Hitstat

03 April 2015

2 Timotius - Minggu 1 Jumat



Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 1:15-18


Dua Timotius 1:15-18 menunjukkan bahwa kita tidak dapat bersikap netral. Kita adalah salah satu di antara mereka, Figelus dan Hermogenes, atau Onesiforus. Onesiforus adalah pemenang yang menang atas kecenderungan umum dan berdiri melawan arus kemerosotan, sehingga menyegarkan roh, jiwa, dan tubuh duta besar Tuhan; ia tidak malu atas dipenjarakannya rasul karena amanat Allah. Mengenai Onesiforus Paulus berkata, "Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya daripada aku." Kata-kata "hari-Nya" mengacu kepada hari penyataan kemenangan Tuhan untuk memberi pahala kepada para pemenang-Nya (4:8; Why. 22:12).

Prinsipnya di sini hampir sama dengan prinsip waktu Elia. Elia berkata kepada Tuhan, "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku" (1 Raj. 19:14). Tuhan menjawab, "Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia" (ayat 18). Prinsipnya di sini yaitu bahwa selama masa kemerosotan, masa kecenderungan menurun, ketika sebagian besar umat Allah terpengaruh, masih ada sejumlah orang yang tetap setia. Selalu akan ada Onesiforus yang berdiri melawan arus yang menurun. Figelus, Hermogenes, dan orang-orang lain di Asia berpaling dari Paulus. Tetapi Onesiforus, seorang pemenang, berdiri melawan kemerosotan tersebut, melawan arus yang menurun.

Saya yakin bahwa baik Figelus maupun Hermogenes adalah orang-orang beriman. Bila tidak, tidak mungkin Paulus mengatakan bahwa mereka berpaling dari dia. Figelus dan Hermogenes bersama-sama Paulus pada suatu saat. Kemungkinan mereka bukanlah kaum beriman biasa, mereka tentu adalah rekan sekerja atau pemimpin di antara kaum saleh; yang pasti, mereka adalah pelopor yang berpaling dari Paulus.

Mereka yang berpaling dari Paulus bukan hanya berpaling dari orangnya, tetapi juga dari ministrinya. Sebenarnya, bukan orangnya sendiri yang penting, yang sangat penting adalah ministri yang diemban oleh seseorang. Ketika Paulus mengatakan bahwa orang-orang tertentu telah berpaling dari dia, bukan berarti mereka melulu berpaling dari dia sebagai seorang manusia, melainkan mereka berpaling dari ministrinya. Pada waktu-waktu gawat, kaum beriman sejati, bahkan para pemimpin dan rekan-rekan sekerja, bisa berpaling.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius, Berita 2

No comments: