Hitstat

15 July 2015

Ibrani - Minggu 8 Rabu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 3:1-6


Saya ingin bercerita tentang seorang yang menentang kita. Pada tahun 1958, saya diundang ke Inggris untuk mengunjungi salah satu tempat yang rohani. Kepergian saya ke sana bukan untuk menerima bantuan, juga bukan ingin memberikan bantuan, tetapi semata‑mata untuk meninjau keadaan di sana. Pemimpin di situ sangat menghormati saya, saya disediakan tempat istimewa, dan ada orang yang khusus melayani saya. Sebulan penuh pemimpin itu menyerahkan semua sidang kepada saya, bukan hanya sidang istimewa, bahkan sidang rutin pun diserahkan kepada saya. Selama tinggal di sana, saya menyadari bahwa tempat itu bukan untuk gereja, tetapi mutlak bagi ministri di sana. Sebelum tahun 1958, kira‑kira dua atau tiga puluh tahun lamanya, ministri itu sangatlah unggul di sana. Banyak orang mengakui bahwa itu memang ministri yang rohani. Setelah tinggal sebulan di sana, si pemimpin mengajak saya ke wisma retreatnya di Skotlandia. Saya tinggal di sana selama seminggu dengan maksud duduk bersamanya dan membicarakan ekonomi Tuhan serta apa yang Tuhan kerjakan hari im. Ia berpendapat babwa Tuhan akan memakai ministrinya untuk mendirikan pusat‑pusat pekerjaan di seluruh muka bumi ini. Tetapi saya berkata kepadanya bahwa ekonomi Tuhan ialah membangun gereja‑gereja lokal di tiap kota. Walaupun kita adalah sahabat yang baik, tetapi dalam hal ini kita tidak sependapat. Ia menganggap saya keras kepala dalam hal ini, saya pun melihat bahwa ia tidak dapat diubah sedikit pun. Kami tidak saling berkelahi, tetapi dalam batin masing‑masing kami mengerti bahwa dalam pengertian tentang ekonomi Tuhan di antara kami terdapat perbedaan yang besar. Dari wisma retreatnya di Skotlandia kami kembali ke London. Sebelum saya meninggalkan Inggris, ia mengundang saya lagi berbicara dalam satu sidang rutin. Sampai saya berdiri di atas mimbar, saya masih tidak tahu apa yang harus saya bicarakan. Lalu perkataan Tuhan datang dan saya berkata kepada mereka bahwa ministri bukanlah untuk ministri itu sendiri, melainkan setiap ministri harus untuk semua gereja lokal. Dengan tegas saya katakan, "Lihatlah ministri Rasul Yohanes. Walaupun pada masa itu ia merupakan ministri yang paling rohani, tetapi ia bukanlah kaki pelita. Namun lihatlah gereja‑gereja lokal dalam Kitab Wahyu, walaupun kebanyakan kacau balau, tetapi mereka adalah kaki pelita." Dalam berita itu saya tekankan bahwa gereja lokal tidak seharusnya untuk ministri, tetapi ministri haruslah untuk gereja lokal.

Saudara yang mengundang saya ke Inggris itu sebelumnya pernah kami undang ke Taiwan, yakni sekali pada tahun 1955 dan sekali lagi pada tahun 1957. Pada kunjungannya yang pertama, ia tidak menyinggung masalah gereja. Tetapi pada kedatangannya yang kedua, ia sengaja menyinggung masalah gereja, sehingga menimbulkan perdebatan sengit. Perdebatan itu dimulai dari antara saudara itu dengan beberapa saudara pimpinan di Taiwan. Dalam dua sidang yang pertama, saya menjadi penerjemah, maka saya tidak ikut serta dalam perdebatan. Tetapi, dalam sidang ketiga, saya terlibat dalam perdebatan. Walaupun kami selalu bersahabat dengan saudara tersebut, bahkan sangat akrab, tetapi kami masing‑masing berbeda pendapat dalam hal ekonomi Tuhan. Saudara tersebut meninggalkan Taipei pada bulan April tahun 1957. Enam belas bulan kemudian, yakni bulan Agustus 1958, sewaktu saya mengunjunginya di London, ia sempat berkata kepada saya, pada saat pesawat yang ditumpanginya meninggalkan landasan Taipei menuju Hongkong, ia merasa bahwa aliran yang ada di dalamnya terasa terputus, bahkan sampai saat itu masih belum terpulih kembali. Pada hari itu pula, yaitu pada pagi saat ia berbicara dengan saya, ia masih berseru kepada Tuhan, bertanya kepada Tuhan mengapa arus itu terputus.

Kristus, yang dilambangkan oleh Musa, setia kepada Allah dalam segenap rumah‑Nya (3:2). Ibrani 2:17 juga mengatakan bahwa Ia setia sebagai Imam Besar. Di sini dikatakan bahwa Ia setia sebagai Rasul yang diutus dari Allah kepada kita.

Musa hanya merupakan bagian dari rumah itu, sedangkan Kristus bukan hanya rumah itu bahkan Pembangun rumah. Maka Kristus dipandang layak mendapat kemuliaan dan kehormatan melebihi Musa (3:3). Kita perlu nampak bahwa sebagai Pembangun rumah, Kristus memiliki kemuliaan dan kehormatan yang lebih besar daripada Musa. Sebab itu, Kristus jauh lebih unggul daripada Musa.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 15

No comments: