Pembacaan
Alkitab: Rm. 8:30; Ibr. 7:25
Saya ingin membicarakan lebih
lanjut tentang perbandingan antara Surat Ibrani dengan Surat Roma. Dosa dan
maut telah disinggung dalam Roma 5 dan 8. Roma 8:2 mengatakan bahwa di dalam,
Kristus Yesus, hukum Roh hayat telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan
maut. Roma 8:3 mengatakan bahwa Allah telah menjatuhkan hukuman atas dosa di
dalam daging, dan Roma 8:6 mengatakan bahwa pikiran yang ditaruh di atas daging
adalah maut. Ketika kita tiba pada pertengahan dan akhir Roma 8, dosa dan maut
tidak lagi disinggung, yang disinggung ialah keluh kesah, kesiaan-siaan, kebejatan, dan perhambaan;
kesemuanya itu merupakan produk sampingan maut. Menang atas dosa dan maut
adalah satu hal, sedang pembasmian terhadap setiap produk sampingan maut adalah
hal lain, yang juga merupakan hal yang sangat penting.
Dari Roma 3-8 kita nampak adanya tiga langkah dalam keselamatan menurut
ekonomi Allah : pembenaran, pengudusan, dan pemuliaan. Pembenaran berkaitan
dengan kebenaran (keadilan) Allah, pengudusan berkaitan dengan kekudusan Allah,
dan pemuliaan berkaitan dengan kemuliaan Allah. Kebenaran, kekudusan, dan
kemuliaan Allah, semua mempunyai tuntutan terhadap kita. Maka bila kita ingin
beroleh selamat secara menyeluruh dan sempurna, kita perlu memenuhi ketiga
tuntutan Allah tersebut. Pembenaran Allah memenuhi tuntutan kebenaran-Nya, pengudusan Allah memenuhl
tuntutan kekudusan-Nya, dan pemuliaan Allah memenuhi tuntutan kemuliaan-Nya.
Keselamatan yang sesuai dengan ekonomi Allah tidak hanya
membenarkan dan menguduskan kita, tetapi juga memuliakan kita. Seperti telah
kita tunjukkan dalam berita yang lalu, dimuliakan berarti seluruh diri kita
dijenuhi dengan imamat ilahi Kristus. Bila seluruh diri kita telah dijenuhi dan
dipenuhi imamat ilahi-Nya, itulah pemuliaan kita, yaitu tahap terakhir keselamatan
Allah. Pada saat itu kita akan menikmati hak keputraan dengan sepenuhnya, yang
rampung dengan penebusan tubuh kita (Rm. 8:23). Pemuliaan bukan menyelamatkan
kita dari dosa atau maut, melainkan dari produk sampingan maut: keluh kesah,
kesiaan-siaan,
kebejatan, perhambaan, dan kerusakan. Produk sampingan maut itu membuat kita
perlu diselamatkan dengan sempurna, dan Kristus sanggup melakukannya.
Keselamatan yang sempurna tidak hanya menyelamatkan kita dari dosa dan maut,
bahkan mengikis dan menelan semua produk sampingan maut. Bila semua produk
sampingan maut telah tertelan habis, itulah saatnya anak-anak Allah dinyatakan dalam
kemuliaan (Rm. 8:19). Saat itu tidak saja anak-anak Allah, tetapi seluruh makhluk
ciptaan akan dibebaskan dari perbudakan kebinasaan dan kesiaan-kesiaan, masuk ke dalam
kemerdekaan kemuliaan (Rm. 8:21). Setelah kita diselamatkan dengan sempurna
seperti ini, kita akan dibawa ke dalam kesempurnaan. Inilah makna pemuliaan yang
sebenarnya.
Roma 8:30 mengatakan, "Mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga
dipanggil-Nya.
Mereka yang dipanggil-Nya mereka itu juga dibenarkan-Nya. Mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya." Dari ayat ini kita nampak bahwa pemuliaan merupakan akhir
keselamatan. Pemuliaan ini adalah definisi Ibrani 7:25, yang mengatakan bahwa
Kristus sanggup menyelamatkan kita dengan sempurna. Jadi, diselamatkan dengan
sempurna ialah dimuliakan, dan dimuliakan berarti diselamatkan dari semua
produk sampingan maut. Pada masa pemuliaan, setiap keluh kesah, perbudakan,
kekangan, kesia-siaan,
kebejatan, atau kerusakan sudah tidak ada lagi. Siapakah yang sedang melakukan
usaha keselamatan yang sempurna ini? Melkisedek kita, Imam Besar yang rajani
dan ilahi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 35
No comments:
Post a Comment