Hitstat

08 July 2015

Ibrani - Minggu 7 Rabu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 2:10, 14-18


Kini kita dapat melihat Kristus dalam tiga aspek. Aspek pertama, Ia adalah Pemimpin keselamatan; aspek kedua, Ia adalah benih kemuliaan; dan aspek ketiga, Ia adalah Imam Besar yang melayani atau menyuplai kita. Sebagai Imam Besar, Kristus melayankan Allah kepada kita. Inilah tugas keimaman-Nya, dan ini pula tugas-Nya sebagai Pemimpin keselamatan. Walau Ia adalah Pemimpin keselamatan, tetapi Ia merampungkan tugas-Nya melalui menjadi Imam Besar. Ibrani 2:10 mengatakan bahwa Kristus ialah Pemimpin keselamatan kita dan dalam 2:17 kita nampak Kristus ini, Pemimpin keselamatan kita juga adalah Imam Besar kita. Bagaimanakah Ia menunaikan tugas-Nya sebagai Pemimpin keselamatan? Hanyalah dengan menjadi Imam Besar. Jabatan pemimpin dengan jabatan imam selalu berpasangan. Dalam diri Kristus, kedua jabatan ini dirangkap oleh satu orang. Tidak mungkin Ia menjadi Pemimpin kita jika Ia bukan Imam Besar kita. Saya tidak dapat mengikuti Kristus bila Ia bukan Imam Besar. Di satu pihak, Ia adalah Pemimpin yang berperang bagi kita, di pihak lain Ia pun sebagai Imam Besar yang melayankan diri Allah serta segala kelimpahan hayat ilahi ke dalam kita.

Ketika Imam Besar kita melayankan Allah ke dalam kita, kita akan memperoleh Allah lebih banyak dan dapat mengekspresikan-Nya. Akhirnya kita dapat datang melayani Allah. Dalam hal ini kita memerlukan suatu pengalihan. Ketika kita melayani Allah, hendaklah membiarkan Allah lebih banyak meresap ke dalam kita. Setelah itu barulah Ia berkata kepada kita, "Pergilah, layankan Aku kepada orang lain!'

Sekarang kita telah mengerti cara Tuhan Yesus sebagai Pemimpin keselamatan kita membawa kita ke dalam kemuliaan, yakni dengan menjadi Imam Besar yang senantiasa melayankan Allah kepada kita. Ketika Kristus melayankan Allah ke dalam kita, terjadilah suatu reaksi berantai, yaitu kita akan diresapi Allah sehingga kita juga menjadi imam. Sebagai imam-imam, kita tidak mengutamakan melayani Allah, tetapi melayankan Allah kepada orang lain dan membawa mereka hingga mereka dapat mengekspresikan Allah. Orang yang menerima pelayanan kita akan kembali diresapi Allah dan melayankan Allah pula sehingga Allah lebih banyak meresap ke dalam mereka. Setelah itu Allah akan menyuruh mereka untuk melayankan diri-Nya lagi kepada orang lain. Inilah cara Pemimpin keselamatan kita membawa kita ke dalam kemuliaan. Ini bukan sekadar pembinaan bagi orang Kristen, melainkan cara Bapa membawa putra-putra-Nya masuk ke dalam kemuliaan. Saya ulangi, Tuhan memimpin kita masuk ke dalam kemuliaan adalah melalui menjadi Pemimpin kita, dan Pemimpin kita menunaikan tugas itu melalui menjadi Imam Besar kita.

Pelayanan yang demikian disebut menolong (2:16, 18). Untuk memahami arti "menolong" dalam ayat 18, kita perlu membaca ayat 16, "Sebab sesungguhnya bukan malaikat-malaikat yang Ia tolong, tetapi keturunan Abraham yang Ia tolong" (T1). Menurut bahasa aslinya, kata "menolong" di sini bukan berarti menolong dari luar, seperti menolong seseorang yang nyaris tenggelam dalam air, dengan memegang orang itu sehingga ia terhindar dari situasi yang berbahaya. Tidak, menolong di sini berarti masuk ke dalam orang itu, mengenakannya, dan mengangkatnya. Misalnya, ketika Anda menghadapi kesulitan, Imam Besar bukan datang mengulurkan jari tangan-Nya dan membawa Anda ke luar dari kesulitan itu. Bukan begitu, melainkan ketika Anda menderita, Ia masuk ke dalam diri Anda, mengenakan Anda, dan mengangkat Anda keluar dari kesulitan. Inilah pekerjaan Imam Besar kita. Setelah Anda mengalami hal ini beberapa kali, Anda tidak mungkin terancam oleh kesulitan apa pun. Ketika kesulitan datang lagi, Anda bisa berkata, "Semakin banyak kesulitan, semakin banyak Kristus yang kunikmati, semakin banyak Allah yang kunikmati, semakin banyak unsur ilahi yang kunikmati dan semakin banyak aku dibawa ke dalam kemuliaan."


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 13

No comments: