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ke surga.
Istilah penting lainnya ialah
“perkenan” (1:5, 9, Tl.). Allah memiliki satu kehendak yang di dalamnya ada
perkenan-Nya (kerelaan-Nya). Perkenan ini ditujukan kepada keinginan hati
Allah. Kitab Efesus berbicara dari titik pandang perkenan hati Allah. Menurut
Efesus 1:9-10, perkenan Allah ialah apa yang telah Ia rencanakan dalam diri-Nya
sendiri bagi suatu ekonomi. Menurut istilah manusia, perkenan Allah ialah
sesuatu yang menyukakan Dia. Ada sesuatu di dalam hati Allah yang menyukakan
atau menggembirakan Dia. Inilah artinya perkenan Allah. Janganlah mengira bahwa
istilah “perkenan” ini tidak berarti. Sebaliknya, ini adalah satu istilah yang
sangat penting dalam Kitab Efesus.
Dalam Kitab Efesus kata rencana
dipakai tiga kali, dua kali sebagai kata benda, sekali sebagai kata kerja.
Dalam Efesus 1:11 Paulus berkata bahwa kita telah dipilih sesuai dengan rencana
(maksud) Allah, yang mengerjakan segala sesuatu menurut keputusan kehendak-Nya.
Dalam Efesus 3:11 Paulus mengatakan tentang rencana (maksud) abadi. Rencana
abadi ialah rencana kekal yang Allah buat dalam kekekalan yang lampau. Dalam
Efesus 1:9 kata rencana dipakai sebagai kata kerja — “Ia telah menyatakan
rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu
rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus.” Allah
mempunyai satu rencana yang Ia buat dalam kekekalan. Allah memiliki satu
rencana karena Ia memiliki satu kehendak, satu perkenan, dan satu ekonomi.
Menurut ekonomi-Nya, Ia membuat satu rencana, satu maksud.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 75
No comments:
Post a Comment