Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 3:1-13
Pasal 3 diawali dengan perkataan,
"Tetapi ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang
sukar."(Tl.) Di sini kesukaran berlawanan dengan pengharapan yang
dinyatakan dalam akhir pasal di depannya. Menjelang akhir pasal 2, Paulus
mengumumkan bahwa "dasar yang diletakkan Allah itu teguh" (ayat 19),
dan bahwa kita harus menjauhi "nafsu orang muda, dan kejarlah keadilan,
iman, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada
Tuhan dengan hati yang murni" (ayat 22). Selanjutnya, kalau kita dengan
lemah lembut dapat menuntun orang-orang yang suka melawan, "mungkin Tuhan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga
mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali,
karena terlepas dari jerat Iblis" (ayat 25-26). Paulus sadar bahwa
sekalipun kemerosotan itu akan menyebar, tetapi dasar Allah yang teguh tidak
akan tergoyahkan dengan meterai yang mengatakan, "Tuhan mengenal siapa
milik-Nya" dan "setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah
meninggalkan kejahatan." Sekurang-kurangnya Allah akan memiliki sekelompok
orang yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni, dan mengejar keadilan,
iman, kasih dan damai. Lebih lanjut, orang-orang semacam itu bahkan mungkin
akan menyalurkan suntikan terhadap kemerosotan gereja. Memang, kemerosotan itu
menyebar, tetapi kita memiliki tumpuan yang teguh, kita dapat menikmati
kekayaan Tuhan, dan kita dapat melakukan penyuntikan bahkan meyakinkan
orang-orang yang suka melawan untuk kembali ke pengetahuan yang penuh akan
kebenaran. Ini berarti membawa orang-orang yang terperangkap oleh Iblis dan
dijerat olehnya, kembali kepada kehendak Allah. Semua itu menunjukkan Paulus
tidak putus asa. Sekalipun kemerosotan itu menyebar, kita dapat berbuat sesuatu
secara positif untuk menyuntik orang lain terhadap kemerosotan itu.
Kemudian berlawanan dengan semua itu,
Paulus berkata dalam 3:1, "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar." Paulus memiliki pandangan yang jauh ke depan dan
pandangan yang dalam sehingga ia sadar bahwa akan datang masa yang sukar pada
hari-hari terakhir. Ungkapan "hari-hari terakhir" mengacu kepada
zaman ini (2 Ptr. 3:3; Yud. 18), yang dimulai dengan kedatangan Kristus kali
pertama (1 Ptr. 1:20) terus berlangsung sampai penampakan Kristus kali kedua.
Rasul tidak mendapatkan wahyu tentang berapa lama tenggang waktu zaman ini
(Mat. 24:36); mereka mengharapkan Tuhan datang kembali pada angkatan mereka.
Murid-murid sebermula mengira Tuhan
Yesus akan kembali pada angkatan mereka. Itulah konsepsi Paulus ketika ia
menulis Surat 1 dan 2 Tesalonika. Ini menunjukkan bahwa tenggang waktu
hari-hari terakhir merupakan suatu rahasia yang tidak diketahui oleh rasul-rasul.
Kita memang tidak tahu tenggang waktu yang Bapa tetapkan dalam pemerintahan-Nya
antara kenaikan Tuhan dan kedatangan-Nya kali kedua.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius,
Berita 5
No comments:
Post a Comment