Pembacaan Alkitab: Mzm.
95:7-11; Ul. 12:9
Perhentian
hari Sabat dalam Ibrani 4:9 adalah Kristus sebagai perhentian kita,
dilambangkan oleh tanah permai Kanaan (Ul. 12:9; Ibr. 4:8). Kristus sebagai
perhentian bagi orang‑orang kudus terbagi dalam tiga tahap. Dalam zaman gereja,
Kristus yang surgawi ini telah mengekspresikan Allah, mewakili Allah, juga
memuaskan Allah; Ia juga telah berhenti dari pekerjaan‑Nya dan duduk di sebelah
kanan Allah di surga, kini Dia adalah perhentian kita di dalam roh kita (Mat.
11:28‑29). Dalam Kerajaan Seribu Tahun, setelah Iblis disingkirkan dari bumi
ini (Why. 20:1‑3), Allah akan mendapatkan ekspresi, perwakilan dan kepuasan
karena Kristus dan kaum saleh pemenang. Kristus dengan kerajaan itu akan
menjadi perhentian yang lebih penuh bagi orang‑orang kudus yang menang, yang
akan menjadi raja bersama Kristus (Why. 20:4, 6), berbagian dan menikmati
perhentian‑Nya. Dalam langit baru dan bumi baru, setelah semua musuh, termasuk
maut, musuh yang terakhir, ditaklukkan‑Nya (1 Kor. 15:24‑27), Allah akan
sepenuhnya terekspresikan, terwakili, dan terpuaskan oleh orang-orang tebusan‑Nya
dalam Kristus. Saat itu, Kristus sebagai yang menaklukkan segala sesuatu, dalam
keadaan yang begitu mulia, akan menjadi perhentian yang paling penuh bagi semua
orang tebusan Allah sampai selama‑lamanya. Karena itu, perhentian hari Sabat
yang disinggung dalam 4:9 dan dilambangkan dengan perhentian tanah permai
Kanaan hanya mencakup dua tahap pertama dari Kristus sebagai perhentian kita,
tidak mencakup tahap ketiga. Perhentian dalam dua tahap pertama merupakan suatu
pahala bagi pencari‑pencari‑Nya yang tekun, yang bukan hanya telah ditebus,
tetapi juga telah menikmati Dia secara penuh sehingga menjadi para pemenang.
Perhentian dalam tahap ketiga bukan suatu pahala, melainkan bagian yang penuh
yang diberikan kepada semua orang yang telah ditebus. Karena itu, dalam dua
tahap pertama, terutama yang kedua, Kristus sebagai perhentian kita adalah
perhentian hari Sabat yang disinggung di sini, perhentian yang masih tersedia
bagi kita untuk dicari dan dialami dengan tekun. Dalam tahap kedua dari diri‑Nya
sebagai perhentian kita, Kristus akan memiliki seluruh bumi sebagai warisan‑Nya
(Mzm. 2:8; Ibr. 2:5‑6) menjadi kerajaan‑Nya selama seribu tahun (Why. 11:15).
Semua pengikut‑Nya yang menang yang mencari dan menikmati Dia sebagai
perhentian mereka dalam tahap pertama, akan berbagian dalam pemerintahanNya
di dalam milenium (Why. 20:4, 6; 2 Tim. 2:12), juga akan mewarisi bumi (Mat.
5:5; Mzm. 37:11), ada yang berkuasa atas sepuluh kota, ada yang berkuasa atas
lima kota (Luk. 19:17, 19), dan akan berbagian dalam sukacita Tuan mereka (Mat.
25:21, 23). Hal itu akan menjadi perhentian kerajaan, yang dilambangkan dengan
perhentian memasuki tanah permai Kanaan. Perhentian tanah permai adalah sasaran
seluruh bani Israel, yang telah ditebus dan diselamatkan dari Mesir. Demikian
pula, perhentian kerajaan yang akan datang adalah sasaran kaum beriman
Perjanjian Baru yang telah ditebus dan diselamatkan dari dunia. Sekarang kita
semua berada di atas jalan yang menuju sasaran ini.
Di pihak positifnya, hidup gereja
yang tepat adalah hari Sabat Allah. Kini kita dapat mengerti mengapa Kitab
Ibrani memperingatkan kaum beriman agar mereka jangan kehilangan hari Sabat
itu, dan menyuruh mereka agar berusaha keras untuk memasukinya. Apakah hari
Sabat ini? Hari Sabat ini adalah hidup gereja yang tepat. Penulis seolah
memberi tahu mereka, "Wahai kaum beriman Ibrani, janganlah kalian kembali
memelihara hari Sabat yang usang, karena yang usang itu telah berIalu. Dalam
Kitab Mamur Allah telah menubuatkan satu hari Sabat lain, itulah perhentian
yang tersedia bagi kalian." Bila kita membaca Ibrani 3 dan 4 dengan
cermat, kita akan nampak adanya satu janji untuk memasuki perhentian. Dalam
kedua pasal ini terdapat istilah "suatu hari", yang juga
berarti "hari ini" (17, 13, 15; 4:7). Maka "suatu
hari" dan "hari ini" adalah perhentian hari Sabat
yang dijanjikan untuk diberikan kepada kita. Penulis kitab ini seolah
menasihati mereka, "Wahai kaum beriman Ibrani, jangan bodoh. Perhentian
hari Sabat yang pernah dipelihara Allah dalam Kejadian 2 itu telah dirusak dan
tidak pernah terwujud lagi. Sebab itu, dalam Mamur Allah telah menetapkan suatu
hari lain, yaitu "hari ini" dan itu barulah perhentian hari Sabat
yang disediakan bagi kalian. Kalian harus sekuatnya berusaha untuk
memasukinya."
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 18
No comments:
Post a Comment