Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 1:15-18
Dua Timotius 1:15-18 menunjukkan bahwa
kita tidak dapat bersikap netral. Kita adalah salah satu di antara mereka,
Figelus dan Hermogenes, atau Onesiforus. Onesiforus adalah pemenang yang menang
atas kecenderungan umum dan berdiri melawan arus kemerosotan, sehingga
menyegarkan roh, jiwa, dan tubuh duta besar Tuhan; ia tidak malu atas
dipenjarakannya rasul karena amanat Allah. Mengenai Onesiforus Paulus berkata,
"Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa
banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya
daripada aku." Kata-kata "hari-Nya" mengacu kepada hari
penyataan kemenangan Tuhan untuk memberi pahala kepada para pemenang-Nya (4:8;
Why. 22:12).
Prinsipnya di sini hampir sama dengan
prinsip waktu Elia. Elia berkata kepada Tuhan, "Aku bekerja segiat-giatnya
bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku
seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku" (1
Raj. 19:14). Tuhan menjawab, "Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu
orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang
mulutnya tidak mencium dia" (ayat 18). Prinsipnya di sini yaitu bahwa
selama masa kemerosotan, masa kecenderungan menurun, ketika sebagian besar umat
Allah terpengaruh, masih ada sejumlah orang yang tetap setia. Selalu akan ada
Onesiforus yang berdiri melawan arus yang menurun. Figelus, Hermogenes, dan
orang-orang lain di Asia berpaling dari Paulus. Tetapi Onesiforus, seorang
pemenang, berdiri melawan kemerosotan tersebut, melawan arus yang menurun.
Saya yakin bahwa baik Figelus maupun
Hermogenes adalah orang-orang beriman. Bila tidak, tidak mungkin Paulus
mengatakan bahwa mereka berpaling dari dia. Figelus dan Hermogenes bersama-sama
Paulus pada suatu saat. Kemungkinan mereka bukanlah kaum beriman biasa, mereka
tentu adalah rekan sekerja atau pemimpin di antara kaum saleh; yang pasti,
mereka adalah pelopor yang berpaling dari Paulus.
Mereka yang berpaling dari Paulus bukan
hanya berpaling dari orangnya, tetapi juga dari ministrinya. Sebenarnya, bukan
orangnya sendiri yang penting, yang sangat penting adalah ministri yang diemban
oleh seseorang. Ketika Paulus mengatakan bahwa orang-orang tertentu telah
berpaling dari dia, bukan berarti mereka melulu berpaling dari dia sebagai
seorang manusia, melainkan mereka berpaling dari ministrinya. Pada waktu-waktu
gawat, kaum beriman sejati, bahkan para pemimpin dan rekan-rekan sekerja, bisa
berpaling.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius,
Berita 2
No comments:
Post a Comment