Pembacaan
Alkitab: Rm. 8:4; Kol. 2:8
Dalam Perjanjian Baru terdapat beberapa ayat
penting yang menyangkut Roh itu. Dua Korintus 3:17 mengatakan bahwa Tuhan
adalah Roh itu; 2 Timotius 4:22 menunjukkan bahwa Tuhan beserta dengan roh
kita; 1 Korintus 6:17 mengatakan bahwa siapa yang mengikatkan diri dengan Tuhan
menjadi satu roh dengan Tuhan; dan Roma 8:4 menyuruh kita hidup (bertindak)
menurut roh. Roh yang dikatakan dalam 2 Korintus 3:17 adalah Roh yang tercantum
dalam Yohanes 7:39, yakni Roh yang “belum ada” sebelum Yesus dimuliakan.
Setelah kebangkitan-Nya, Tuhan menjadi Roh yang memberikan hayat kepada semua
orang yang percaya kepada-Nya. Hari ini Tuhan adalah Roh itu, dan kita memiliki
Roh ini dalam roh kita. Puji Tuhan, kita adalah satu roh dengan Dia, dan kita
bertindak menurut roh!
Perintah untuk hidup (bertindak) menurut roh adalah
perintah yang almuhit, meliputi apa yang Alkitab katakan tentang para suami
harus mengasihi istri mereka, para istri harus taat kepada suami mereka,
anak-anak harus menghormati orang tua mereka, dan para orang tua harus
memperhatikan anak-anak mereka. Semua kebajikan yang kita perlukan, seperti
kerendahan hati, kebaikan, kejujuran, kesetiaan, dan kasih, tercakup dalam
hidup menurut roh. Allah tidak menghendaki kita berusaha dengan giat untuk
menjadi orang yang berakhlak, pengasih, atau penurut. Dia hanya menghendaki
kita hidup menurut roh. Oh, alangkah pentingnya kita nampak hal ini!
Kitab Kolose mewahyukan bahwa Kristus itu almuhit
dan alwasi. Di dalam Dia kita mempunyai segala-galanya, sebab di dalam Dia kita
menjadi penuh, sempurna, dan lengkap, dan kita tersuplai serta puas. Sekarang
kita harus maju untuk nampak bahwa demi pengalaman kita yang riil, Kristus yang
almuhit dan alwasi ini adalah Roh itu. Orang-orang yang tidak memperhatikan
pengalaman atas Kristus akan menyangkal Kristus sebagai Roh itu. Tetapi kita
yang memperhatikan pengalaman atas Kristus harus nampak bahwa Perjanjian Baru
dengan jelas mewahyukan Tuhan kini adalah Roh itu. Sebagai Roh itu, Tuhan
berada di dalam roh kita. Jadi, kita mengetahui Tuhan itu apa — Dialah Roh itu
— dan kita mengetahui Tuhan itu di mana — Ia di dalam roh kita. Tuhan
menghendaki kita dapat menemukan Dia. Dengan mengetahui bahwa Dia sebagai Roh
itu ada di dalam roh kita, kita akan lebih mudah untuk berkontak dengan Dia.
Jika ada orang bertanya kepada Anda di manakah Kristus yang Anda bicarakan
panjang lebar itu, Anda harus menjawab bahwa Dia berhuni di dalam roh Anda.
Lingkungan yang sangat penting untuk hidup menurut
roh kita ialah kehidupan pernikahan kita. Sukar sekali bagi para suami untuk
tetap di dalam roh bersama istri mereka. Mereka mudah berada dalam pikiran,
emosi, atau tekad. Salah satu hal yang paling sulit untuk dilakukan oleh
seorang saudara adalah berpaling ke rohnya di hadapan istrinya. Tetapi kita,
para saudara, perlu belajar hidup menurut roh terhadap istri kita. Jika seorang
saudara diperlakukan dengan baik oleh istrinya, ia mungkin merasa gembira.
Tetapi jika istrinya tidak menyenangkan hatinya, ia mungkin akan tersinggung.
Ia mungkin tidak berpaling ke roh, melainkan memilih untuk tinggal dalam
emosinya. Tetapi, entah istri kita itu baik atau tidak baik, kita perlu tinggal
dalam roh kita. Kalau istri Anda mencela Anda, tinggallah di dalam roh. Jika ia
mengatakan Anda baik, tinggallah di dalam roh. Jika Anda tinggal di dalam roh,
Anda akan hidup menurut Kristus dalam kehidupan pernikahan Anda.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 54
No comments:
Post a Comment