Hitstat

20 April 2015

2 Timotius - Minggu 4 Senin



Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 4:1-8


Dalam 4:1 Paulus berkata kepada Timotius, "Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi kedatangan-Nya dan demi Kerajaan-Nya." Allah telah menyerahkan segala perkara penghakiman kepada Kristus, karena Dia adalah manusia (Yoh. 5:22, 27; Kis. 10:42; 17:31; Rm. 2:16). Sebagai Hakim yang adil (2 Tim. 4:8), Kristus akan menghakimi orang-orang yang masih hidup di atas takhta kemuliaan-Nya pada kedatangan-Nya kali kedua (Mat. 25:31-46), dan akan menghakimi orang-orang yang telah mati di atas takhta putih besar setelah Kerajaan Seribu Tahun (Why. 20:11-15).

Dalam 4:1 Paulus berbicara tentang kedatangan Kristus dan Kerajaan-Nya. Perkataan ini membuktikan bahwa dalam kehidupan dan pekerjaannya, Paulus menganggap kedatangan Tuhan dan Kerajaan-Nya sebagai suatu pendorong dan sasaran. Kedatangan Tuhan adalah untuk penghakiman, untuk memberikan balasan kepada setiap orang (Mat. 16:27; Why. 22:12), dan Kerajaan-Nya adalah untuk pemerintahan-Nya bersama para pemenang-Nya (Why. 20:4, 6). Rasul tidak hanya menganggap kedua hal itu sebagai pendorong dan sasaran bagi dirinya sendiri, tetapi juga berdasarkan kedua hal itu ia berpesan kepada Timotius yang dipimpinnya, untuk dengan setia menunaikan ministri firmannya. Di sini seolah-olah Paulus berkata, "Timotius, engkau harus menyadari bahwa hidup dan pekerjaanmu hari ini erat hubungannya dengan kedatangan Tuhan dan Kerajaan-Nya. Pada kedatangan-Nya, apakah engkau akan dipuji oleh Tuhan, ataukah akan menerima teguran dari Dia? Apakah engkau akan menerima pahala ataukah penghukuman? Apakah engkau akan dipandang layak untuk mengambil bagian dalam jabatan raja ilahi dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun, ataukah tidak layak memerintah bersama Dia? Timotius, engkau perlu memikirkan hal-hal ini dengan serius. Jadi, aku berpesan kepadamu demi kedatangan dan Kerajaan Tuhan."

Dalam ayat 2, Paulus melanjutkan nasihatnya, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegurlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." Firman yang harus diberitakan Timotius meliputi apa yang Timotius pelajari dari Paulus dan Perjanjian Lama (3:14-15). Ini membuktikan bahwa ayat 1 dan 2 adalah lanjutan dari 3:14-17. Untuk menjaga gereja lokal, terutama pada saat kemerosotan gereja, pemberitaan firman itu sangat penting.

Timotius bukan hanya memberitakan firman tentang keselamatan dari neraka ke surga, tetapi juga menyampaikan firman yang menyempurnakan tentang wahyu Allah mengenai Kristus dan gereja. Perkataan sehat sedemikian adalah kebenaran, realitas dari isi ekonomi Perjanjian Baru Allah. Timotius ditugaskan untuk bersiap sedia memberitakan firman ini pada waktu yang baik maupun tidak baik. Memberitakan pada waktu yang baik dan tidak baik berarti memberitakan tepat atau tidak tepat waktunya, baik atau tidak baik kesempatannya, disambut atau tidak disambut. Tidak hanya demikian, Timotius harus menyatakan kesalahan, menegur, dan menasihati dengan segala kesabaran dan pengajaran. Menyatakan kesalahan di sini berarti menghakimi dengan serius. Kata sifat segala juga menerangkan pengajaran-pengajaran dalam banyak aspek dan arah. Pelaksanaan pengajaran yang sedemikian memerlukan kesabaran.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius, Berita 7

No comments: