Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 3:1-13
Dalam 3:1 Paulus berkata bahwa pada
hari-hari terakhir "akan datang masa yang sukar". Masa yang sukar
juga berarti masa yang sulit, masa yang menderita, masa yang bahaya. Ini
berarti masa-masa itu sangat menyulitkan bagi orang Kristen. Dalam ayat 12
Paulus mengatakan, "Setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus
Yesus akan menderita aniaya." Bagi mereka yang mengejar keadilan, iman,
kasih, dan damai bersama-sama dengan orang yang berseru kepada Tuhan dengan
hati yang murni, masa ini sungguh-sungguh akan menjadi masa yang sulit,
menderita, penuh bahaya. Di sini seolah-olah Paulus berkata, "Timotius,
aku terdorong oleh fakta bahwa dasar Allah yang teguh telah diletakkan dan
bahwa dengan orang lain kamu bisa mengejar keadilan, iman, kasih dan damai dan
berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Kamu bisa berdiri bersama dan
menyalurkan suntikan penangkal melawan kemerosotan gereja. Mungkin beberapa
orang bahkan terpulihkan kepada pengetahuan yang penuh akan kebenaran dan
kepada kehendak Allah. Namun demikian, aku ingin kamu mengerti bahwa saat yang
akan datang akan sangat menyulitkan dirimu. Saat itu akan menjadi saat yang
menderita, penuh bahaya bagi semua orang yang berseru kepada Tuhan dengan hati
yang murni yang ingin menempuh hidup yang ibadah dalam Kristus Yesus."
Dalam ayat 2 Paulus meneruskan
perkataannya, "Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba
uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak kudus" (Tl.). Gambaran nubuat yang dibentangkan dalam ayat
2-5 bukan menggambarkan situasi buruk dari masyarakt non-Kristen melainkan
menggambarkan kebobrokan "rumah besar", yaitu kekristenan yang
merosot, yang disebut dalam 2:20. Ini dibuktikan oleh kalimat "secara
lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka" (ayat 5). Orang non-Kristen
bahkan tidak memiliki ibadah lahiriah. Jadi, orang-orang dalam ayat 2 adalah
orang-orang Kristen.
Hal pertama yang Paulus katakan tentang
orang-orang ini adalah mereka akan menjadi "pencinta diri sendiri".
Hari ini, banyak orang Kristen yang mencintai diri sendiri. Tidak hanya mereka
yang mengumbar diri dalam hiburan-hiburan duniawi adalah penyayang diri, tetapi
mereka yang menghadiri gedung-gedung kebaktian dan katedral-katedral pun
mungkin adalah penyayang diri.
Dalam ayat 2, Paulus mengatakan tentang
mereka yang membual, menyombongkan diri, memfitnah, berontak terhadap orang
tua, tidak tahu berterima kasih, dan tidak kudus. "Menyombongkan
diri" berarti congkak, tinggi hati; "pemfitnah" secara harfiah
berarti penghujat, sama seperti dalam 1 Timotius 1:13. Tetapi di sini tidak
mengacu kepada penghujat Allah, melainkan pemfitnah atau pencaci maki orang,
mengucapkan perkataan yang jahat tentang orang, dan melukai orang. Betapa
banyak kita telah difitnah oleh orang-orang yang menyebut diri mereka orang
Kristen!
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius,
Berita 5
No comments:
Post a Comment