Pembacaan Alkitab: Flp. 3:10-14
Dalam 3:10-14 Paulus menitikberatkan kebangkitan yang unggul.
Ayat 11 mengatakan, “Supaya aku akhirnya
beroleh kebangkitan (yang unggul) dari antara orang mati.” Usaha Paulus
ialah mencapai kebangkitan yang unggul ini. Dalam ayat 12 ia meneruskan, “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal
ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga
menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.” Paulus di
sini mengakui bahwa ia sendiri belum mencapai kebangkitan yang unggul, tetapi
ia terus mengejar agar ia menangkapnya. Kristus telah menangkapnya bagi
kebangkitan yang unggul ini, sekarang keinginan Paulus ialah menangkap
kebangkitan yang unggul. Tujuan Kristus dalam menangkapnya ialah agar ia bisa
memperoleh kebangkitan yang unggul. Karena itu, dalam ayat 11 dan 12, kebangkitan yang unggul
merupakan sasaran Paulus, atau obyek pengejarannya.
Dalam ayat 13 dan 14 Paulus melanjutkan, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah
menangkapnya, tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di
belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari
kepada tujuan untuk memperoleh hadiah (pahala), yaitu panggilan surgawi dari
Allah dalam Kristus Yesus.” Di sini kita nampak bahwa Paulus tidak menganggap dirinya telah
menangkap kebangkitan yang unggul. Namun, ia mengejar sasaran itu, sasaran
kebangkitan yang unggul demi pahala dari panggilan surgawi Allah di dalam
Kristus Yesus.
Makna kebangkitan yang umum ialah sesuatu yang telah mati dan
hidup kembali. Inilah kebangkitan yang dialami Lazarus. Ia telah mati dan
dikubur, bahkan telah berbau busuk. Kemudian, Tuhan datang dan berseru dengan
suara keras, “Lazarus, marilah keluar!” Dan
Lazarus keluar dari kubur (Yoh. 11:43-44). Apakah kebangkitan Lazarus merupakan
peristiwa kebangkitan yang unggul? Tidak, sekalipun Lazarus telah bangkit dari
antara orang mati dan hidup kembali, tetapi tidak ada sesuatu yang berasal dari
ciptaan baru yang tergarap ke dalamnya. Sebaliknya, ia tetap menjadi seorang
ciptaan lama. Lazarus hanya mengalami pemulihan, ia telah dipulihkan dari maut
kepada hayat alamiah. Tetapi pada saat itu dia juga tidak dilahirkan kembali
dan menerima suatu susunan yang baru. Pernahkah Anda mendengar satu berita yang
mengatakan bahwa kebangkitan Lazarus bukan dibangkitan ke dalam ciptaan baru,
tetapi ia tetap berada dalam lingkungan ciptaan lama? Fakta bahwa
Lazarus tidak dimasukkan ke dalam ciptaan baru melalui kebangkitannya, terbukti
dari ia akan mati lagi dan kemudian tubuhnya yang pernah bangkit itu akan
dimasukkan sekali lagi ke dalam kubur.
Menurut tata bahasa, kebangkitan yang unggul dalam ayat 11
adalah sasaran yang Paulus tuntut dalam ayat 10. Dalam ayat-ayat ini Paulus
berkata, “Mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan
(yang unggul) dari antara orang mati.” Dalam ayat 10 kita nampak bahwa
Paulus ingin mengenal: Kristus, kuasa kebangkitan-Nya, persekutuan dalam
penderitaan-Nya, menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Ia ingin
mengenal Kristus, mengalami Kristus, dan menikmati Kristus. Sasaran Paulus
terdapat dalam ayat 11 — beroleh kebangkitan yang unggul. Pada hakikatnya, ini
bukan hanya sasaran ayat 10, tetapi juga sasaran ayat 8 dan 9. Paulus menganggap segala
sesuatu sampah untuk mendapatkan Kristus (ayat 8) dan ditemukan di dalam
Kristus (ayat 9), mengenal Kristus, kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, agar ia dapat
mencapai kebangkitan yang unggul. Menurut tata bahasa, inilah interpretasi yang
tepat dari ayat 8 hingga 11. Sasaran Paulus ialah mencapai kebangkitan yang
unggul.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 53
No comments:
Post a Comment