Hitstat

06 February 2014

Filipi - Minggu 24 Kamis



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19; 2:12-15


Keselamatan Allah di dalam Kristus tidak saja kekal tetapi juga konstan dan riil. Ditinjau dari satu segi, keselamatan yang kekal sangatlah jauh. Kita memerlukan satu keselamatan yang dapat diterapkan dalam situasi kita setiap hari, khususnya dalam kehidupan pernikahan dan kehidupan keluarga kita. Kehidupan pernikahan dapat diibaratkan seperti sebuah penjara; pasangan kita seperti sipirnya, dan anak-anak kita seperti pengawal-pengawalnya. Dalam situasi demikian, kita memerlukan satu keselamatan yang riil, konstan, dan dapat dialami. Kitab Filipi mewahyukan satu keselamatan yang dapat kita alami dari hari ke hari, yakni keselamatan yang dapat kita nikmati dalam “penjara” kehidupan pernikahan.

Kita perlu mengalami keselamatan yang seketika, bukan hanya dalam kehidupan keluarga kita, tetapi juga dalam hidup gereja (church life). Dalam gereja terdapat kaum saleh dari berbagai bangsa, dan yang memiliki watak dan kepribadian yang berbeda-beda. Untuk dapat tinggal bersama-sama dalam hidup gereja, kita perlu satu keselamatan yang seketika dan riil. Hal ini khususnya diperlukan jika kita ingin mengalami hidup gereja bukan hanya secara lokal, tetapi juga mengalami manusia baru secara universal. Karena itu, kita memerlukan keselamatan bagi kehidupan keluarga kita, bagi hidup gereja lokal kita, dan bagi kehidupan kita dalam satu manusia baru.

Dalam 2:12-15 Paulus mengatakan tentang mengerjakan keselamatan kita sendiri dalam kaitannya dengan sungut-sungut, perbantahan, aib, noda, cela, bengkok, dan sesat. Ini menunjukkan bahwa kita memerlukan satu keselamatan dari segala hal negatif itu. Jika kita masih memiliki sedikit kebengkokan, entah kita orang Kristen atau bukan, kita adalah bagian dari angkatan yang bengkok hari ini. Diselamatkan dari angkatan yang bengkok berarti diselamatkan dari kebengkokan. Kita semua perlu satu keselamatan untuk hari ini, yakni keselamatan yang diwahyukan dalam Kitab Filipi.

Perhatikanlah bahwa sarana keselamatan kita setiap hari bukanlah suplai yang limpah lengkap dari Roh Allah dan operasi Allah yang berkunjung, melainkan suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus dan operasi batini dari Allah yang tinggal di dalam. Allah yang menyelamatkan kita bukan Allah yang mengunjungi kita; Ia adalah Allah yang tinggal di dalam kita. Di satu aspek, Paulus dapat berkata bahwa keadaannya akan menghasilkan keselamatan melalui suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus. Di aspek lainnya ia menyuruh kaum saleh mengerjakan keselamatan mereka sendiri menurut operasi batini dari Allah. Jadi, suplai yang limpah lengkap dari Roh itu dan operasi batini dari Allah yang tinggal di dalam adalah dua sarana yang olehnya kita diselamatkan secara riil dari hari ke hari.

Ketika kita percaya kepada Kristus, terjadilah suatu kesatuan organik antara kita dengan Allah Tritunggal. Kita benar-benar telah bergabung dengan Allah Tritunggal, dan bersatu dengan-Nya. Begitu percaya kepada Kristus, kita dilahirkan oleh Allah, dan Allah dilahirkan ke dalam kita. Kelahiran ilahi ini memungkinkan terjadinya kesatuan yang organik. Kita dilahirkan dari Allah ketika Allah Tritunggal masuk ke dalam roh kita sebagai Roh almuhit, Roh Yesus Kristus. Peristiwa ini terjadi ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, sekalipun mungkin tidak kita sadari dan tidak kita rasakan. Setelah masuk ke dalam roh kita, Roh almuhit ini tinggal menetap di sana bersama suplai-Nya yang limpah lengkap.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 48

No comments: