Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:7, 9-15
Bantuan lebih lanjut tentang kenikmatan yang riil
atas Kristus tercantum dalam Kolose 2:7. Menurut ayat ini, kita telah berakar
di dalam Kristus. Perkataan ini menyiratkan keberadaan tanah. Kristus adalah
tanah yang kaya yang di dalamnya kita berakar. Dalam berita-berita terdahulu
kita telah menunjukkan betapa tanah yang kaya ini mengandung banyak unsur yang
ajaib: kepenuhan ke-Allahan, kekepalaan Kristus, sunat Kristus, penguburan-Nya,
dibangkitkan bersama Kristus, terhapusnya ketentuan-ketentuan, serta pelucutan
penguasa-penguasa dan pemerintah-pemerintah. Kolose 2:9-15 adalah satu gambaran
dari unsur-unsur tanah yang tersirat dalam kata “telah berakar” dalam Kolose
2:7.
Kita telah berakar dalam Kristus, tanah yang kaya
dan subur. Setelah berakar di dalam Dia, kita wajib terus menyerap
kekayaan-Nya. Seperti sebatang pohon menyerap unsur makanan dari tanah melalui
akar-akarnya, kita pun harus menyerap kekayaan Kristus ke dalam kita.
Unsurunsur yang terserap ke dalam pohon dari tanah itu memungkinkan pohon
bertumbuh. Jadi, pertumbuhan sebatang pohon tergantung pada makanan yang
diserapnya melalui akar-akarnya. Karena kita telah berakar di dalam Kristus,
maka haruslah kita menetap di dalam Dia secara riil dari hari ke hari. Dalam
pengalaman kita, kita perlu tinggal berakar di dalam Kristus. Akan tetapi, jika
kita melupakan Kristus dalam hal-hal seperti makan dan minum, kita tidak
berakar di dalam Dia dalam pengalaman kita. Ketika kita makan makanan kita,
kita mungkin tidak ingat akan Kristus. Setelah bersantap, kita boleh jadi
menggunakan sedikit waktu untuk berdoa. Tetapi bahkan pada permulaan doa kita
itu boleh jadi kita tidak benar-benar berakar di dalam Kristus dalam pengalaman,
sebab kita mungkin berdoa untuk banyak hal yang tidak perlu. Namun dalam rahmat
dan kesabaran-Nya, Tuhan menunggu sampai kita mulai berdoa dengan
sungguh-sungguh. Lalu dalam pengalaman kita, kita baru bisa menyerap kekayaan
Kristus. Akan tetapi, ketika waktu doa kita telah habis, mungkin kita tidak
terus mencerna apa yang telah kita serap dari Dia. Menu-rut perkataan Tuhan
dalam Yohanes 15, itu berarti kita tidak tinggal di dalam Dia.
Jika kita ingin menyerap kekayaan Kristus sebagai
tanah, kita perlu memiliki akar-akar yang baru dan lembut. Jangan membiarkan
diri Anda menua. Anda harus segar dan diperbarui hari demi hari. Berdoalah
kepada Tuhan, “Tuhan, aku ingin menyegarkan persembahanku, aku mau terbuka
kepada-Mu sekali lagi. Aku mau akar-akarku lembut supaya aku dapat menyerap
kekayaan-Mu. Tuhan, jangan biarkan akar-akarku menua!” Jika akar-akar kita
lembut dan baru untuk menyerap kekayaan Kristus, tentu kita akan bertumbuh
dengan otomatis dengan kekayaan yang telah kita serap. Ini berarti menikmati Kristus
dan mengalami Dia secara subyektif setiap hari dan setiap saat. Hal ini akan
menjaga pahala kita agar tidak digagalkan. Na-mun, jika kita tidak tetap
berakar di dalam Dia untuk menyerap kekayaan-Nya, musuh akan dengan liciknya
menggagalkan kita dari kenikmatan atas Kristus yang riil dan terus-menerus itu.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 55
No comments:
Post a Comment