Hitstat

18 April 2015

2 Timotius - Minggu 3 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 3:14-17


Kebanyakan orang Kristen mengabaikan roh dan menganggap Alkitab sebagai kitab yang terdiri dari huruf-huruf. Tuhan Yesus pernah berkata, "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hayat" (Yoh. 6:63). Tidak hanya demikian, kita pun telah menunjukkan bahwa setiap perkataan Alkitab adalah bagian dari hembusan Allah. Jadi jangan hanya mempelajari firman itu, tetapi juga harus menghirup hembusan ilahi yang terwujud dalam firman. Jika kita tidak menghirup hembusan ilahi melalui melatih roh kita, kita tidak akan menerima hayat dari pengkajian Alkitab kita. Tetapi jika kita menghirup hembusan ilahi, kita akan dihidupkan oleh unsur ilahi, surgawi, dan rohani.

Kita bersyukur kepada Tuhan yang menampakkan kepada kita bahwa dalam membaca firman kita perlu menggunakan mata kita, pikiran kita, dan roh kita. Kita boleh berkata bahwa dengan mata, kita berkontak dengan tubuh firman, dengan pikiran kita berkontak dengan jiwa firman, dan melalui melatih roh kita untuk mendoakan firman, kita berkontak dengan roh firman itu. Kemudian kita bukan hanya mengerti arti bagian tertentu dari Alkitab, kita juga menghirup hembusan ilahi untuk menerima suplai hayat.

Sebenarnya, fungsi firman dalam mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik, itu semuanya berkaitan dengan transformasi. Alkitab memperbaiki kita terutama bukan secara lahiriah, melainkan secara batiniah dengan jalan transformasi. Ini berarti perkataan Alkitab bekerja di dalam kita secara metabolis. Sama seperti makanan yang kita makan dan cerna merawat kita dari dalam, secara metabolis mengubah dan mentransformasi kita, demikianlah firman Allah mentransformasi kita dengan cara mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki, dan mendidik kita secara batiniah.

Jika kita ingin terawat oleh firman, jangan hanya mendoakannya, melainkan juga memazmurkannya dan menyanyikannya. Dalam Kolose 3:16 Paulus berkata, "Hendaklah perkataan Kristus tinggal dengan limpahnya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu." Melalui berdoa, bermazmur, dan menyanyikan firman, kita akan mengobarkan roh kita. Tidak hanya demikian, ketika kita mendoakan, memazmurkan, dan menyanyikan firman itu, kita menghirup hembusan ilahi dan lebih banyak menerima unsur Allah. Dengan demikian Allah menyalurkan diri-Nya ke dalam kita dan menginfus kita dengan unsur-Nya.

Janganlah mempelajari firman hanya secara harfiah. Kita perlu berdoa agar Tuhan memberi kita roh hikmat dan wahyu. Jika kita tidak memiliki roh sedemikian itu, tetapi hanya membaca huruf-huruf hitam putihnya Alkitab, kita tidak akan mengalami hayat, terang, atau roh. Ada perbedaan yang besar antara cara Alkitab digunakan di antara orang-orang Kristen hari ini dengan cara penggunaannya di antara kita dalam pemulihan Tuhan. Sebagian besar kaum beriman menggunakan firman secara harfiah, tetapi kita menggunakannya secara hayat, terang, dan roh. Inilah alasannya kita terus merendahkan diri kita di hadapan Tuhan, terbuka bagi-Nya, menengadah kepada-Nya mohon terang, visi, hikmat, dan wahyu. Kiranya kita semua belajar datang kepada firman Allah secara demikian.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius, Berita 6

No comments: