Pembacaan
Alkitab: Ibr. 2:11-12; Rm. 8:29-30
Sekarang kita dapat memahami mengapa Putra tunggal Allah tidak
dapat menguduskan kita dan mengapa Putra sulung dapat. Putra sulung dapat
menguduskan kita karena Dia memiliki dua sifat seperti kita, dan kita memiliki
dua sifat seperti Dia. Yang menguduskan kita ini bukan Putra tunggal Allah
saja, Ia pun Putra sulung Allah yang memiliki sifat ilahi dan insani. Berhubung
Ia memiliki dua sifat seperti yang kita miliki, Ia dapat menguduskan kita.
Setelah Ia terlahir sebagai Putra sulung, lalu Ia dapat menunaikan tugas‑Nya
sebagai Yang menguduskan. Ini berarti Ia harus mengalami proses inkarnasi,
penyaliban, kebangkitan, pemuliaan, dan pengagungan. Setelah melewati proses‑proses
itu, barulah Ia menjadi Putra sulung Allah. Dengan perkataan lain, telah
dilahirkan menjadi Putra sulung Allah. Dialah yang menguduskan kita. Ia layak
menjadi yang menguduskan kita dan kita pun layak menjadi orang‑orang yang
dikuduskan.
Pengudusan
berarti dipisahkan bagi Allah (Rm. 6:19, 22). Walaupun ketika kita dilahirkan
kembali kita telah dilahirkan oleh Allah, namun itu belum berarti telah dipisahkan
sepenuhnya bagi Allah. Dalam pengudusan pekerjaan itu terus dilanjutkan.
Kedua, dalam proses pengudusan, apa adanya kita diubah (2 Kor.
3:18). Pengubahan ini bukannya pada aspek kedudukan, melainkan sepenuhnya pada
aspek sifat. Dalam pengubahan kita diubah secara metabolis oleh unsur hayat.
Hal ini sama sekali bukan perbaikan atau koreksi luaran, melainkan suatu
perubahan metabolis batiniah, perubahan organik oleh unsur hayat.
Hasil pengubahan itu, kita diserupakan dengan gambar‑Nya (Rm.
8:29). Pengubahan berarti mengubah sifat Adam kita menjadi sifat Kristus.
Sedang penyerupaan berarti menyerupakan putra‑putra Allah kepada gambar Putra
sulung Allah. Hal ini juga merupakan bagian dari proses pengudusan.
Pekerjaan penyerupaan yang berdasar pada pekerjaan pengubahan akan
menghasilkan pemuliaan (Rm. 8:30; Kol. 3:4). Dalam proses pengudusan, kita akan
kemuliaan dengan kemuliaan Allah. Masalah ini telah kita bahas seluruhnya
dalam berita yang lalu yang berjudul "Pemimpin Keselamatan".
Sekarang kita telah nampak apa sebenarnya pengudusan itu.
Pengudusan ialah memisahkan putra‑putra Allah yang dilahirkan kembali bagi
Allah, dan dengan unsur hayat ilahi mengubah mereka secara metabolis dan
organik, menyerupakan mereka dengan gambar‑Nya, akhirnya memuliakan mereka
dengan kemuliaan Allah. Inilah pengudusan sifat yang sempurna.
Kita telah melihat bahwa yang menguduskan dan mereka yang
dikuduskan, semuanya berasal dari satu. Berarti mereka semua berasal dari
seorang Bapa. Yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan adalah putra‑putra
yang dilahirkan oleh Bapa yang sama. Karena Dia dan kita dilahirkan dari Bapa
yang sama, kita adalah saudara‑saudaraNya. Kita dengan Dia berasal dari satu
sumber, dan mengambil bagian dalam hayat dan sifat yang sama. Dalam hayat dan
sifat ini kita sedang di bawah pekerjaan pengudusanNya untuk mengubah kita
dari sifat alamiah serta menyerupakan kita dengan gambar‑Nya, sehingga pada
akhirnya kita kemuliaan dengan kemuliaan Allah. Inilah pengudusan!
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 11
No comments:
Post a Comment