Pembacaan
Alkitab: Mat. 6:10; 16:18-19; Why. 1:9
Marilah kita melihat mengapa gereja hari ini adalah perhentian
hari Sabat. Pertama, menurut Kejadian 1 dan 2 kita nampak Allah beroleh
perhentian hari Sabat karena Ia telah beroleh ekspresi dan wakil. Dengan
perkataan lain, perhentian Allah terletak pada adanya orang yang memiliki
gambar dan kuasa‑Nya. Karena itu, ketika manusia pertama, yaitu manusia lama,
selesai diciptakan, Allah mendapatkan perhentian; karena Allah telah
memperoleh manusia untuk mengekspresikan dan mewakili Dia. Tidakkah Allah juga
beroleh perhentian setelah penciptaan manusia baru? Gereja adalah manusia baru
(Ef. 2:15; 4:24). Kalau setelah terciptanya manusia lama Allah bisa menikmati
perhentian, Ia pasti memiliki perhentian yang lebih besar setelah penciptaan
manusia baru. Hari ini kita bukan berada dalam zaman penciptaan manusia lama,
melainkan dalam zaman baru setelah manusia baru diciptakan. Allah memiliki hari
Sabat yang baru, karena Ia telah beroleh satu manusia baru untuk
mengekspresikan dan mewakili‑Nya. Alkitab menyebutkan perhentian hari Sabat
untuk kali pertama adalah setelah manusia diciptakan. Jadi menurut prinsip ini,
setelah manusia baru diciptakan tentu ada satu perhentian hari Sabat yang
baru dan lebih indah. Hari ini kita justru berada di dalam hari Sabat yang baru
ini.
Kedua, Ulangan 12:9 dengan jelas memperlihatkan kepada kita bahwa
karena Tanah Kanaan adalah perhentian Allah, maka tanah tersebut juga menjadi
perhentian bagi orang Israel. Karena di situ Allah telah mendapatkan tempat
kediaman serta menegakkan nama‑Nya, maka di tanah itu Allah bisa beroleh
perhentian (Ul. 12: 5, 11). Nama Allah ialah Allah sendiri. Bila Allah berkata
bahwa Ia akan menegakkan nama‑Nya, berarti Ia sendiri berada di sana. Allah
seolah‑olah berkata, "Nama‑Ku adalah diri‑Ku sendiri. Nama‑Ku ditegakkan
di mana, Aku akan tinggal di sana dan membangun tempat kediaman‑Ku di sana.
Tempat itu akan menjadi tempat kediaman‑Ku, dan tempat kediaman‑Ku adalah
perhentian‑Ku." Bukankah gereja hari ini adalah tempat kediaman Allah?
Bukankah gereja rumah Allah? Efesus 2:22 mengatakan bahwa tempat kediaman Allah
adalah di dalam roh kita. Efesus 2:15 mengatakan tentang manusia baru, sedang
pada 2:22 mengatakan tentang tempat kediaman Allah. Keduanya ‑ manusia baru dan
tempat kediaman ‑ adalah perhentian hari Sabat. Bukankah gereja itu manusia
baru? Kalau gereja itu manusia baru, kita memiliki perhentian. Bukankah gereja
itu tempat kediaman Allah? Kalau gereja memang tempat kediaman Allah, kita pun
pasti memiliki perhentian Allah.
Untuk memiliki tempat kediaman Allah bagi ekspresi-Nya, perlulah
menerapkan kekuasaan Allah. Dalam Kejadian 1:26 kita nampak kekuasaan mengikuti
gambar dan berjalan bersamanya. Itu berarti Kerajaan Allah muncul karena Allah
dapat diekspresikan. Tanpa kerajaan sebagai perlindungan dan pengamanan,
ekspresi Allah sulit untuk bereksistensi. Di mana ada ekspresi Allah, di situ
selalu ada Kerajaan Allah. Bukankah gereja hari ini adalah Kerajaan
Allah?.Benar, gereja tentu adalah Kerajaan Allah hari ini.
Kitab Efesus juga memperlihatkan kepada kita bahwa gereja hari ini
adalah Kerajaan Allah. Efesus 2:15 mengatakan tentang manusia baru, Efesus 2:22
mengatakan bahwa roh kita adalah tempat kediaman Allah, dan Efesus 3:21
mengatakan tentang gereja. Gereja sebagai Kerajaan Allah terdapat dalam Efesus
5:5. Maka manusia baru ialah tempat kediaman, tempat kediaman ialah gereja, dan
gereja ialah kerajaan. Jadi, hari ini gereja adalah Kerajaan Allah. Ibrani
12:28 mengatakan bahwa kita telah menerima kerajaan yang tidak terguncangkan.
Kita bukan menanti‑nantikan kerajaan, melainkan kita telah memperoleh kerajaan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 19
No comments:
Post a Comment