Hitstat

21 April 2015

2 Timotius - Minggu 4 Selasa



Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 4:1-8


Ayat 3-4 mengatakan, "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng." Waktu yang disebutkan dalam ayat 3 mengacu kepada waktu kemerosotan gereja semakin memburuk. Pada waktu itu banyak orang tidak akan mau menerima ajaran sehat, ajaran yang sehat di dalam hayat dan yang meministrikan suplai hayat. Sebaliknya, mereka akan lebih menyukai guru-guru yang memuaskan telinga mereka. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak mau menerima ajaran sehat itu telinganya gatal, telinga yang mencari pembicaraan yang menyenangkan untuk memuaskan diri sendiri. Selanjutnya, orang-orang demikian itu akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan akan terbuka bagi dongeng-dongeng. Telinga yang gatal dan berpaling adalah faktor utama yang memperburuk kemerosotan gereja.

Banyak orang Kristen hari ini tidak dapat menerima ajaran-ajaran sehat yang berkaitan dengan ekonomi Allah. Ketika kita mengajarkan bahwa Kristus adalah manusia-Allah, yang adalah perwujudan Allah sebagai ekspresi-Nya, beberapa orang menuduh kita menghujat atau mengajarkan bidah. Ada beberapa yang telah terlalu jauh memutarbalikkan kata-kata kita mengenai Kristus sebagai manusia-Allah, dan dalam media cetak menuduh kita secara palsu bahwa kita mengajarkan Kristus bukan Allah juga bukan manusia. Dalam buku "Empat Tahap Utama Kristus" saya mengatakan, "Kita tahu bahwa Kristus adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Kristus adalah manusia-Allah. Ia bukan saja manusia yang berasal dari Allah, Ia juga adalah manusia-Allah. Karena itu, inkarnasi Kristus secara sederhana berarti perbauran antara Allah dengan manusia." Dengan memutarbalikkan perkataan kita dan dengan kotor menyalahartikan perkataan kita, mereka menulis, "Keilahian yang berinkarnasi ini bukan Allah yang sempurna, juga bukan manusia yang sempurna; Ia adalah bentuk ketiga, perbauran Allah-manusia." Kita percaya bahwa karena Kristus adalah Allah yang sejati dan manusia yang sejati, Ia adalah manusia-Allah. Ia juga adalah Allah yang sempurna dan manusia yang lengkap. Baik sifat ilahi-Nya maupun sifat insani-Nya, keduanya sempurna, terjadi dalam satu persona-Nya -- tanpa pemisahan, tanpa kekacauan, dan tanpa berubah menjadi sifat ketiga. Tuhan kita Yesus Kristus, manusia-Allah itu, satu persona dengan dua sifat, layak untuk menerima penyembahan dan pujian kita selamanya.

Dalam ayat 5 Paulus berkata kepada Timotius, "Tetapi engkau, kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!" Karena Timotius harus menunaikan tugas ministrinya, ia harus memenuhi kapasitas pelayanannya. Pelayanan ini menunjukkan ministri firman untuk menyuplaikan segala kekayaan Kristus (Ef. 3:8) kepada orang dosa dan kaum beriman untuk pembangunan Tubuh Kristus (Ef. 4:11-12). Ministri yang sedemikian sangat diperlukan untuk menghadapi arus kemerosotan, seperti yang dinubuatkan dalam ayat 3-4.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius, Berita 7

No comments: