Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:1-4; 1 Kor. 6:17
Pada butir ini kita perlu nampak bahwa Tuhan Yesus
memiliki dua macam ministri: ministri-Nya di bumi sebelum kebangkitan-Nya dan
ministri-Nya di surga setelah kebangkitan-Nya. Ketika Tuhan Yesus berada di
bumi, Ia telah melaksanakan suatu ministri yang besar dan telah berbuat sangat
banyak. Dalam proses ministri ini, Ia telah merampungkan penebusan bagi kita.
Menurut Ibrani 1:3, setelah menyelesaikan ministri-Nya di bumi, Tuhan duduk di
sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Walau ministri-Nya yang di
bumi telah genap, ministri-Nya yang di surga masih berlangsung terus.
Hari ini Kristus melayani secara lebih tinggi dan
lebih luas. Sebagai Imam Besar, Ia mendoakan kita dan memperhatikan seluruh
gereja, dan mentransmisikan suplai surgawi ke dalam gereja-gereja. Kristus
sekarang lebih sibuk daripada ketika Ia berada di bumi. Di bumi Ia terutama
memperhatikan murid-murid-Nya, tetapi di surga Ia memperhatikan gereja-gereja
yang sangat banyak serta jutaan orang kudus. Dia tidak semata-mata mendoakan
kita sebagai Imam Besar, Ia juga melayani kita sebagai minister surgawi. Tidak
hanya demikian, menurut Wahyu 5, sebagai pengelola pemerintahan surgawi, Ia
sedang melaksanakan pemerintahan Allah yang universal. Dialah Anak Domba yang
bermata tujuh, yang melaksanakan pemerintahan Allah. Sebagai Imam Besar, Ia
mendoakan; sebagai minister surgawi, Ia melayani; sebagai Penebus bermata
tujuh, mata Allah, Ia melaksanakan pemerintahan Allah bagi penggenapan kehendak
Allah. Semua ini adalah hal-hal yang di atas, yang perlu kita pikirkan.
Mencari hal-hal yang di atas dan memikirkan hal-hal
yang di atas berarti bersatu dengan Tuhan dalam ministri-Nya yang di surga.
Kita perlu menyatukan diri kita kepada persona yang mendoakan, melayani, dan
melaksanakan pemerintahan Allah. Kehidupan kita haruslah merupakan sejenis
kehidupan yang di dalamnya kita mencari hal-hal yang di atas, dan memikirkan
hal-hal itu. Ini berarti kita hidup melalui bersatu dengan Kristus kita yang
surgawi dalam imamat-Nya, ministri-Nya, dan pemerintahan-Nya. Jika kita semua
hidup dengan cara demikian, hidup gereja akan ditinggikan secara luar biasa.
Nasib kita adalah kemuliaan. Hari ini kita
tersembunyi di dalam Allah, tetapi ketika Kristus dinyatakan, kita akan
dinyatakan bersama Dia dalam kemuliaan (3:4). Bila kita dinyatakan bersama
Kristus, kita akan menjadi tontonan bagi alam semesta. Bahkan setan-setan pun
akan melihat kita dimuliakan. Namun, hari ini kita tidak seharusnya memamerkan
diri, melainkan harus tetap tersembunyi di dalam Allah, menantikan saat kita
mencapai tujuan kita dan memasuki kemuliaan bersama Kristus. Kemudian, pada
saat yang telah ditetapkan, yakni pada saat ketentuan ilahi dinyatakan,
anak-anak Allah akan dinyatakan dalam kemuliaan.
Kita dapat memiliki satu kedudukan, satu hayat,
satu kehidupan, satu nasib, dan satu kemuliaan dengan Kristus hanya karena kita
adalah satu roh dengan Dia. Seperti yang Paulus katakan dalam 1 Korintus 6:17,
“Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan
Dia.” Karena kita satu roh dengan Dia, kita tentu memiliki kedudukan, satu hayat,
satu kehidupan, satu nasib, dan satu kemuliaan dengan Dia.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 59
No comments:
Post a Comment