Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 4:9-22
Setelah memberi salam kepada Priska dan
Akwila dan keluarga Onesiforus (ayat 19), Paulus berkata, "Erastus tinggal
di Korintus dan Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus."
Miletus adalah sebuah kota di Asia Kecil dekat Efesus (Kis. 20:15, 17). Mengapa
rasul meninggalkan orang yang begitu dekat dengannya dalam keadaan sakit, tanpa
melakukan doa penyembuhan untuknya? Mengapa dia tidak menggunakan karunia
penyembuhannya (Kis. 19:11-12) untuk menyembuhkan Timotius dari sakit
lambungnya, sebaliknya malah menyuruh Timotius menempuh cara yang umum dalam
praktek penyembuhan (1 Tim. 5:23)? Jawaban dari kedua pertanyaan ini ialah:
pada masa penderitaan itu, rasul dan teman sekerjanya berada di bawah disiplin
hayat batiniah, bukan berada di bawah kekuatan karunia lahiriah. Yang pertama milik
anugerah dalam hayat, yang belakangan milik karunia dalam kekuatan -- mukjizat.
Dalam kemerosotan gereja dan dalam penderitaan untuk gereja, karunia kekuatan
mukjizat tidak begitu diperlukan seperti anugerah dalam hayat.
Setelah meminta Timotius untuk segera
datang sebelum musim dingin dan setelah mengirimkan salam kepada semua saudara
yang beserta dengan dia, Paulus menyimpulkan, "Tuhan menyertai rohmu.
Anugerah-Nya menyertai kamu" (ayat 22). Di sini kita melihat Paulus
menyimpulkan dengan dua unsur utama dari Kitab 2 Timotius: roh yang kuat dan
anugerah Allah. Kitab 2 Timotius, yang memberikan petunjuk untuk melawan
kemerosotan gereja, dengan kuat menekankan roh kita. Pada awalnya kitab ini
sudah menekankan bahwa roh yang kuat, kasih, dan tertib telah diberikan kepada
kita, olehnya kita bisa mengobarkan karunia Allah dan mampu menderita bagi
Injil menurut kekuatan Allah dan anugerah Tuhan yang menyalurkan hayat
(1:6-10). Pada penutupnya, kitab ini memberkati kita dengan menekankan Tuhan
menyertai roh kita, sehingga kita dapat menikmati Dia sebagai anugerah untuk
melawan arus kemerosotan gereja dan merampungkan ekonomi Allah melalui Roh-Nya
yang berhuni di dalam (1:14) dan firman-Nya yang melengkapi (3:16-17).
Dalam masa-masa yang sukar karena
kemerosotan gereja yang semakin memburuk, yang diperlukan adalah anugerah Allah
yang kekal, yang diberikan kepada kita dalam kekekalan (1:9) dan yang perlu
kita manfaatkan dalam zaman ini. Anugerah ini, yang ada di dalam hayat yang
tidak dapat binasa, sebenarnya adalah Kristus sendiri, Putra Allah, yang adalah
perwujudan hayat Allah, yang berhuni dan tinggal di dalam roh kita. Kita harus
menggunakan roh kita untuk menikmati kekayaan Kristus ini (Ef. 3:8) sebagai
anugerah yang cukup (2 Kor. 12:9). Demikian kita dapat memperhidupkan-Nya Dia
sebagai ibadah kita (1 Tim. 4:7-8), untuk pembangunan gereja sebagai
kesaksian-Nya, menanggung semua realitas (kebenaran) ilahi menurut ekonomi
Allah.
Menurut Yohanes 1:14, Firman, yang
adalah Allah sendiri, telah menjadi daging, penuh anugerah dan realitas. Ini
menunjukkan bahwa asalkan kita memiliki anugerah, kita juga akan memiliki
realitas. Jika kita menggunakan roh kita dan menikmati anugerah ini, kita akan
memiliki realitas. Kemudian kita akan melaksanakan ekonomi Perjanjian Baru
Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius,
Berita 8
No comments:
Post a Comment