Pembacaan
Alkitab: Ibr. 2:10, 14-18
Kini kita dapat melihat Kristus dalam tiga aspek. Aspek pertama,
Ia adalah Pemimpin keselamatan; aspek kedua, Ia adalah benih kemuliaan; dan
aspek ketiga, Ia adalah Imam Besar yang melayani atau menyuplai kita. Sebagai
Imam Besar, Kristus melayankan Allah kepada kita. Inilah tugas keimaman-Nya, dan ini pula tugas-Nya sebagai Pemimpin keselamatan.
Walau Ia adalah Pemimpin keselamatan, tetapi Ia merampungkan tugas-Nya melalui menjadi Imam Besar.
Ibrani 2:10 mengatakan bahwa Kristus ialah Pemimpin keselamatan kita dan dalam
2:17 kita nampak Kristus ini, Pemimpin keselamatan kita juga adalah Imam Besar
kita. Bagaimanakah Ia menunaikan tugas-Nya sebagai Pemimpin keselamatan? Hanyalah dengan menjadi Imam
Besar. Jabatan pemimpin dengan jabatan imam selalu berpasangan. Dalam diri
Kristus, kedua jabatan ini dirangkap oleh satu orang. Tidak mungkin Ia menjadi
Pemimpin kita jika Ia bukan Imam Besar kita. Saya tidak dapat mengikuti Kristus
bila Ia bukan Imam Besar. Di satu pihak, Ia adalah Pemimpin yang berperang bagi
kita, di pihak lain Ia pun sebagai Imam Besar yang melayankan diri Allah serta
segala kelimpahan hayat ilahi ke dalam kita.
Ketika Imam Besar kita melayankan Allah ke dalam kita, kita akan
memperoleh Allah lebih banyak dan dapat mengekspresikan-Nya. Akhirnya kita
dapat datang melayani Allah. Dalam hal ini kita memerlukan suatu pengalihan.
Ketika kita melayani Allah, hendaklah membiarkan Allah lebih banyak meresap ke
dalam kita. Setelah itu barulah Ia berkata kepada kita, "Pergilah,
layankan Aku kepada orang lain!'
Sekarang kita telah mengerti cara Tuhan Yesus sebagai Pemimpin
keselamatan kita membawa kita ke dalam kemuliaan, yakni dengan menjadi Imam
Besar yang senantiasa melayankan Allah kepada kita. Ketika Kristus melayankan
Allah ke dalam kita, terjadilah suatu reaksi berantai, yaitu kita akan diresapi
Allah sehingga kita juga menjadi imam. Sebagai imam-imam, kita tidak
mengutamakan melayani Allah, tetapi melayankan Allah kepada orang lain dan
membawa mereka hingga mereka dapat mengekspresikan Allah. Orang yang menerima
pelayanan kita akan kembali diresapi Allah dan melayankan Allah pula sehingga
Allah lebih banyak meresap ke dalam mereka. Setelah itu Allah akan menyuruh
mereka untuk melayankan diri-Nya lagi kepada orang lain. Inilah cara Pemimpin keselamatan kita
membawa kita ke dalam kemuliaan. Ini bukan sekadar pembinaan bagi orang
Kristen, melainkan cara Bapa membawa putra-putra-Nya masuk ke dalam kemuliaan. Saya
ulangi, Tuhan memimpin kita masuk ke dalam kemuliaan adalah melalui menjadi
Pemimpin kita, dan Pemimpin kita menunaikan tugas itu melalui menjadi Imam
Besar kita.
Pelayanan yang demikian disebut
menolong (2:16, 18). Untuk memahami arti "menolong" dalam ayat 18,
kita perlu membaca ayat 16, "Sebab sesungguhnya bukan malaikat-malaikat yang Ia tolong, tetapi
keturunan Abraham yang Ia tolong" (T1).
Menurut bahasa aslinya, kata "menolong" di sini bukan berarti
menolong dari luar, seperti menolong seseorang yang nyaris tenggelam dalam air,
dengan memegang orang itu sehingga ia terhindar dari situasi yang berbahaya.
Tidak, menolong di sini berarti masuk ke dalam orang itu, mengenakannya, dan
mengangkatnya. Misalnya, ketika Anda menghadapi kesulitan, Imam Besar bukan
datang mengulurkan jari tangan-Nya dan membawa Anda ke luar dari kesulitan itu. Bukan begitu,
melainkan ketika Anda menderita, Ia masuk ke dalam diri Anda, mengenakan Anda,
dan mengangkat Anda keluar dari kesulitan. Inilah pekerjaan Imam Besar kita.
Setelah Anda mengalami hal ini beberapa kali, Anda tidak mungkin terancam oleh
kesulitan apa pun. Ketika kesulitan datang lagi, Anda bisa berkata, "Semakin
banyak kesulitan, semakin banyak Kristus yang kunikmati, semakin banyak Allah
yang kunikmati, semakin banyak unsur ilahi yang kunikmati dan semakin banyak
aku dibawa ke dalam kemuliaan."
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment