Pembacaan Alkitab: Flp. 1:21; 3:11-14
Berada dalam kebangkitan yang unggul berarti meninggalkan setiap
hal milik ciptaan lama dan dibawa ke dalam Allah. Walaupun Lazarus telah
dibangkitkan, tetapi ia tidak meninggalkan hal-hal milik ciptaan lama, juga
tidak dibawa ke dalam Allah. Pada akhir zaman yang akan datang semua orang yang
tidak percaya yang telah mati akan dibangkitkan. Namun, kebangkitan itu tidak
membawa mereka keluar dari ciptaan lama, dan tidak membawa mereka ke dalam
Allah. Hanya sejenis kebangkitan yang membawa kita keluar dari ciptaan lama dan
membawa kita ke dalam Allah, itulah kebangkitan Kristus. Jadi, kebangkitan
Kristus adalah kebangkitan yang unggul atau yang luar biasa. Kristus adalah
persona yang unik yang melalui ciptaan lama dan masuk ke dalam Allah. Dalam
berita terdahulu telah kita tunjukkan bahwa Kristus hidup dalam tubuh dan
lingkungan ciptaan lama selama tiga puluh tiga setengah tahun. Melalui kematian
dan kebangkitan-Nya, Ia meninggalkan ciptaan lama dan dibawa ke dalam Allah.
Jika kita ingin mengenal Kristus, haruslah kita mengenal kebangkitan
yang unggul ini dan mencapainya. Perkataan Paulus “mencapai kebangkitan yang
unggul” menyiratkan satu tujuan. Tujuan yang disebut dalam ayat 14 ini adalah
kebangkitan yang unggul yang disebut dalam ayat 11. Karena itu, mencapai
kebangkitan yang unggul berarti mencapai tujuan tersebut. Dalam ayat 12 dan 13
Paulus mengaku bahwa ia sendiri tidak menganggap ia sudah mencapai tujuan ini.
Tetapi, ia melupakan apa yang telah di belakangnya dan mengarahkan diri kepada
apa yang di hadapannya, dan ia berlari-lari kepada tujuan kebangkitan yang
unggul itu.
Sekarang kita harus mengajukan satu pertanyaan yang penting:
Dapatkah kita mencapai tujuan kebangkitan yang unggul dalam zaman ini, atau
kita hanya dapat menempuh perlombaan dan berharap mencapai tujuan itu pada
zaman yang akan datang? Ada beberapa orang mungkin mengira bahwa kita harus
menunggu hingga zaman yang akan datang baru dapat mencapai tujuan itu. Tetapi,
jika kita tidak dapat mencapai tujuan pada zaman ini, kita tidak akan
mencapainya pada zaman yang akan datang. Kita harus berusaha sekuat tenaga
untuk mencapai tujuan ini selama kita masih hidup.
Dalam Filipi 1:21 Paulus berkata, “Bagiku hidup adalah Kristus.” Kristus ini adalah tujuannya. Karena
itu, bagi Paulus hidup adalah tujuan — Kristus sebagai kebangkitan yang unggul.
Demikian pula, bagi kita, hidup kita pun seharusnya adalah kebangkitan yang
unggul, sebab Kristus yang harus kita perhidupkan adalah kebangkitan yang
unggul. Sebagai contoh, seorang saudara sangat mengasihi istrinya. Ia perlu
bertanya kepada dirinya sendiri, apakah kasihnya itu kasih yang alamiah atau
dalam kebangkitan. Suami yang bukan Kristen pun bisa mengasihi istrinya dengan
kasih yang alamiah. Jika seorang saudara mengasihi istrinya dalam kebangkitan,
maka kasihnya adalah kasih yang di luar ciptaan lama dan di dalam Allah. Hal
ini menunjukkan bahwa memperhidupkan Kristus berarti memperhidupkan kebangkitan
yang unggul, menempuh suatu kehidupan yang mutlak di luar ciptaan lama, dan
mutlak di dalam Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Filipi, Buku 3, Berita 54
No comments:
Post a Comment