Pembacaan Alkitab: Titus 1:4-9
Dalam ayat 6-9 Paulus membentangkan persyaratan para penatua: tak
bercacat, suami dari satu istri, yang anak-anaknya hidup beriman, tidak dapat
dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib, sebagai pengatur
rumah Allah, seorang pengawas jemaat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum,
bukan pemarah, tidak serakah, suka memberi tumpangan, suka akan yang baik,
bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri. Kita telah membahas kualifikasi
ini secara rinci dalam berita yang berjudul "Penilik dan Diaken untuk pemerintahan
gereja", berita ke-5 dalam Pelajaran-Hayat 1 Timotius.
Penatua ditetapkan untuk melaksanakan
pemerintahan Allah dalam gereja lokal, supaya ketertiban yang baik dapat
terpelihara dalam gereja. Untuk merampungkan perkara ini, penatua harus berpegang
kepada perkataan yang dapat dipercaya, yang sesuai dengan ajaran rasul, supaya mereka
bisa menghentikan orang yang mengucapkan perkataan yang menganggu, dan
meredakan situasi yang kacau (ayat 9-14). "Perkataan yang benar"
adalah perkataan yang sejati, yang dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan
benar, yang diajarkan dalam gereja-gereja menurut ajaran rasul. Penatua dalam
gereja lokal harus berpegang kepada perkataan yang sehat semacam ini, supaya
mereka dapat menunaikan tugas mereka dalam mengajar (1 Tim. 3:2; 5:17).
Ajaran yang disebut di sini adalah
ajaran rasul (Kis. 2:42), ajaran-ajaran ini akhirnya menjadi Perjanjian Baru. Ini
menunjukkan bahwa gereja-gereja didirikan berdasarkan ajaran rasul, dan
eksistensinya berdasarkan memelihara ajaran rasul. Ini juga menunjukkan bahwa
ketertiban gereja dapat dipertahankan berdasarkan perkataan yang dapat dipercaya
yang disampaikan menurut ajaran rasul. Kekacauan dalam gereja terutama disebabkan
oleh penyimpangan dari ajaran rasul. Kalau kita ingin mengatasi perkara ini, kita
harus berpegang kepada perkataan yang dapat dipercaya yang diajarkan dalam
gereja menurut ajaran rasul. Dalam situasi yang gelap dan kacau, kita harus berpegang
kepada perkataan dalam Perjanjian Baru yang menerangi dan menertibkan, yaitu
ajaran rasul. Untuk mempertahankan ketertiban dalam gereja, selain jabatan
penatua, diperlukan perkataan rasul menurut wahyu Allah. Kita telah nampak
bahwa ajaran sehat menyiratkan hayat. Apa saja yang sehat mengacu kepada
kesehatan hayat. Ajaran rasul melayankan ajaran sehat sebagai suplai hayat kepada
orang, merawat mereka atau menyembuhkan mereka.
Dengan berpegang pada perkataan yang
benar yang sesuai dengan ajaran itu, para penatua dapat "meyakinkan penentang-penentangnya".
Meyakinkan di sini berarti menyingkapkan karakter sebenarnya dari sesuatu, agar
manusia mengenal dosa dan menegur dirinya sendiri. Jadi ini adalah menegur orang
melalui menyingkapkan kesalahannya. Dalam Efesus 5:11, 13 kata ini
diterjemahkan "telanjangilah", "ditelanjangi". Marilah sekarang
kita kembali ke ayat 1-3 dan mempertimbangkan butir-butir penting tertentu
lebih rinci.
Sumber: Pelajaran-Hayat Titus, Berita 1
No comments:
Post a Comment