Pembacaan Alkitab: Flp. 3:10-16; Kol. 1:24
Ayat 10 dimulai dengan frase dasar “mengenal Dia”. Frase dasar
ini berkaitan dengan predikat majemuk yang tercantum dalam ayat 8 dan 9, yakni “supaya aku mendapatkan Kristus, dan
ditemukan di dalam Dia” (Tl.). Pertama-tama kita harus melepaskan semuanya dan menganggapnya
sampah, supaya kita mendapatkan Kristus. Mendapatkan Kristus dengan cara
demikian bukan hanya percaya kepada-Nya atau menerima Dia, melainkan menganggap
semuanya rugi, melepaskan semuanya, dan kemudian menganggapnya sampah. Paulus
adalah seorang yang menderita rugi atas segalanya dan menganggap semuanya
sampah. Ia telah terlepas dari segala hambatan duniawi. Demi mendapatkan
Kristus ia telah membuang segala sesuatu, termasuk agama dan kebudayaan, dan
menganggapnya sampah, barang rongsokan, makanan anjing. Karena itu, Paulus
dapat berada pada jalan yang tanpa rintangan untuk mendapatkan Kristus dan
ditemukan di dalam Dia demi mengenal Dia.
“Mengenal Dia” mengacu kepada mengenal Kristus secara umum. Tetapi
mengenal kuasa kebangkitan Kristus dan persekutuan penderitaan-Nya, dan menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian-Nya merupakan perincian yang berkaitan dengan
mengenal Kristus. Sebenarnya mengenal Kristus di sini berarti mengenal kuasa
kebangkitan-Nya dan persekutuan penderitaan-Nya. Ada beberapa orang Kristen
menyatakan bahwa mereka telah mengenal Kristus bertahun-tahun, tetapi mereka
tidak mengenal kuasa kebangkitan Kristus, walaupun mereka tahu bahwa Kristus
sangat berkuasa dan bahwa Dia telah menyatakan kuasa-Nya melalui membangkitkan
Lazarus dari antara orang mati. Namun, kebangkitan Lazarus sangat berlainan
dengan kuasa kebangkitan Kristus. Lazarus pada akhirnya tetap mati dan dikubur
dalam makam. Tetapi kebangkitan Kristus adalah kebangkitan yang membawa-Nya ke
takhta. Ketika Paulus menyinggung kuasa kebangkitan Kristus, dalam benaknya hal
ini adalah sesuatu yang berbeda dengan kuasa yang dinyatakan dalam kebangkitan
Lazarus. Paulus membicarakan kebangkitan yang dapat disebut kebangkitan “Kristus”. Dia ingin mengenal kuasa
kebangkitan-”Nya” ini.
Dalam ayat 10 Paulus mengatakan tentang persekutuan penderitaan
Kristus. Kita mungkin mengalami banyak penderitaan, tetapi tidak mengambil
bagian dalam penderitaan Kristus. Sebagai contoh, mungkin seseorang kehilangan
pekerjaan karena ia tidak bekerja dengan rajin, dan hal itu mungkin membuatnya
menderita. Tetapi penderitaan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan
penderitaan Kristus.
Berbeda pula antara penderitaan untuk transformasi dan untuk
Tubuh. Perkataan Paulus dalam Filipi 3:10 tidak ditujukan kepada
penderitaan untuk transformasi. Jika kita bandingkan Filipi 3:10 dengan Kolose
1:24, kita akan nampak bahwa penderitaan yang ia katakan dalam Kolose 1:24
adalah untuk menggenapkan kekurangan penderitaan Kristus bagi Tubuh. Ketika
kita menderita bagi Tubuh, baru kita dapat mengalami kuasa kebangkitan Kristus.
Tidak perlu diragukan, untuk transformasi memang kita perlu penderitaan. Tetapi
jangan menyamakan penderitaan semacam ini dengan penderitaan Kristus, sebab Ia
tidak perlu menderita untuk hal ini.
Sebagaimana penderitaan tidak hanya satu macam, maka kebangkitan
juga lebih dari satu macam. Semua manusia yang mati akan dibangkitkan, ada yang
“dibangkitkan untuk beroleh hayat” dan
ada lagi yang “dibangkitkan untuk
menerima hukuman” (Yoh. 5:29). Jenis kebangkitan yang kita bicarakan dalam
berita ini adalah kebangkitan Kristus serta kuasa-Nya. Jarang sekali orang
Kristen yang mengetahui kuasa kebangkitan yang unik ini.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 52
No comments:
Post a Comment