Hitstat

06 June 2013

Efesus - Minggu 37 Kamis


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:9-11


Membicarakan tentang kehendak Allah, kata “ekonomi” tidak begitu dikenal oleh kebanyakan orang Kristen. Kata ekonomi dalam bahasa Yunaninya ialah oikonomia, dalam Kitab Efesus dipakai tiga kali. Dalam Efesus 1:10 Paulus mengatakan tentang persiapan (atau ekonomi) kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus di bawah satu Kepala. Dalam Efesus 3:2 ia mengatakan tentang penyelenggaraan anugerah Allah (penyelenggaraan dalam bahasa Yunaninya ialah oikonomia, Inggrisnya: economy). Istilah ini berarti administrasi rumah tangga, kepengurusan, pengaturan, pembagian atau penyaluran; khususnya dalam arti aspek ini ekonomi mengacu kepada penyaluran. Jadi ekonomi Allah adalah untuk menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya. Di luar diri-Nya sendiri, Allah tidak memiliki sesuatu untuk disalurkan ke dalam umat pilihan-Nya. Karena itu, ekonomi Allah ialah menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Hal ini sepenuhnya berkaitan dengan Kristus dan gereja.

Selain istilah ekonomi, masih ada lagi sejumlah istilah penting yang dipakai Paulus dalam Kitab Efesus. Dalam pasal 1 Paulus mengatakan kehendak Allah tiga kali: sesuai dengan kerelaan (perkenan) kehendak-Nya (ayat 5), rahasia kehendak-Nya (ayat 9), dan menurut keputusan kehendak-Nya (ayat 11). Allah mempunyai satu ekonomi karena Ia mempunyai satu kehendak. Allah telah merancang satu kehendak dalam kekekalan, dan kehendak ini tersembunyi di dalam-Nya, jadi merupakan satu rahasia. Dalam hikmat dan kehebatan-Nya, Allah telah membuat rahasia yang tersembunyi ini menjadi nyata kepada kita melalui wahyu-Nya di dalam Kristus, yakni melalui inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ke surga.

Istilah penting lainnya ialah “perkenan” (1:5, 9, Tl.). Allah memiliki satu kehendak yang di dalamnya ada perkenan-Nya (kerelaan-Nya). Perkenan ini ditujukan kepada keinginan hati Allah. Kitab Efesus berbicara dari titik pandang perkenan hati Allah. Menurut Efesus 1:9-10, perkenan Allah ialah apa yang telah Ia rencanakan dalam diri-Nya sendiri bagi suatu ekonomi. Menurut istilah manusia, perkenan Allah ialah sesuatu yang menyukakan Dia. Ada sesuatu di dalam hati Allah yang menyukakan atau menggembirakan Dia. Inilah artinya perkenan Allah. Janganlah mengira bahwa istilah “perkenan” ini tidak berarti. Sebaliknya, ini adalah satu istilah yang sangat penting dalam Kitab Efesus.

Dalam Kitab Efesus kata rencana dipakai tiga kali, dua kali sebagai kata benda, sekali sebagai kata kerja. Dalam Efesus 1:11 Paulus berkata bahwa kita telah dipilih sesuai dengan rencana (maksud) Allah, yang mengerjakan segala sesuatu menurut keputusan kehendak-Nya. Dalam Efesus 3:11 Paulus mengatakan tentang rencana (maksud) abadi. Rencana abadi ialah rencana kekal yang Allah buat dalam kekekalan yang lampau. Dalam Efesus 1:9 kata rencana dipakai sebagai kata kerja — “Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus.” Allah mempunyai satu rencana yang Ia buat dalam kekekalan. Allah memiliki satu rencana karena Ia memiliki satu kehendak, satu perkenan, dan satu ekonomi. Menurut ekonomi-Nya, Ia membuat satu rencana, satu maksud.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 75

No comments: