Pembacaan
Alkitab: Ibr. 7:16; Rm. 8:22
Kita dapat melihat dalam Alkitab bahwa imamat mempunyai tiga aspek
: aspek imamat Harun, aspek imamat rajani, dan aspek imamat ilahi. Fungsi imamat
Harun ialah mempersembahkan kurban kepada Allah karena dosa‑dosa kita. Maka,
imamat Harun terutama berkaitan dengan kurban penghapus dosa. Fungsi imamat
rajani adalah menyuplaikan Allah yang telah melalui proses kepada kita sebagai
suplai hayat kita. Fungsi imamat ilahi adalah menyelamatkan kita dengan
sempurna. Jadi, kita dapat melukiskan ketiga aspek dari imamat tersebut dengan
tiga perkataan sebagai berikut : aspek Harun untuk persembahan kurban; aspek
rajani untuk penyuplaian; aspek ilahi untuk penyelamatan. Persembahan kurban
untuk membereskan masalah dosa; penyuplaian untuk menyuplaikan Allah yang telah
melalui proses kepada kita sebagai suplai kita setiap hari; dan penyelamatan
untuk menyelamatkan kita dengan sempurna. Penyelamatan dari imamat ilahi
khususnya menyelamatkan kita dari maut dan segala keadaan milik maut.
Dalam rencana kekal Allah, maksud tujuan‑Nya yang semula memang
agar manusia makan dan minum Dia (Kej. 2:9‑10). Dalam rencana kekal Allah, Ia
ingin menyalurkan diri‑Nya ke dalam manusia, menjadi segala sesuatu manusia,
sehingga manusia dapat menjadi ekspresi‑Nya yang sempurna. Kehendak Allah ini
hanya dapat terwujud atau tercapai oleh imamat rajani Kristus, yang
menyuplaikan Allah yang telah melalui proses kepada kita, sebagai suplai kita
setiap hari. Namun, sebelum hal ini tercapai, dosa telah datang. Maka, masalah
dosa harus ditanggulangi lebih dulu. Tetapi penanggulangan masalah dosa
bukanlah maksud hati Allah yang semula dalam menggenapkan kehendak‑Nya yang
kekal; melainkan hanya sebagai tindakan tambahan di kemudian karena masuknya
dosa akibat kejatuhan manusia. Karena kejatuhan manusia, dosa masuk merusak
rencana kekal Allah, sehingga Ia tidak dapat menyuplaikan diri‑Nya kepada
manusia sebagai suplai mereka setiap hari. Karena Iblis mendatangkan dosa untuk
merusak rencana Allah, maka masalah dosa perlu ditanggulangi. Karena itu, perlu
ada imamat Harun, guna membereskan masalah dosa tersebut. Dengan ini kita dapat
nampak bahwa imamat Harun bukan merupakan bagian dari kehendak Allah yang
semula, tetapi hanya suatu tindakan yang ditambahkan kemudian.
Lalu, mengapa perlu ada imamat aspek ketiga, yaitu imamat ilahi?
Walaupun masalah dosa telah berlalu, tetapi dosa masih meninggalkan suatu
akibat yang mengerikan, yakni maut. Roma 6 menerangkan kepada kita bahwa upah
dosa ialah maut. Menurut pengertian luas dalam Alkitab tentang maut, maut juga
mencakup kesia-siaan, kebejatan, keluh kesah, dan kerusakan. Roma 8:22
mengatakan bahwa segenap makhluk ciptaan mengeluh. Mengapa hari ini manusia di
dunia mengadakan banyak macam olahraga dan hiburan? Karena mereka, sama seperti
semua makhluk lainnya, berada dalam kesakitan dan berkeluh kesah. Dalam lubuk
hati setiap orang selalu ada keluhan.
Karena ada akibat‑akibat maut itu,
kita perlu memiliki imamat ilahi, yang mendatangkan hayat dan meniadakan maut.
Adakalanya Anda mengunjungi rumah beberapa orang kudus yang terkasih, Anda
melihat di sana hanya ada kesia‑siaan, kebejatan, keluh kesah, dan kerusakan.
Bila keadaan keluarga Anda seperti itu, itu berarti keluarga Anda kekurangan
iniamat ilahi. Kalau keluarga Anda penuh dengan imamat ilahi Kristus, tentu
keluarga Anda penuh dengan hayat, dan maut akan lenyap. Dengan sendirinya
lenyap pula semua kesia‑siaan, kebejatan, keluh kesah, dan kerusakan. Ibrani
7:25 tidak berarti Kristus akan menyelamatkan kita dari hal‑hal seperti
berjudi, melainkan berarti Ia akan menyelamatkan kita dari segala kesia‑siaan,
kebejatan, keluh kesah, dan kerusakan kita. Oh, kita perlu diselamatkan dengan
sempurna! Jadi, diselamatkan dengan sempurna berarti diselamatkan dari akibat‑akibat
maut tersebut. Ini bukan penyelamatan dari Juruselamat, melainkan penyelamatan
dari imamat yang ilahi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 34
No comments:
Post a Comment