Pembacaan
Alkitab: Ibr. 6:1-2
Asas‑asas pertama dari ajaran tentang Kristus mengacu kepada
keenam butir yang disinggung dalam 6:1‑2. Keenam butir ini membentuk tiga
pasangan, yang menyusun dasar kehidupan kristiani. Butir pertama dari tiap
pasangan mengacu kepada keluamya kita dari situasi yang negatif, dan butir
kedua membicarakan masuknya kita ke dalam hal‑hal yang positif.
Pasangan pertama ialah "bertobat dan meninggalkan perbuatan‑perbuatan
yang mati dan percaya kepada Allah". Bertobat ialah pihak negatif, dan
percaya kepada Allah itulah pihak positif (Mrk. 1:15; Kis. 20:21). Hidup orang
Kristen pertama‑tama berdasar pada pertobatan dan kepercayaan—pertobatan dari
perbuatan‑perbuatan yang mati dan kepercayaan kepada diri Allah—itulah suatu
peralihan sejati. Sebelum kita beroleh selamat, perbuatan‑perbuatan kita
mungkin baik, tetapi mati. Kita harus bertobat dari perbuatan‑perbuatan yang
mati dan percaya ke dalam Allah.
Pasangan kedua ialah "ajaran tentang berbagai pembaptisan dan
penumpangan tangan". Di pihak negatif, pembaptisan menghapus hal‑hal negatif
(Ibr. 9:10) dan mengakhiri hal‑hal lampau (Rm. 6:4). "Pembaptisan"
kata yang sama dengan "pembasuhan" dalam 9:10 dan
"pencucian" dalam Markus 7:4, mengacu kepada pencucian perkakas dan
bejana yang digunakan untuk pelayanan kepada Allah di dalam kemah atau bait
(Im. 6:28), dan mungkin juga, pembasuhan para imam (Kel. 30:18‑21; Im. 16:4).
Perkara ini memang berhubungan dengan latar belakang kaum beriman Ibrani. Namun
dalam prinsipnya sama seperti baptisan dalam Perjanjian Baru, yaitu mencuci dan
mengakhiri hal‑hal yang negatif. Dalam baptisan kita menghapus manusia lama
kita, bahkan mengubumya. Di pihak positif, penumpangan tangan adalah kesatuan
dan persekutuan dengan hal‑hal yang ilahi. Pada zaman dulu tiap kali diadakan
persembahan kurban, pelakunya harus menumpangkan tangannya di atas kurban,
menunjukkan ia telah bersatu dengan kurban itu (Im. 1:4; 3:2). Karenanya,
penumpangan tangan itu untuk penyatuan dan persatuan. Di pihak lain, hal itu
pun berarti memberi karunia (talenta) kepada orang (1 Tim. 4:14; 2 Tim. 1:6).
Ketika Paulus menumpangkan tangan ke atas Timotius, berarti Paulus memberikan
karunia rohani kepadanya.
Pasangan ketiga ialah "kebangkitan orang‑orang mati dan
hukuman kekal". Bangkit dari kematian, alam maut, dan kubur adalah pihak
negatifnya (Mat. 22:31; Kis. 23:6; 24:21). Hukuman kekal adalah masuk ke dalam
kekekalan dan takdir yang kekal pada plhak positifnya (Rm. 2:5; Ibr. 9:27; Why.
20:11‑12). Entah kita beroleh selamat atau tidak, hukuman ini akan membawa kita
ke dalam kekekalan. Namun situasi bagi orang yang mati yang tidak percaya
belumlah beres. Setelah mereka dibangkitkan, mereka akan dihakimi, dan melalul
penghakiman itu mereka dibawa ke dalam kekekalan.
Keenam butir di atas adalah asas‑asas pertama dari ajaran tentang
Kristus, fondasi atau dasar kehidupan kristiani kita. Penulis surat ini
mendorong kaum beriman Ibrani untuk maju terus, yaitu dari asas‑asas pertama
ajaran Kristus maju kepada firman kebenaran. Hari ini banyak orang Kristen
malah tidak jelas terhadap asas‑asas pertama dari ajaran Kristus, apa lagi
terhadap firman kebenaran. Namun kita harus maju ke depan. Fondasi kita telah
diletakkan, dan kita harus terus membangun di atasnya. Kita telah bertobat dan
percaya, kita juga telah dibaptis dan bersatu dengan Kristus, dan kita yakin
kelak ada kebangkitan dan hukuman. Siapa yang tidak percaya kepada hal‑hal ini,
ia bukan orang Kristen sejati. Kalau kita semua telah percaya kepada hal‑hal
ini dan telah meletakkan fondasi dengan baik, mari kita maju ke depan, dari
firman dasar menuju firman kebenaran; dari firman fondasi menuju firman
penyempumaan, yakni firman pembangunan; dan dari firman anugerah atau firman
kehidupan kepada firman penanggulangan pemerintahan kebenaran.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 29
No comments:
Post a Comment