Pembacaan Alkitab: Why. 21:1,
4, 25
Abraham telah masuk ke dalam tanah
permai Kanaan. Ketika keturunannya jatuh ke tempat di luar Tanah Kanaan, Allah
memimpin mereka dari tempat kejatuhan kembali lagi ke tanah permai. Apakah
perampungan sempurna dari hal orang Israel masuk ke dalam tanah permai?
Pembangunan Bait Suci. Di satu pihak, bait adalah ekspresi Allah, sedang di
pihak lain, bait juga adalah kerajaan, pemerintahan, dan pengaturan Allah.
Dengan adanya Bait Suci kita dapat nampak ekspresi dan Kerajaan Allah. Dengan
adanya Bait Suci, Allah dan umat‑Nya beroleh perhentian dan kepuasan. Jadi,
tanah permai adalah tanah yang tepat ditambah manusia yang tepat, juga ditambah
terbangunnya tempat kediaman‑Nya untuk mengekspresikan diri‑Nya serta untuk
berkuasa bagi‑Nya di alam semesta ini. Inilah tanah permai.
Dalam Perjanjian Lama kita nampak
miniatur tanah permai: sebidang tanah yang terangkat tinggi melampaui air
kematian yang mengelilinginya, dan yang di atasnya terbangun tempat kediaman
Allah. Padanya ada ekspresi dan pengaturan Allah. Inilah miniatur dalam
Perjanjian Lama. Manifestasi gambar ini terdapat dalam Perjanjian Baru.
Akhirnya Allah akan mendapatkan bumi baru. Ia tidak hanya mendapatkan sebidang
tanah, melainkan seluruh bumi baru, yakni bumi yang telah bangkit dan terangkat
tinggi melampaui seluruh kematian. Di bumi baru ini tidak terdapat lagi laut,
kematian, bahkan malam pun tidak (Why. 21:1, 4, 25). Laut, kematian, dan malam
akan lenyap selama-lamanya. Di sana yang ada hanya tanah yang bersih, bening,
kering, dan sebatang sungai yang jernih; di sanalah Yerusalem Baru. Itulah
tempat kediaman, ekspresi, dan pengaturan kekal‑Nya. Di sana Allah akan
diekspresikan sepenuhnya, kuasa‑Nya akan dilaksanakan sepenuhnya; itulah yang
akan menjadi manifestasi tanah permai. Di manakah tanah permai kita? Di bumi
baru.
Terpujilah Tuhan, hidup gereja
hari ini adalah pencicipan bumi baru dan Yerusalem Baru. Hidup gereja dewasa
ini berada di bumi baru. Inilah pencicipan atas Yerusalem Baru yang akan
datang. Bukankah kita hari ini berada di Yerusalem Baru? Ya, kita berada di
Yerusalem Baru! Hanya saja belum berada dalam, kenikmatan Yerusalem Baru secara
sempurna, kita cuma mencicipinya, yaitu dalam hidup gereja. Inilah tanah permai
kita hari ini. Apa yang dimiliki orang Yahudi hanyalah simbol atau bayangan
tanah permai belaka. Yerusalem Baru adalah manifestasi dan kenikmatan sempurna
atas tanah permai. Hidup gereja hari ini dapat disebut semacam realitas tanah
permai, namun itu masih kurang. Kita berada dalam realitas, bukan dalam lambang
atau simbol, dan realitas itu hanyalah suatu pencicipan. Pada sifatnya,
pencicipan sama dengan kenikmatan penuh. Maka dalam pencicipan, kita sudah ada
dalam, Yerusalem Baru, yakni bumi baru itu.
Hidup gereja adalah perhentian dan
kenikmatan kita yang sejati. Kita benar‑benar berada di tanah permai, yaitu
tanah yang mengalirkan susu dan madu. Baik susu maupun madu adalah hasil
produksi dua macam hayat : hayat hewani dan hayat nabati. Ini menunjukkan
kekayaan hayat Kristus. Hayat Kristus pada aspek hayat hewani adalah untuk
penebusan, sedang hayat Kristus pada aspek hayat nabati adalah untuk kelahiran
kembali. Kita sekarang berada di tanah permai yang mengalirkan susu dan madu,
kita sekarang menikmati kelimpahan hayat ini sepuas‑puasnya!
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment