Hitstat

20 July 2015

Ibrani - Minggu 9 Senin



Pembacaan Alkitab: Ibr. 3:15-19; Why. 21:1


Dalam Alkitab, tanah atau bumi selalu mengacu kepada umat Allah yang tepat. Sebaliknya, laut mengacu kepada dunia yang telah dihancurkan, dicemari, dan dirusak oleh Iblis. Dengan kata lain, tanah selalu berarti umat Allah, sedang laut berarti umat dunia, yakni orang‑orang yang telah dicemari, dirusak, dan dirampas oleh Iblis.

Kedua, tanah dalam Alkitab juga merupakan lambang atau gambar Kristus. Kristus adalah tanah permai. Dalam Pelajaran‑Hayat Kejadian, ketika membahas Kej. 1:9, kita pernah mengatakan bahwa tanah atau daratan yang muncul dari dalam air kematian pada hari ketiga adalah lambang Kristus yang bangkit dari kematian pada hari ketiga. Kita juga mengatakan bahwa semua kehidupan, baik tumbuh‑tumbuhan, binatang, maupun manusia berasal dari tanah. Bahkan manusia dijadikan dari debu tanah kebangkitan itu. Secara medis, tubuh jasmani kita mengandung unsur‑unsur yang sama dengan unsur‑unsur tanah. Misalnya, unsur tembaga, besi, dan sulfur yang ada dalam tubuh kita sama dengan yang terdapat dalam tanah. Jadi, manusia adalah berasal dari tanah, sedang tanah adalah lambang Kristus. Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah sumber segala macam kehidupan. Kristus adalah tanah permai yang muncul dari air kematian, dan yang lebih tinggi dari air kematian yang mengelilinginya, digambarkan dengan Tanah Kanaan. Nanti kita akan melihat bagaimana Tanah Kanaan muncul di atas air kematian yang mengitarinya. Tanah ini adalah gambar dari Kristus.

Dalam Alkitab, tanah di bumi melambangkan kita, umat pilihan Allah. Kita telah dipilih Allah menjadi tanah tempat Ia menaburkan diri‑Nya sendiri, dan agar Ia sendiri dapat bertumbuh di dalam kita (Mat. 13:3, 23). Kita adalah tanah atau ladang Allah. Pada akhirnya, kita akan menjadi ladang‑Nya untuk menumbuhkan Kristus (1 Kor. 3:9). Hal ini sangat penting dan bermakna.

Tanah adalah sesuatu yang bangkit keluar dari air kematian, dari debu tanah inilah Allah Ialu menciptakan manusia (Kej. 2:7). Jadi, manusia berasal dari tanah, namun ditetapkan untuk mengekpresikan Allah. Tubuh manusia terbuat dari debu tanah kebangkitan, namun manusia itu sendiri diciptakan menurut gambar Allah dengan tujuan untuk mengekspresikan Allah (Kej. 2:7; 1:26‑28). Manusia yang diciptakan dari tanah ini tidak hanya diciptakan menurut gambar Allah, untuk mengekspresikan Allah, tetapi juga diamanati dengan kuasa Allah, agar dapat memerintah bagi Allah dan mewujudkan Kerajaan Allah di bumi. Dengan demikian, ekspresi dan Kerajaan. Allah sepenuhnya berkaitan dengan bumi ini. Manusia berasal dari tanah kebangkitan ini dan akan hidup di bumi ini guna mengekspresikan Allah dan mewakili‑Nya, membentuk ekspresi Allah dan Kerajaan Allah. Ekspresi dengan kerajaan inilah tujuan Allah, dan kita harus memasukinya.

Wahyu 21:1 mengatakan, "Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi." Di sini kita nampak bahwa langit dan bumi lama akan berlalu, sedang yang akan muncul ialah langit dan bumi baru yang di dalamnya ada kota Yerusalem Baru. Di sana ada Allah dalam Kristus mengalir sebagai sungai air hayat, suatu lambang dari Roh yang mengalir. Kalau Anda membaca Wahyu 21, Anda akan nampak lukisan sebidang tanah, Kristus, dan semua orang yang dipilih, dilahirkan kembali, dikuduskan, dan kemuliaan oleh Allah. Jadi, gabungan bumi, Kristus, dan kita adalah ekspresi Allah, Kerajaan Allah, dan inilah tanah permai kita, tempat yang perlu kita masuki dengan berusaha, dan di sinilah kita beroleh perhentian dan kepuasan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 17

No comments: