Pembacaan Alkitab: Ibr. 3:15-19;
Why. 21:1
Dalam Alkitab, tanah atau bumi
selalu mengacu kepada umat Allah yang tepat. Sebaliknya, laut mengacu kepada
dunia yang telah dihancurkan, dicemari, dan dirusak oleh Iblis. Dengan kata
lain, tanah selalu berarti umat Allah, sedang laut berarti umat dunia, yakni
orang‑orang yang telah dicemari, dirusak, dan dirampas oleh Iblis.
Kedua, tanah dalam Alkitab juga
merupakan lambang atau gambar Kristus. Kristus adalah tanah permai. Dalam
Pelajaran‑Hayat Kejadian, ketika membahas Kej. 1:9, kita pernah mengatakan
bahwa tanah atau daratan yang muncul dari dalam air kematian pada hari ketiga
adalah lambang Kristus yang bangkit dari kematian pada hari ketiga. Kita juga
mengatakan bahwa semua kehidupan, baik tumbuh‑tumbuhan, binatang, maupun
manusia berasal dari tanah. Bahkan manusia dijadikan dari debu tanah
kebangkitan itu. Secara medis, tubuh jasmani kita mengandung unsur‑unsur yang
sama dengan unsur‑unsur tanah. Misalnya, unsur tembaga, besi, dan sulfur yang
ada dalam tubuh kita sama dengan yang terdapat dalam tanah. Jadi, manusia
adalah berasal dari tanah, sedang tanah adalah lambang Kristus. Ini menunjukkan
bahwa Kristus adalah sumber segala macam kehidupan. Kristus adalah tanah permai
yang muncul dari air kematian, dan yang lebih tinggi dari air kematian yang
mengelilinginya, digambarkan dengan Tanah Kanaan. Nanti kita akan melihat
bagaimana Tanah Kanaan muncul di atas air kematian yang mengitarinya. Tanah ini
adalah gambar dari Kristus.
Dalam Alkitab, tanah di bumi
melambangkan kita, umat pilihan Allah. Kita telah dipilih Allah menjadi tanah
tempat Ia menaburkan diri‑Nya sendiri, dan agar Ia sendiri dapat bertumbuh di
dalam kita (Mat. 13:3, 23). Kita adalah tanah atau ladang Allah. Pada akhirnya,
kita akan menjadi ladang‑Nya untuk menumbuhkan Kristus (1 Kor. 3:9). Hal ini
sangat penting dan bermakna.
Tanah adalah sesuatu yang bangkit
keluar dari air kematian, dari debu tanah inilah Allah Ialu menciptakan manusia
(Kej. 2:7). Jadi, manusia berasal dari tanah, namun ditetapkan untuk
mengekpresikan Allah. Tubuh manusia terbuat dari debu tanah kebangkitan, namun
manusia itu sendiri diciptakan menurut gambar Allah dengan tujuan untuk
mengekspresikan Allah (Kej. 2:7; 1:26‑28). Manusia yang diciptakan dari tanah
ini tidak hanya diciptakan menurut gambar Allah, untuk mengekspresikan Allah,
tetapi juga diamanati dengan kuasa Allah, agar dapat memerintah bagi Allah dan
mewujudkan Kerajaan Allah di bumi. Dengan demikian, ekspresi dan Kerajaan.
Allah sepenuhnya berkaitan dengan bumi ini. Manusia berasal dari tanah
kebangkitan ini dan akan hidup di bumi ini guna mengekspresikan Allah dan
mewakili‑Nya, membentuk ekspresi Allah dan Kerajaan Allah. Ekspresi dengan
kerajaan inilah tujuan Allah, dan kita harus memasukinya.
Wahyu 21:1 mengatakan, "Lalu
aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan
bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi." Di sini
kita nampak bahwa langit dan bumi lama akan berlalu, sedang yang akan muncul
ialah langit dan bumi baru yang di dalamnya ada kota Yerusalem Baru. Di sana
ada Allah dalam Kristus mengalir sebagai sungai air hayat, suatu lambang dari
Roh yang mengalir. Kalau Anda membaca Wahyu 21, Anda akan nampak lukisan
sebidang tanah, Kristus, dan semua orang yang dipilih, dilahirkan kembali,
dikuduskan, dan kemuliaan oleh Allah. Jadi, gabungan bumi, Kristus, dan kita
adalah ekspresi Allah, Kerajaan Allah, dan inilah tanah permai kita, tempat
yang perlu kita masuki dengan berusaha, dan di sinilah kita beroleh perhentian
dan kepuasan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment