Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19; 2:12-15
Keselamatan Allah di dalam Kristus tidak saja kekal tetapi juga
konstan dan riil. Ditinjau dari satu segi, keselamatan yang kekal sangatlah
jauh. Kita memerlukan satu keselamatan yang dapat diterapkan dalam situasi kita
setiap hari, khususnya dalam kehidupan pernikahan dan kehidupan keluarga kita.
Kehidupan pernikahan dapat diibaratkan seperti sebuah penjara; pasangan kita seperti
sipirnya, dan anak-anak kita seperti pengawal-pengawalnya. Dalam situasi
demikian, kita memerlukan satu keselamatan yang riil, konstan, dan dapat
dialami. Kitab Filipi mewahyukan satu keselamatan yang dapat kita alami dari
hari ke hari, yakni keselamatan yang dapat kita nikmati dalam “penjara”
kehidupan pernikahan.
Kita perlu mengalami keselamatan yang seketika, bukan hanya
dalam kehidupan keluarga kita, tetapi juga dalam hidup gereja (church life).
Dalam gereja terdapat kaum saleh dari berbagai bangsa, dan yang memiliki watak
dan kepribadian yang berbeda-beda. Untuk dapat tinggal bersama-sama dalam hidup
gereja, kita perlu satu keselamatan yang seketika dan riil. Hal ini khususnya
diperlukan jika kita ingin mengalami hidup gereja bukan hanya secara lokal,
tetapi juga mengalami manusia baru secara universal. Karena itu, kita
memerlukan keselamatan bagi kehidupan keluarga kita, bagi hidup gereja lokal
kita, dan bagi kehidupan kita dalam satu manusia baru.
Dalam 2:12-15 Paulus mengatakan tentang mengerjakan keselamatan
kita sendiri dalam kaitannya dengan sungut-sungut, perbantahan, aib, noda,
cela, bengkok, dan sesat. Ini menunjukkan bahwa kita memerlukan satu keselamatan dari segala
hal negatif itu. Jika kita masih memiliki sedikit kebengkokan, entah kita orang
Kristen atau bukan, kita adalah bagian dari angkatan yang bengkok hari ini.
Diselamatkan dari angkatan yang bengkok berarti diselamatkan dari kebengkokan.
Kita semua perlu satu keselamatan untuk hari ini, yakni keselamatan yang
diwahyukan dalam Kitab Filipi.
Perhatikanlah bahwa sarana keselamatan kita setiap hari bukanlah
suplai yang limpah lengkap dari Roh Allah dan operasi Allah yang berkunjung,
melainkan suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus dan operasi batini
dari Allah yang tinggal di dalam. Allah yang menyelamatkan kita bukan Allah
yang mengunjungi kita; Ia adalah Allah yang tinggal di dalam kita. Di satu
aspek, Paulus dapat berkata bahwa keadaannya akan menghasilkan keselamatan melalui
suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus. Di aspek lainnya ia menyuruh
kaum saleh mengerjakan keselamatan mereka sendiri menurut operasi batini dari
Allah. Jadi, suplai yang limpah lengkap dari Roh itu dan operasi batini dari
Allah yang tinggal di dalam adalah dua sarana yang olehnya kita diselamatkan
secara riil dari hari ke hari.
Ketika kita percaya kepada Kristus, terjadilah suatu kesatuan
organik antara kita dengan Allah Tritunggal. Kita benar-benar telah bergabung
dengan Allah Tritunggal, dan bersatu dengan-Nya. Begitu percaya kepada Kristus,
kita dilahirkan oleh Allah, dan Allah dilahirkan ke dalam kita. Kelahiran ilahi
ini memungkinkan terjadinya kesatuan yang organik. Kita dilahirkan dari Allah
ketika Allah Tritunggal masuk ke dalam roh kita sebagai Roh almuhit, Roh Yesus
Kristus. Peristiwa ini terjadi ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus,
sekalipun mungkin tidak kita sadari dan tidak kita rasakan. Setelah masuk ke
dalam roh kita, Roh almuhit ini tinggal menetap di sana bersama suplai-Nya yang
limpah lengkap.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 48
No comments:
Post a Comment