Hitstat

24 February 2014

Filipi - Minggu 27 Senin



Pembacaan Alkitab: Flp. 3:10-14


Dalam 3:10-14 Paulus menitikberatkan kebangkitan yang unggul. Ayat 11 mengatakan, “Supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan (yang unggul) dari antara orang mati.” Usaha Paulus ialah mencapai kebangkitan yang unggul ini. Dalam ayat 12 ia meneruskan, “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.” Paulus di sini mengakui bahwa ia sendiri belum mencapai kebangkitan yang unggul, tetapi ia terus mengejar agar ia menangkapnya. Kristus telah menangkapnya bagi kebangkitan yang unggul ini, sekarang keinginan Paulus ialah menangkap kebangkitan yang unggul. Tujuan Kristus dalam menangkapnya ialah agar ia bisa memperoleh kebangkitan yang unggul. Karena itu, dalam ayat 11 dan 12, kebangkitan yang unggul merupakan sasaran Paulus, atau obyek pengejarannya.

Dalam ayat 13 dan 14 Paulus melanjutkan, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya, tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah (pahala), yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Di sini kita nampak bahwa Paulus tidak menganggap dirinya telah menangkap kebangkitan yang unggul. Namun, ia mengejar sasaran itu, sasaran kebangkitan yang unggul demi pahala dari panggilan surgawi Allah di dalam Kristus Yesus.

Makna kebangkitan yang umum ialah sesuatu yang telah mati dan hidup kembali. Inilah kebangkitan yang dialami Lazarus. Ia telah mati dan dikubur, bahkan telah berbau busuk. Kemudian, Tuhan datang dan berseru dengan suara keras, “Lazarus, marilah keluar!” Dan Lazarus keluar dari kubur (Yoh. 11:43-44). Apakah kebangkitan Lazarus merupakan peristiwa kebangkitan yang unggul? Tidak, sekalipun Lazarus telah bangkit dari antara orang mati dan hidup kembali, tetapi tidak ada sesuatu yang berasal dari ciptaan baru yang tergarap ke dalamnya. Sebaliknya, ia tetap menjadi seorang ciptaan lama. Lazarus hanya mengalami pemulihan, ia telah dipulihkan dari maut kepada hayat alamiah. Tetapi pada saat itu dia juga tidak dilahirkan kembali dan menerima suatu susunan yang baru. Pernahkah Anda mendengar satu berita yang mengatakan bahwa kebangkitan Lazarus bukan dibangkitan ke dalam ciptaan baru, tetapi ia tetap berada dalam lingkungan ciptaan lama? Fakta bahwa Lazarus tidak dimasukkan ke dalam ciptaan baru melalui kebangkitannya, terbukti dari ia akan mati lagi dan kemudian tubuhnya yang pernah bangkit itu akan dimasukkan sekali lagi ke dalam kubur.

Menurut tata bahasa, kebangkitan yang unggul dalam ayat 11 adalah sasaran yang Paulus tuntut dalam ayat 10. Dalam ayat-ayat ini Paulus berkata, “Mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan (yang unggul) dari antara orang mati.” Dalam ayat 10 kita nampak bahwa Paulus ingin mengenal: Kristus, kuasa kebangkitan-Nya, persekutuan dalam penderitaan-Nya, menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Ia ingin mengenal Kristus, mengalami Kristus, dan menikmati Kristus. Sasaran Paulus terdapat dalam ayat 11 — beroleh kebangkitan yang unggul. Pada hakikatnya, ini bukan hanya sasaran ayat 10, tetapi juga sasaran ayat 8 dan 9. Paulus menganggap segala sesuatu sampah untuk mendapatkan Kristus (ayat 8) dan ditemukan di dalam Kristus (ayat 9), mengenal Kristus, kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, agar ia dapat mencapai kebangkitan yang unggul. Menurut tata bahasa, inilah interpretasi yang tepat dari ayat 8 hingga 11. Sasaran Paulus ialah mencapai kebangkitan yang unggul.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 53

No comments: