Pembacaan Alkitab: Ef.
2:15
Kebutuhan kita dewasa ini bukanlah
pengetahuan yang doktrinal, melainkan menerima Kristus sebagai persona kita
secara riil dan dalam pengalaman sehari-hari. Pada tahun 1970, ketika kita baru
mulai membicarakan gereja sebagai manusia baru, saat itu kita menunjukkan bahwa
agar memiliki gereja dalam aspek manusia baru ini, kita perlu menerima Kristus
sebagai persona kita. Sejak itu, banyak pembicaraan tentang manusia baru dan
tentang menerima Kristus sebagai persona kita. Bahkan ada beberapa lagu yang
baik telah ditulis menurut beban ini. Tetapi, menurut pengamatan saya, tidak
banyak realitas di antara kita yang membuktikan kita benar-benar menerima
Kristus sebagai persona kita. Kita tidak seharusnya merasa puas jika orang lain
menganggap kita manusia yang baik. Kita harus menjadi orang yang menerima
Kristus sebagai persona kita. Semoga kita semua datang menghadap Tuhan, dan
bergumul tuntas dengan-Nya mengenai semua rincian kehidupan kita sehari-hari.
Kehendak Allah tidak hanya sekadar
mengampuni dosa-dosa kita, membenarkan kita, lalu membawa kita ke surga.
Kehendak-Nya ialah menggarapkan Kristus ke dalam kita. Sebelum dunia dijadikan,
Ia telah memilih kita di dalam Kristus dan memberi tanda di atas kita.
Kemudian, dalam waktu, Ia memanggil kita. Ketika Ia memanggil kita, Ia ingin
kita memusatkan perhatian kita bukan pada pengampunan atau pembenaran,
melainkan pada menerima Putra terkasih-Nya ke dalam kita. Selama Kristus hidup
di dalam kita, kita tidak akan mempunyai masalah dalam pengampunan, pembenaran,
keselamatan, atau surga.
Hanya dengan memiliki Kristus di
dalam kita, barulah kita dapat menjadi bagian dari Tubuh Kristus. Hanya
Kristuslah satu-satunya yang dapat menyusun kita menjadi bagian dari diri-Nya.
Untuk ini, pengampunan, pembenaran, dan pengudusan tidaklah memadai. Semoga
Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak saja telah diampuni, dibenarkan,
diselamatkan, dan dikuduskan, tetapi juga telah diciptakan kembali di dalam
Kristus dan bersama Kristus.
Karena saya pernah mengalami
berbagai macam kekristenan, termasuk yang fundamental, yang pentakosta, dan
yang hayat batiniah, maka saya mengenal banyak praktek agama. Saya dapat
bersaksi, hari ini saya bukan untuk praktek mana pun, melainkan hanya untuk menerima
Kristus sebagai persona saya secara sejati dan hidup. Kedambaan saya ialah
membantu orang lain menerima dan mengalami Kristus yang hidup. Ia bukan satu
bentuk, agama, ketentuan, peraturan, atau praktek — Ia adalah Roh yang hidup.
Kebutuhan kita hanya satu, yaitu membuka diri kepada-Nya dan menerima Dia ke
dalam batin kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 78
No comments:
Post a Comment