Pembacaan
Alkitab: Ibr. 2:14-18
Melalui kematian-Nya di atas salib, Kristus menjadi kurban pendamaian bagi dosa-dosa kita (2:17). Ini berarti Ia
telah membuat Allah puas atas kita. Ia telah memuaskan keadilan serta semua
tuntutan Allah atas diri kita. Ia telah membereskan setiap masalah yang ada
antara kita dengan Allah. Melalui kematian-Nya di atas salib, Kristus tidak saja mengecap maut bagi kita dan
menjadi kurban pendamaian karena dosa-dosa kita, tetapi juga telah memusnahkan Iblis yang berkuasa atas
maut (2:14). Ia telah menyingkirkan maut. Ia telah menyelesaikan masalah dosa-dosa kita. Ia pun telah
memusnahkan Iblis. Karena itu, Ia layak menjadi Imam Besar kita yang berbelas
kasihan. Kristus juga
telah membebaskan kita dari perhambaan maut (2:15). Kita telah dibebaskan oleh-Nya dari perhambaan dosa, dari
perhambaan karena takut akan maut, bahkan dari perhambaan maut itu sendiri.
Maka kita tidak lagi diperhamba oleh apa pun.
Satu syarat lagi yang membuat Kristus layak menjadi Imam Besar
ialah dalam kebangkitan-Nya Ia telah melahirkan banyak saudara untuk membangun gereja
(2:10-12). Dalam
kebangkitan Ia adalah Putra sulung Allah, dan kita adalah saudara-saudara-Nya untuk membangun gereja. Ia
dengan kita memiliki hayat dan sifat yang sama. Ia dengan kita sama-sama berada dalam kebangkitan. Dia
adalah Kepala gereja, sedang kita adalah anggota-anggota gereja. Hal ini membuat
Dia lebih memenuhi syarat untuk menjadi Imam Besar kita. Dimahkotai
dengan kemuliaan dan kehormatan dalam pengagungan-Nya itu juga merupakan suatu
syarat bagi jabatan imamat-Nya. Pengagungan, kemuliaan, dan kehormatan-Nya memberi-Nya kemungkinan menjadi Imam Besar
untuk melayani kita. Dengan posisi dan kemungkinan itu, Ia dapat sesuai
perkenan hati-Nya memberi
belas kasihan dan kesetiaan-Nya kepada kita.
Alkhirnya, Kristus disempurnakan dan layak menjadi Pemimpin
keselamatan kita (2:10). Sebagai Pemimpin keselamatan, Ia sepenuhnya layak
menjadi Imam Besar kita.
Apakah imam itu? Kita telah mengatakan bahwa imam ialah orang yang melayani
Allah. Meskipun mengatakan demikian itu benar, tetapi tidak memadai. Seorang
imam bukan hanya seorang yang melayani Allah, tetapi juga seorang yang
melayankan Allah kepada manusia. Hampir semua orang Kristen mengira seorang
imam ialah seorang yang melayani Allah, tetapi tidak banyak yang tahu bahwa
imam lebih-lebih adalah orang yang melayankan Allah kepada manusia. Dari satu
segi, melayani Allah adalah hal kedua, sedang melayankan Allah kepada manusia
itulah yang utama. Jadi, makna utama dari jabatan imam bukan melayani Allah,
melainkan melayankan Allah kepada manusia. Jika sebagai imam, kita hanya tahu
melayani Allah, tidak tahu melayankan Allah kepada manusia, itu sangat kasihan.
Perkara utama mengenai Kristus sebagai Imam Besar bukanlah Ia
melayani Allah, melainkan Ia melayankan Allah kepada kita. Sebagai Imam Besar,
tugas Kristus yang utama adalah melayankan Allah ke dalam diri kita. Apa yang
dikerjakan Kristus di dalam kita yang utama ialah melayankan Allah ke dalam
diri kita. Inilah Imam Besar kita. Ia terus melakukan satu hal, yakni
melayankan Allah ke dalam diri kita. Boleh jadi ada orang yang akan membantah :
Melkisedek tidak melayankan Allah ke dalam manusia. Lalu apakah roti dan anggur
itu? Itu mengiaskan apa? Roti dan anggur mengiaskan Allah menjadi kenikmatan
kita, Allah telah dilayankan kepada kita agar kita disegarkan, ditunjang,
diteguhkan, diperkuat, dan dirawat, sehingga kita dapat bertumbuh dengan segala
kekayaan-Nya. Inilah
tugas utama imam. Pada prinsipnya, kita yang melayani Allah hari ini adalah
imam-imam Allah.
Sebagai imam, tanggung jawab kita yang utama ialah melayankan Allah kepada
mereka.
Bila kita melayankan Allah kepada manusia, akhirnya mereka akan
mengekspresikan Allah. Kristus senantiasa melayankan Allah kepada orang-orang yang beriman, hingga di
dalam mereka terdapat ekspresi Allah. Kita pernah mengatakan bahwa ekspresi
Allah ialah kemuliaan. Dalam Alkitab kemuliaan Allah tidak lain ialah ekspresi
Allah. Ketika Allah diekspresikan, barulah kita beroleh kemuliaan. Namun,
bagaimana Allah dapat diekspresikan? Demi Kristus sebagai Imam Besar,
melayankan Allah senantiasa ke dalam kita.
No comments:
Post a Comment