Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:18
Dalam Kolose 2:17 Paulus mengatakan bahwa wujudnya
adalah Kristus, tetapi dalam ayat 19 dia tidak berbicara mengenai Kristus,
melainkan mengenai berpegang kepada Kepala. Alasan pertukaran istilah dari
Kristus ke Kepala ialah karena kenikmatan kita atas Tuhan menyebabkan kita
memiliki perasaan terhadap Tubuh. Kalau kita adalah orang yang menikmati
Kristus terus-menerus, kita tidak akan menjadi orang yang individualistis. Kaum
saleh yang individualistis adalah mereka yang tidak menikmati Tuhan dengan
konsisten. Semakin menikmati Kristus, kita akan semakin memiliki perasaan
terhadap Tubuh. Kita harus menjamah Tuhan pada pagi hari, tetapi pada malam
hari kita harus mengikuti sidang-sidang gereja. Tidaklah normal kalau kita
menikmati Tuhan pada siang hari saja, tetapi mengabaikan sidang-sidang gereja,
yaitu Tubuh-Nya. Sekalipun lingkungan Anda tidak mengizinkan Anda untuk menghadiri
setiap sidang, di dalam Anda harus merasa bahwa segenap insan batiniah Anda
beserta dengan kaum saleh dalam sidang-sidang gereja. Perasaan terhadap Tubuh
ini berasal dari kenikmatan atas Kristus.
Kenikmatan kita atas Kristus hari demi hari
sebenarnya berasal dari Dia sebagai Kepala. Inilah alasannya, ketika kita
menikmati Kristus, Dia membuat kita memiliki perasaan terhadap Tubuh. Menurut
pengalaman kita, kita tahu bahwa semakin menikmati Kristus, kedambaan kita
terhadap Tubuh semakin kuat. Namun, kalau kita tidak berkontak dengan Tuhan
sejangka waktu, dengan otomatis kita akan mengabaikan hidup gereja atau
kehilangan selera terhadap bersidang. Semakin sedikit berkontak dengan Tuhan,
semakin banyaklah kritikan kita terhadap gereja atau kaum saleh. Kita akan
memperhatikan kesalahan atau kelemahan orang lain. Kekurangan kenikmatan atas
Kristus ini akan membukakan pintu bagi musuh. Iblis akan masuk dan menyuruh
kita mengkritik anggota yang lain dari Tubuh. Tetapi jika kita mulai lagi
menikmati Tuhan, pintu itu akan tertutup sedikit demi sedikit. Akhirnya, jika
kita tekun dalam menikmati Kristus, pintu itu akan tertutup sama sekali.
Kemudian, kita tidak lagi mengkritik gereja, melainkan akan memuji Tuhan karena
hidup gereja, dan kita akan bersaksi, betapa kita mengasihi hidup gereja. Yang
membawa perubahan seperti ini bukanlah nasihat atau koreksi, melainkan
terpulihnya kenikmatan atas Kristus.
Dalam Kolose 2:19 Paulus mengatakan tentang
“seluruh Tubuh”. Kenikmatan atas Kristus memelihara kita bersatu sebagai
anggota-anggota Tubuh. Semakin menikmati Kristus, kita akan semakin mengasihi
anggota yang lain dari Tubuh. Kenikmatan atas Kristus membuat kita mengasihi
setiap orang dalam hidup gereja. Bahkan mereka yang kita rasa sukar untuk
dikasihi juga menjadi manis dan mustika bagi kita. Akan tetapi, jika kita tidak
senantiasa menikmati Kristus, kita akan merendahkan orang-orang tertentu dalam
gereja. Sebenarnya gereja dan para orang beriman tetap sama, yang berubah
hanyalah sikap kita sendiri. Tetapi jika ada yang menyuplaikan Kristus kepada
kita, dan kita mulai menikmati Kristus lagi, setiap anggota Tubuh akan menjadi
manis dan patut dikasihi. Kita akan memiliki perasaan yang menyenangkan bahwa
sebagai anggota Tubuh, kita mengasihi semua anggota lainnya.
Dalam Kolose 1:18 Paulus mengatakan, “Dialah Kepala
Tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang
mati.” Fakta bahwa Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati
menunjukkan bahwa Dia adalah Kepala Tubuh di dalam kebangkitan. Sebelum
kebangkitan-Nya, Kristus belum menjadi Kepala Tubuh. Efesus 1 menunjukkan bahwa
setelah bangkit dan naik ke surga, Kristus dijadikan Kepala atas segala sesuatu
bagi gereja. Jadi kekepalaan Kristus berada dalam kebangkitan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 56
No comments:
Post a Comment