Pembacaan
Alkitab: Ibr. 3:1-6
Saya ingin bercerita tentang seorang yang menentang kita. Pada
tahun 1958, saya diundang ke Inggris untuk mengunjungi salah satu tempat yang
rohani. Kepergian saya ke sana bukan untuk menerima bantuan, juga bukan ingin
memberikan bantuan, tetapi semata‑mata untuk meninjau keadaan di sana. Pemimpin
di situ sangat menghormati saya, saya disediakan tempat istimewa, dan ada orang
yang khusus melayani saya. Sebulan penuh pemimpin itu menyerahkan semua sidang
kepada saya, bukan hanya sidang istimewa, bahkan sidang rutin pun diserahkan
kepada saya. Selama tinggal di sana, saya menyadari bahwa tempat itu bukan
untuk gereja, tetapi mutlak bagi ministri di sana. Sebelum tahun 1958, kira‑kira
dua atau tiga puluh tahun lamanya, ministri itu sangatlah unggul di sana.
Banyak orang mengakui bahwa itu memang ministri yang rohani. Setelah tinggal
sebulan di sana, si pemimpin mengajak saya ke wisma retreatnya di Skotlandia.
Saya tinggal di sana selama seminggu dengan maksud duduk bersamanya dan
membicarakan ekonomi Tuhan serta apa yang Tuhan kerjakan hari im. Ia
berpendapat babwa Tuhan akan memakai ministrinya untuk mendirikan pusat‑pusat
pekerjaan di seluruh muka bumi ini. Tetapi saya berkata kepadanya bahwa ekonomi
Tuhan ialah membangun gereja‑gereja lokal di tiap kota. Walaupun kita adalah
sahabat yang baik, tetapi dalam hal ini kita tidak sependapat. Ia menganggap
saya keras kepala dalam hal ini, saya pun melihat bahwa ia tidak dapat diubah
sedikit pun. Kami tidak saling berkelahi, tetapi dalam batin masing‑masing kami
mengerti bahwa dalam pengertian tentang ekonomi Tuhan di antara kami terdapat
perbedaan yang besar. Dari wisma retreatnya di Skotlandia kami kembali ke
London. Sebelum saya meninggalkan Inggris, ia mengundang saya lagi berbicara
dalam satu sidang rutin. Sampai saya berdiri di atas mimbar, saya masih tidak
tahu apa yang harus saya bicarakan. Lalu perkataan Tuhan datang dan saya
berkata kepada mereka bahwa ministri bukanlah untuk ministri itu sendiri,
melainkan setiap ministri harus untuk semua gereja lokal. Dengan tegas saya
katakan, "Lihatlah ministri Rasul Yohanes. Walaupun pada masa itu ia
merupakan ministri yang paling rohani, tetapi ia bukanlah kaki pelita. Namun
lihatlah gereja‑gereja lokal dalam Kitab Wahyu, walaupun kebanyakan kacau
balau, tetapi mereka adalah kaki pelita." Dalam berita itu saya tekankan
bahwa gereja lokal tidak seharusnya untuk ministri, tetapi ministri haruslah
untuk gereja lokal.
Saudara yang mengundang saya ke Inggris itu sebelumnya pernah kami
undang ke Taiwan, yakni sekali pada tahun 1955 dan sekali lagi pada tahun 1957.
Pada kunjungannya yang pertama, ia tidak menyinggung masalah gereja. Tetapi
pada kedatangannya yang kedua, ia sengaja menyinggung masalah gereja, sehingga
menimbulkan perdebatan sengit. Perdebatan itu dimulai dari antara saudara itu
dengan beberapa saudara pimpinan di Taiwan. Dalam dua sidang yang pertama, saya
menjadi penerjemah, maka saya tidak ikut serta dalam perdebatan. Tetapi, dalam
sidang ketiga, saya terlibat dalam perdebatan. Walaupun kami selalu bersahabat
dengan saudara tersebut, bahkan sangat akrab, tetapi kami masing‑masing berbeda
pendapat dalam hal ekonomi Tuhan. Saudara tersebut meninggalkan Taipei pada
bulan April tahun 1957. Enam belas bulan kemudian, yakni bulan Agustus 1958,
sewaktu saya mengunjunginya di London, ia sempat berkata kepada saya, pada saat
pesawat yang ditumpanginya meninggalkan landasan Taipei menuju Hongkong, ia
merasa bahwa aliran yang ada di dalamnya terasa terputus, bahkan sampai saat
itu masih belum terpulih kembali. Pada hari itu pula, yaitu pada pagi saat ia
berbicara dengan saya, ia masih berseru kepada Tuhan, bertanya kepada Tuhan
mengapa arus itu terputus.
Kristus, yang dilambangkan oleh Musa, setia kepada Allah dalam
segenap rumah‑Nya (3:2). Ibrani 2:17 juga mengatakan bahwa Ia setia sebagai
Imam Besar. Di sini dikatakan bahwa Ia setia sebagai Rasul yang diutus dari
Allah kepada kita.
Musa hanya merupakan bagian dari rumah itu, sedangkan Kristus
bukan hanya rumah itu bahkan Pembangun rumah. Maka Kristus dipandang layak
mendapat kemuliaan dan kehormatan melebihi Musa (3:3). Kita perlu nampak bahwa
sebagai Pembangun rumah, Kristus memiliki kemuliaan dan kehormatan yang lebih
besar daripada Musa. Sebab itu, Kristus jauh lebih unggul daripada Musa.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment