Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 5:17; Gal. 6:15
Melalui inkarnasi, Tuhan Yesus mengenakan sifat insani. Ia
mengenakan satu tubuh yang berdarah dan daging. Tubuh ini milik ciptaan lama
atau ciptaan baru? Darah dan daging adalah bagian dari ciptaan lama. Satu
Korintus 15:50 mengatakan, “Daging
dan darah tidak mewarisi Kerajaan Allah.” Ini termasuk daging dan darah
Tuhan Yesus. Di sini prinsipnya ialah, segala yang menjadi milik ciptaan lama
tidak bersangkut-paut dengan Kerajaan Allah. Karena itu, tubuh yang dikenakan
Tuhan Yesus adalah milik ciptaan lama.
Selama hidup di bumi, Tuhan Yesus menempuh kehidupan insani.
Kehidupan insani Tuhan ini bagian dari ciptaan lama atau ciptaan baru? Walaupun Tuhan Yesus mempunyai
satu tubuh yang berdarah dan daging yang menjadi milik ciptaan lama, dan
walaupun Ia hidup dalam lingkungan ciptaan lama, namun kehidupan yang Ia tempuh
itu bukan milik ciptaan lama. Sebaliknya, kehidupan yang ditempuh Tuhan Yesus
sepenuhnya adalah milik ciptaan baru. Tetapi bagaimanakah Dia, seorang yang
bertubuh ciptaan lama dan tinggal dalam lingkungan ciptaan lama dapat menempuh
kehidupan ciptaan baru? Ia dapat berbuat demikian melalui terus-menerus mati
terhadap tubuh dan lingkungan ciptaan lama-Nya dan hidup terhadap Allah. Inilah
cara Dia menempuh kehidupan yang sepenuhnya menjadi milik ciptaan baru.
Kita tidak seharusnya berpikir bahwa Tuhan Yesus hanya mati pada
saat Dia disalibkan. Tidak, Ia sudah mulai mati dan menempuh kehidupan yang
tersalib sejak Dia lahir. Tuhan memang telah menempuh kehidupan insani, tetapi
itu adalah kehidupan yang tersalib. Melalui menempuh kehidupan yang tersalib
itulah Dia telah mati terhadap ciptaan lama.
Paulus pernah dua kali mengetengahkan ciptaan baru. Dalam
Galatia 6:15 ia berkata, “Sebab bersunat
atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang
ada artinya.” Dalam 2 Korintus 5:17 ia mendeklarasikan, “Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia
adalah ciptaan baru.” Kapan ciptaan baru ini dimulai? Kalau ciptaan lama
dimulai dari Kejadian 1:1, yang mengatakan, “Pada
mulanya Allah menciptakan langit dan bumi,” maka ciptaan baru dimulai dari
permulaan Tuhan Yesus menempuh kehidupan lain, kehidupan yang tersalib. Ia
sudah menempuh kehidupan ciptaan baru ketika Dia masih berada dalam tubuh dan
lingkungan ciptaan lama. Selama Dia hidup dengan cara demikian, Dia telah mati
terhadap setiap perkara yang berasal dari ciptaan lama secara terus-menerus.
Kristus yang telah berinkarnasi, tersalib, dan dibangkitkan ini
telah menjadi sebutir benih yang tertanam di dalam kita. Kristus yang kita
terima bukanlah Kristus yang alamiah, melainkan Kristus yang telah dibangkitkan
dan diubah. Petrus mengenal Kristus dalam daging, yakni semasa Dia dalam tubuh
ciptaan lama. Tetapi Kristus yang kita alami hari ini adalah Kristus yang
mutlak berada dalam ciptaan baru. Apakah Anda masih iri terhadap murid-murid yang mengenal
Tuhan Yesus dalam daging? Apakah Anda masih damba seperti Yohanes, yaitu
berbaring di ribaan Yesus? Dalam batin dan mungkin di bawah sadar, diam-diam
kita masih ingin hidup pada masa Petrus, Yohanes, dan Yakub, karena mereka
dapat beserta dengan Tuhan secara jasmaniah. Namun, mengenal Kristus dalam kuasa,
alam, dan unsur kebangkitan-Nya dan dalam persekutuan penderitaan-Nya adalah
jauh lebih baik.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 53
No comments:
Post a Comment