Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 4:1-8
Dalam ayat 6-7 Paulus bersaksi tentang
dirinya, "Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai
persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan
yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."
Dalam ayat 6 Paulus menunjukkan bahwa ia telah mulai dicurahkan sebagai kurban
curahan. Paulus dapat mengatakan bahwa saat kepergiannya sudah dekat. Ini
mengacu kepada mati martir, meninggalkan dunia untuk tinggal bersama Tuhan
(Flp. 1:23). Paulus dua kali dipenjarakan di Roma. Kali pertama sekitar tahun
62-64, karena tuduhan dari orang Yahudi (Kis. 28:17-20). Selama waktu itu ia
menulis surat kepada orang-orang di Kolose, Efesus, Filipi, dan mengirim surat
kepada Filemon. Setelah ia dibebaskan dari penjara untuk kali pertama (yang ia
harapkan dalam Flp. 1:25; 2:24, dan Flm. 22), ia pasti telah mengunjungi Efesus
dan Makedonia (1 Tim. 1:3), di sana ia mungkin menulis surat yang pertama
kepada Timotius. Kemudian ia mengunjungi Kreta (Tit. 1:5), Nikopolis (Tit.
3:12), tempat ia menulis surat kepada Titus; juga mengunjungi Troas dan Miletus
(2 Tim. 4:13, 20), mungkin di tempat ini menulis surat kepada orang Ibrani.
Selama pemenjaraannya kali kedua, yang terjadi sekitar tahun 67 karena
penganiayaan yang tiba-tiba dari Kaisar Nero, ia menulis surat yang kedua
kepada Timotius sambil menunggu mati sahidnya untuk Tuannya.
Dalam ayat 7 Paulus menyebutkan tiga
hal: mengakhiri pertandingan yang baik, mencapai garis akhir, dan memelihara
iman (kepercayaan). Kehidupan orang Kristen yang normal memiliki tiga aspek:
memperjuangkan perjuangan yang baik melawan Iblis dan kerajaan kegelapannya
untuk kepentingan Kerajaan Allah (1 Tim. 6:12), berlari pada jalur perlombaan
untuk melaksanakan ekonomi Allah sesuai dengan ketetapan kekal-Nya (Ibr. 12:1),
dan memelihara kepercayaan untuk mengambil bagian dalam kekayaan ilahi dalam
ekonomi Allah (I Tim. 3:9). Dalam hal ini Paulus telah mendirikan teladan yang
tepat bagi kita.
Ayat 8 mengatakan, "Sekarang telah
tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan,
Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga
kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya." Mahkota melambangkan
kemuliaan, adalah pahala yang diberikan sebagai tambahan dari keselamatan
Tuhan, kepada pelari yang menang (1 Kor. 9:25). Pahala ini diberikan
berdasarkan kebenaran dan melalui perbuatan (Mat. 16:27, Why. 22:12; 2 Kor.
5:10), tidak seperti keselamatan yang diberikan berdasarkan anugerah dan
melalui iman (Ef. 2:5, 8-9). Pahala ini akan diberikan kepada kaum beriman
bukan berdasarkan anugerah Tuhan, melainkan berdasarkan kebenaran-Nya. Sebab
itu, mahkota ini disebut mahkota kebenaran. Pemberi pahala mahkota ini adalah
Tuhan, Sang Hakim yang adil, bukan sebagai Allah yang berbelaskasihan juga
bukan Penebus yang murah hati. Paulus yakin bahwa pahala sedemikian itu telah
disimpan untuknya dan akan diberikan kepadanya pada hari kedatangan Tuhan kali
kedua.
Mahkota kebenaran yang diyakini Paulus
adalah pendorong bagi penyuntik. Jika kita setia kepada firman kebenaran yang
sehat dan jika kita adalah penyuntik yang setia untuk menyalurkan bahan-bahan
suntikan penangkal ilahi ke dalam orang-orang Kristen hari ini agar mereka
kembali kepada pengenalan penuh akan kebenaran, maka pahala ini akan diberikan
kepada kita pada saat kedatangan Tuhan. Ini berarti jika kita setia kepada
ministri Tuhan, kita akan menerima mahkota kebenaran sebagai pahala kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius,
Berita 7
No comments:
Post a Comment