Pembacaan Alkitab: Flp. 2:12, 14-16
Tiap aspek dalam keselamatan Allah, selalu mengeluarkan kita
dari hal-hal negatif, dan memasukkan kita ke dalam hal-hal yang positif. Di
aspek negatifnya Paulus telah diselamatkan dari aib, dan di aspek positifnya Kristus
telah diperbesar dalam dirinya. Alangkah ajaibnya keselamatan ini!
Dalam Filipi 2:12 Paulus berkata kepada kaum saleh di Filipi,
“Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” Keselamatan konstan
dalam 1:19 adalah untuk orang khusus dalam situasi khusus, sedangkan
keselamatan konstan dalam 2:12 adalah untuk semua orang beriman dalam situasi
umum atau biasa. Kita telah nampak bahwa keselamatan dalam 1:19 telah
menyelamatkan Paulus dalam situasi khusus dari pemenjaraannya sedemikian rupa sehingga ia tidak
beroleh malu, melainkan dapat memperbesar Kristus. Sekarang kita perlu melihat,
menurut konteks 2:12, keselamatan yang konstan ini pun adalah untuk semua orang
beriman agar mereka diselamatkan dari halhal umum dalam kehidupan sehari-hari.
Dari ayat 14 dan 15 kita tahu bahwa hal-hal umum tersebut
meliputi sungut-sungut, perbantahan, aib, cela, noda, jahat (bengkok), sesat,
dan gelap. Semuanya itu merupakan ciri-ciri umum dari kondisi manusia yang
jatuh yang kita jumpai di mana-mana. Tidak peduli di mana saja kita berada, di
situ pasti ada sungut-sungut, perbantahan, aib, cela, noda, bengkok, sesat, dan
gelap. Semua itu tidak saja terdapat dalam masyarakat pada umumnya, tetapi juga
dalam kehidupan keluarga kaum beriman. Para istri terbiasa bersungut-sungut,
dan para suami terbiasa berbantah-bantahan. Seorang istri mungkin menggerutu
karena sesuatu, dan suaminya mungkin membela dirinya sendiri. Karenanya, baik
istri maupun suami, kedua-duanya beraib dan bercela. Sering kali, pasangan
suami istri saling memperlakukan pihak lain dengan bengkok dan sesat. Siapakah
yang dapat mengatakan dirinya tidak pernah bengkok dalam berhubungan dengan
orang lain? Anak-anak bahkan mungkin memperlakukan orang tua mereka dengan
bengkok. Walaupun kita telah menerima keselamatan Allah yang kekal, tetapi kita
sedikit banyak masih tetap bengkok, dalam halhal tertentu belum sepenuhnya
jujur dan lurus. Karenanya kita perlu satu keselamatan yang konstan dalam
hal-hal negatif yang tercantum dalam ayat 14 dan 15.
Namun, sebagaimana keselamatan dalam 1:19 mempunyai aspek
negatif dan positif, maka keselamatan dalam 2:12 juga mempunyai dua
aspek. Aspek negatifnya terdapat dalam ayat 14 dan 15; dan aspek positifnya
terdapat dalam ayat 16, di mana Paulus berkata tentang “menyatakan firman
hayat”. Istilah “menyatakan” dalam bahasa aslinya berarti menerapkan,
menyajikan, atau mempersembahkan. Jadi menyatakan firman hayat berarti
menyajikan atau mempersembahkannya kepada orang lain, dan menerapkannya kepada
orang dalam situasi mereka. Kita harus menyatakan firman hayat ini di mana pun
kita berada; kita harus menyajikan firman hayat ini kepada orang lain. Apa yang
kita sajikan kepada orang-orang di sekitar kita tidak seharusnya
perkataan-perkataan sungut-sungut atau perbantahan, atau perkataan-perkataan
yang bersangkutan dengan kebengkokan dan kesesatan. Kita tidak boleh
mempersembahkan perkataan lainnya kecuali firman hayat.
Menyatakan firman hayat adalah hal yang sama memperhidupkan
Kristus. Kapan kita memperhidupkan Kristus, ketika itu pula kita menyatakan
firman hayat. Sekali lagi kita nampak bahwa Kitab Filipi adalah sejilid kitab mengenai pengalaman akan
Kristus dan sebuah kitab mengenai memperhidupkan Kristus. Semua yang ditulis
Paulus dalam Surat Kiriman ini berkaitan dengan pengalaman akan Kristus dan
memperhidupkan Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 47
No comments:
Post a Comment