Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 3:14-17
Kebanyakan orang Kristen mengabaikan
roh dan menganggap Alkitab sebagai kitab yang terdiri dari huruf-huruf. Tuhan
Yesus pernah berkata, "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah
roh dan hayat" (Yoh. 6:63). Tidak hanya demikian, kita pun telah
menunjukkan bahwa setiap perkataan Alkitab adalah bagian dari hembusan Allah.
Jadi jangan hanya mempelajari firman itu, tetapi juga harus menghirup hembusan
ilahi yang terwujud dalam firman. Jika kita tidak menghirup hembusan ilahi
melalui melatih roh kita, kita tidak akan menerima hayat dari pengkajian
Alkitab kita. Tetapi jika kita menghirup hembusan ilahi, kita akan dihidupkan
oleh unsur ilahi, surgawi, dan rohani.
Kita bersyukur kepada Tuhan yang
menampakkan kepada kita bahwa dalam membaca firman kita perlu menggunakan mata
kita, pikiran kita, dan roh kita. Kita boleh berkata bahwa dengan mata, kita
berkontak dengan tubuh firman, dengan pikiran kita berkontak dengan jiwa
firman, dan melalui melatih roh kita untuk mendoakan firman, kita berkontak
dengan roh firman itu. Kemudian kita bukan hanya mengerti arti bagian tertentu
dari Alkitab, kita juga menghirup hembusan ilahi untuk menerima suplai hayat.
Sebenarnya, fungsi firman dalam mengajar,
menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik, itu semuanya
berkaitan dengan transformasi. Alkitab memperbaiki kita terutama bukan secara
lahiriah, melainkan secara batiniah dengan jalan transformasi. Ini berarti
perkataan Alkitab bekerja di dalam kita secara metabolis. Sama seperti makanan
yang kita makan dan cerna merawat kita dari dalam, secara metabolis mengubah
dan mentransformasi kita, demikianlah firman Allah mentransformasi kita dengan
cara mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki, dan mendidik kita secara
batiniah.
Jika kita ingin terawat oleh firman,
jangan hanya mendoakannya, melainkan juga memazmurkannya dan menyanyikannya.
Dalam Kolose 3:16 Paulus berkata, "Hendaklah perkataan Kristus tinggal
dengan limpahnya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar
dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan
puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu." Melalui berdoa, bermazmur, dan menyanyikan firman, kita akan
mengobarkan roh kita. Tidak hanya demikian, ketika kita mendoakan, memazmurkan,
dan menyanyikan firman itu, kita menghirup hembusan ilahi dan lebih banyak
menerima unsur Allah. Dengan demikian Allah menyalurkan diri-Nya ke dalam kita
dan menginfus kita dengan unsur-Nya.
Janganlah mempelajari firman hanya
secara harfiah. Kita perlu berdoa agar Tuhan memberi kita roh hikmat dan wahyu.
Jika kita tidak memiliki roh sedemikian itu, tetapi hanya membaca huruf-huruf
hitam putihnya Alkitab, kita tidak akan mengalami hayat, terang, atau roh. Ada
perbedaan yang besar antara cara Alkitab digunakan di antara orang-orang
Kristen hari ini dengan cara penggunaannya di antara kita dalam pemulihan
Tuhan. Sebagian besar kaum beriman menggunakan firman secara harfiah, tetapi
kita menggunakannya secara hayat, terang, dan roh. Inilah alasannya kita terus
merendahkan diri kita di hadapan Tuhan, terbuka bagi-Nya, menengadah kepada-Nya
mohon terang, visi, hikmat, dan wahyu. Kiranya kita semua belajar datang kepada
firman Allah secara demikian.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius,
Berita 6
No comments:
Post a Comment