Hitstat

08 October 2014

Kolose - Minggu 28 Rabu



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:7, 9-15


Bantuan lebih lanjut tentang kenikmatan yang riil atas Kristus tercantum dalam Kolose 2:7. Menurut ayat ini, kita telah berakar di dalam Kristus. Perkataan ini menyiratkan keberadaan tanah. Kristus adalah tanah yang kaya yang di dalamnya kita berakar. Dalam berita-berita terdahulu kita telah menunjukkan betapa tanah yang kaya ini mengandung banyak unsur yang ajaib: kepenuhan ke-Allahan, kekepalaan Kristus, sunat Kristus, penguburan-Nya, dibangkitkan bersama Kristus, terhapusnya ketentuan-ketentuan, serta pelucutan penguasa-penguasa dan pemerintah-pemerintah. Kolose 2:9-15 adalah satu gambaran dari unsur-unsur tanah yang tersirat dalam kata “telah berakar” dalam Kolose 2:7.

Kita telah berakar dalam Kristus, tanah yang kaya dan subur. Setelah berakar di dalam Dia, kita wajib terus menyerap kekayaan-Nya. Seperti sebatang pohon menyerap unsur makanan dari tanah melalui akar-akarnya, kita pun harus menyerap kekayaan Kristus ke dalam kita. Unsurunsur yang terserap ke dalam pohon dari tanah itu memungkinkan pohon bertumbuh. Jadi, pertumbuhan sebatang pohon tergantung pada makanan yang diserapnya melalui akar-akarnya. Karena kita telah berakar di dalam Kristus, maka haruslah kita menetap di dalam Dia secara riil dari hari ke hari. Dalam pengalaman kita, kita perlu tinggal berakar di dalam Kristus. Akan tetapi, jika kita melupakan Kristus dalam hal-hal seperti makan dan minum, kita tidak berakar di dalam Dia dalam pengalaman kita. Ketika kita makan makanan kita, kita mungkin tidak ingat akan Kristus. Setelah bersantap, kita boleh jadi menggunakan sedikit waktu untuk berdoa. Tetapi bahkan pada permulaan doa kita itu boleh jadi kita tidak benar-benar berakar di dalam Kristus dalam pengalaman, sebab kita mungkin berdoa untuk banyak hal yang tidak perlu. Namun dalam rahmat dan kesabaran-Nya, Tuhan menunggu sampai kita mulai berdoa dengan sungguh-sungguh. Lalu dalam pengalaman kita, kita baru bisa menyerap kekayaan Kristus. Akan tetapi, ketika waktu doa kita telah habis, mungkin kita tidak terus mencerna apa yang telah kita serap dari Dia. Menu-rut perkataan Tuhan dalam Yohanes 15, itu berarti kita tidak tinggal di dalam Dia.

Jika kita ingin menyerap kekayaan Kristus sebagai tanah, kita perlu memiliki akar-akar yang baru dan lembut. Jangan membiarkan diri Anda menua. Anda harus segar dan diperbarui hari demi hari. Berdoalah kepada Tuhan, “Tuhan, aku ingin menyegarkan persembahanku, aku mau terbuka kepada-Mu sekali lagi. Aku mau akar-akarku lembut supaya aku dapat menyerap kekayaan-Mu. Tuhan, jangan biarkan akar-akarku menua!” Jika akar-akar kita lembut dan baru untuk menyerap kekayaan Kristus, tentu kita akan bertumbuh dengan otomatis dengan kekayaan yang telah kita serap. Ini berarti menikmati Kristus dan mengalami Dia secara subyektif setiap hari dan setiap saat. Hal ini akan menjaga pahala kita agar tidak digagalkan. Na-mun, jika kita tidak tetap berakar di dalam Dia untuk menyerap kekayaan-Nya, musuh akan dengan liciknya menggagalkan kita dari kenikmatan atas Kristus yang riil dan terus-menerus itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 55

No comments: