Pembacaan Alkitab: Ef.
4:7, 12, 16
Satu-satunya jalan bagi Kritus
untuk menjadi persona kita ialah Ia berumah di dalam hati kita. Kaum saleh di
setiap gereja lokal harus menerima Kristus sebagai hayat mereka dan sebagai
persona mereka melalui membiarkan Dia berumah di dalam hati mereka. Tiap-tiap
gereja adalah kesaksian Tuhan di bumi ini. Namun kesaksian ini harus memiliki
suatu realitas batiniah. Saya dengan menyesal mengatakan bahwa gereja mungkin
saja menjadi suatu wadah yang hampa, tanpa isi. Isi gereja seharusnya adalah
Kristus yang kita terima sebagai hayat dan persona. Jika kita menerima Kristus
sebagai persona kita, maka ketika kita berhimpun bersama dalam sidang, Kristus
akan terekspresi dari roh kita dan melalui hati kita. Semua orang yang datang
akan merasa bahwa Kristus hadir baik sebagai hayat maupun sebagai persona kita.
Dalam Efesus 4 kita nampak bahwa
ketika Kristus yang menang naik ke surga, Ia memimpin serombongan musuh yang
tertawan dan menyusun mereka menjadi karunia-karunia bagi Tubuh-Nya. Kita telah
menunjukkan bahwa kita telah menjadi karunia-karunia melalui mengalami turun naiknya
Kristus di batin kita.
Paulus adalah karunia yang paling
berguna yang diberikan oleh Kristus kepada Tubuh-Nya. Sebelum disusun menjadi
satu karunia bagi gereja, Paulus adalah seorang seteru Kristus dan penganiaya
gereja. Akan tetapi, ketika Tuhan Yesus menyatakan diri kepadanya, ia pun
ditaklukkan. Ia rebah ke tanah dan berkata, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Melalui
menyeru nama Tuhan Yesus, ia diselamatkan, dan Tuhan masuk ke dalamnya. Pada
saat itu, Paulus dari Tarsus menjadi seorang musuh yang tertawan. Pada
tahun-tahun berikutnya ia maju terus mengalami turun naiknya Kristus di dalam
batinnya. Terakhir, melalui mengalami Kristus yang berwisata ini, Paulus
menjadi karunia yang luar biasa bagi Tubuh.
Pada prinsipnya kita juga
demikian. Walau dahulu kita adalah seteru-seteru Tuhan, pada suatu hari Ia
menjumpai kita, mungkin ketika kita dalam perjalanan menuju Damsyik. Tuhan lalu
menawan kita, menangkap kita, dan menempatkan kita dalam rombongan musuh-musuh
yang tertawan itu. Kini, melalui turun naik-Nya di batin kita, Ia telah
menyusun kita menjadi karunia-karunia bagi Tubuh-Nya.
Efesus 4:12 membicarakan masalah
memperlengkapi kaum saleh. Memperlengkapi kaum saleh terutama bukan dengan
mengajar mereka, melainkan menyuplaikan Kristus kepada mereka. Yang diperlukan
kaum saleh bukanlah pengetahuan doktrin, melainkan penyuplaian Kristus. Setiap
kali ada orang menyuplaikan Kristus kepada kita, dengan spontan kita akan
merasa bahwa kita diberi makan dan dirawat, yaitu menerima Kristus sebagai
suplai makanan kita. Melalui suplai inilah kita diteguhkan dan diterangi.
Yang diperlukan kaum saleh ialah
Kristus disuplaikan ke dalam mereka. Hal ini perlu bagi hidup gereja. Dalam
seluruh kontak kita dengan kaum saleh haruslah ada Kristus yang disuplaikan
sebagai suplai hayat. Karunia-karunia yang utama itu adalah untuk
memperlengkapi kaum saleh melalui menyuplaikan Kristus yang sedemikian. Semakin
kaum saleh disuplai dengan Kristus yang hidup, mereka akan semakin diperlengkapi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 80
No comments:
Post a Comment