Hitstat

22 July 2015

Ibrani - Minggu 9 Rabu



Pembacaan Alkitab: Why. 21:1, 4, 25


Abraham telah masuk ke dalam tanah permai Kanaan. Ketika keturunannya jatuh ke tempat di luar Tanah Kanaan, Allah memimpin mereka dari tempat kejatuhan kembali lagi ke tanah permai. Apakah perampungan sempurna dari hal orang Israel masuk ke dalam tanah permai? Pembangunan Bait Suci. Di satu pihak, bait adalah ekspresi Allah, sedang di pihak lain, bait juga adalah kerajaan, pemerintahan, dan pengaturan Allah. Dengan adanya Bait Suci kita dapat nampak ekspresi dan Kerajaan Allah. Dengan adanya Bait Suci, Allah dan umat‑Nya beroleh perhentian dan kepuasan. Jadi, tanah permai adalah tanah yang tepat ditambah manusia yang tepat, juga ditambah terbangunnya tempat kediaman‑Nya untuk mengekspresikan diri‑Nya serta untuk berkuasa bagi‑Nya di alam semesta ini. Inilah tanah permai.

Dalam Perjanjian Lama kita nampak miniatur tanah permai: sebidang tanah yang terangkat tinggi melampaui air kematian yang mengelilinginya, dan yang di atasnya terbangun tempat kediaman Allah. Padanya ada ekspresi dan pengaturan Allah. Inilah miniatur dalam Perjanjian Lama. Manifestasi gambar ini terdapat dalam Perjanjian Baru. Akhirnya Allah akan mendapatkan bumi baru. Ia tidak hanya mendapatkan sebidang tanah, melainkan seluruh bumi baru, yakni bumi yang telah bangkit dan terangkat tinggi melampaui seluruh kematian. Di bumi baru ini tidak terdapat lagi laut, kematian, bahkan malam pun tidak (Why. 21:1, 4, 25). Laut, kematian, dan malam akan lenyap selama-lamanya. Di sana yang ada hanya tanah yang bersih, bening, kering, dan sebatang sungai yang jernih; di sanalah Yerusalem Baru. Itulah tempat kediaman, ekspresi, dan pengaturan kekal‑Nya. Di sana Allah akan diekspresikan sepenuhnya, kuasa‑Nya akan dilaksanakan sepenuhnya; itulah yang akan menjadi manifestasi tanah permai. Di manakah tanah permai kita? Di bumi baru.

Terpujilah Tuhan, hidup gereja hari ini adalah pencicipan bumi baru dan Yerusalem Baru. Hidup gereja dewasa ini berada di bumi baru. Inilah pencicipan atas Yerusalem Baru yang akan datang. Bukankah kita hari ini berada di Yerusalem Baru? Ya, kita berada di Yerusalem Baru! Hanya saja belum berada dalam, kenikmatan Yerusalem Baru secara sempurna, kita cuma mencicipinya, yaitu dalam hidup gereja. Inilah tanah permai kita hari ini. Apa yang dimiliki orang Yahudi hanyalah simbol atau bayangan tanah permai belaka. Yerusalem Baru adalah manifestasi dan kenikmatan sempurna atas tanah permai. Hidup gereja hari ini dapat disebut semacam realitas tanah permai, namun itu masih kurang. Kita berada dalam realitas, bukan dalam lambang atau simbol, dan realitas itu hanyalah suatu pencicipan. Pada sifatnya, pencicipan sama dengan kenikmatan penuh. Maka dalam pencicipan, kita sudah ada dalam, Yerusalem Baru, yakni bumi baru itu.

Hidup gereja adalah perhentian dan kenikmatan kita yang sejati. Kita benar‑benar berada di tanah permai, yaitu tanah yang mengalirkan susu dan madu. Baik susu maupun madu adalah hasil produksi dua macam hayat : hayat hewani dan hayat nabati. Ini menunjukkan kekayaan hayat Kristus. Hayat Kristus pada aspek hayat hewani adalah untuk penebusan, sedang hayat Kristus pada aspek hayat nabati adalah untuk kelahiran kembali. Kita sekarang berada di tanah permai yang mengalirkan susu dan madu, kita sekarang menikmati kelimpahan hayat ini sepuas‑puasnya!


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 17

No comments: