Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:1-3
Jalur tulisan Paulus sangat mirip dengan tulisan
Yohanes. Dalam Kitab Kolose Paulus menyajikan Kristus yang adalah kepenuhan
Allah yang tidak kelihatan. Setelah menyebutkan aspek demi aspek tentang
Kristus yang sedemikian itu, dia membicarakan manusia baru. Di antara Kristus
sebagai kepenuhan Allah dalam pasal 1 dan manusia baru dalam pasal 3 kita
memiliki pengalaman dan kenikmatan atas Kristus. Hasil dari pengalaman dan
kenikmatan atas Kristus yang almuhit ini ialah gereja sebagai manusia baru.
Karena itu, manusia baru berasal dari kenikmatan kita atas Kristus sebagai
kepenuhan Allah. Bila kita menikmati Kristus tiap hari, Dia akan digarapkan ke
dalam kita dan tersusun ke dalam diri kita. Dengan demikian, Kristus menjadi
unsur penyusun kita. Hari demi hari, Kristus tersusun ke dalam kita. Pada akhirnya,
kita semua akan tersusun sepenuhnya oleh Dia. Hasil dari tersusunnya kita oleh
Kristus ialah kita menjadi manusia baru. Dalam manusia baru ini tidak ada
tempat bagi manusia alamiah yang mana pun; hanya ada tempat untuk Kristus.
Kristus adalah semua dan di dalam semua dalam manusia baru. Saya ulangi, dalam
manusia baru Kristus adalah semua anggota dan berada di dalam segala anggota.
Satu-satunya jalan agar Kristus dapat menjadi semua
di dalam segala sesuatu dalam manusia baru ialah Dia sendiri tersusun ke dalam
kita. Proses tersusunnya kita oleh Kristus terjadi melalui kenikmatan kita atas
Kristus. Kita perlu berkata, “Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu, aku
memustikakan Engkau, dan aku menikmati Engkau. Tuhan, aku ada di bumi ini
untuk-Mu, dan hanya untuk-Mu.” Semakin terbuka kepada Tuhan dan berkontak
dengan-Nya sedemikian, Ia pun akan semakin menginfuskan diri-Nya ke dalam kita
dan memenuhi kita sampai meluap. Ketika kita berseru kepada Tuhan, memuji
Tuhan, dan mempersembahkan syukur dan penyembahan kita, kita akan dipenuhi
oleh-Nya. Melalui kenikmatan dan pengalaman atas Kristus yang sedemikian ini,
kita akan berangsur-angsur tersusun oleh-Nya. Ketika kita menikmati Dia,
barulah Dia menyusun kita dengan diri-Nya sendiri.
Sampai di sini kita mungkin bertanya bagaimana kita
bisa menikmati Kristus, dan membiarkan Dia tersusun ke dalam kita kalau Dia
kini berada di surga sedangkan kita ada di bumi? Jawabannya terletak dalam
fakta bahwa ada suatu transmisi yang terjadi dari Kristus yang di surga kepada
kita yang di bumi melalui Roh yang almuhit. Melalui transmisi ini, daya listrik
dari pusat pembangkit listrik surgawi mengalir ke dalam kita, sama halnya
dengan listrik mengalir dari pusat pembangkitnya ke rumah-rumah kita dan ke
balai sidang ini. Haleluya atas transmisi dari langit tingkat ketiga ke dalam
kita! “Dalam mulia ada Dia Sang hayat!” (Kidung No. 383). Kristus adalah
Manusia dalam kemuliaan, tetapi hayat-Nya untuk kita. Kita semua perlu satu
visi tentang transmisi surgawi dari Kristus yang dimuliakan itu ke dalam kita.
Lagi pula, kita perlu tetap terbuka kepada transmisi ini agar transmisi ini
tidak terputus. Sebab, asalkan ada sedikit sekatan saja, transmisi ini akan
terhenti. Di antara Kristus sebagai kepenuhan Allah dan satu manusia baru,
terdapat pengalaman kita atas transmisi surgawi. Semoga tidak ada sekatan yang
menghambat transmisi ilahi ini.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 58
No comments:
Post a Comment