Pembacaan
Alkitab: Ibr. 7:23-28; 13:8
Ayat 22 berkata, "Itulah sebabnya Yesus telah menjadi
jaminan dari suatu perjanjian yang lebih baik." Kristus telah menjadi
jaminan dari perjanjian yang lebih baik, berdasarkan fakta bahwa Dia adalah
Imam Besar yang hidup dan tidak berkesudahan. Istilah "Jaminan" dalam
akar kata bahasa Yunaninya mengandung arti "anggota tubuh". Jadi di
sini berarti anggota tubuh ini menjaminkan dirinya kepada tubuh. Misalnya,
tangan saya menjaminkan dirinya kepada lengan saya untuk melakukan segala
sesuatu bagi lengan saya ini. Jaminan ini merupakan suatu garansi. Istilah
jaminan dalam ayat ini berarti Kristus telah menjaminkan diri‑Nya kepada
Perjanjian Baru dan kepada kita semua. Ia telah terikat, menjamin bahwa Ia akan
melakukan segala hal yang perlu bagi penggenapan Perjanjian Baru.
Pemikiran yang sedemikian amatlah dalam, dan mutlak merupakan
masalah hayat. Tidakkah Anda menyadari bahwa hayat jasmani Anda juga telah
menjaminkan dirinya kepada Anda? Entah hayat jasmani Anda mau atau tidak mau
melakukan segala hal bagi Anda, ia tetap harus melakukannya, karena ia telah
menjaminkan dirinya. Jadi, hayat jasmani Anda sendiri menjadi jaminan, yang
menjamin bahwa ia mau melakukan segala hal bagi Anda, telah terikat untuk
melakukannya. Demikian pula, Kristus telah menandatangani satu ikatan atau
perjanjian. Dengan cara apakah Ia menandatanganinya? Dengan cara menjaminkan
diri‑Nya kepada Perjanjian Baru dan kepada kita. Dia tidak mungkin untuk
berubah pikiran, sebab sudah terlanjur. Entah kita mengerti ini atau tidak,
entah Ia mau atau tidak, Ia tetap harus melakukannya, karena Ia telah
menjaminkan diri‑Nya. Itulah sebabnya Ia menjadi jaminan atas sebuah perjanjian
yang baru. Jaminan ini tergantung sepenuhnya pada imamat‑Nya yang ilahi.
Kristus sanggup menyelamatkan, dikarenakan Ia hidup senantiasa. Ia
siap sedia kapan dan di mana saja, karena Ia hidup senantiasa. Apa saja dapat
dilakukan‑Nya dikarenakan satu hal, yaitu Ia hidup senantiasa. Berhubung Ia
hidup senantiasa, Kristus dapat meneruskan imamat-Nya hingga kekal, tidak dapat
dicegah oleh maut (ayat 23‑24). Di masa Perjanjian Lama, semua imam
tidak dapat melanjutkan imamat mereka karena dicegah oleh maut. Namun maut
tidak berdaya mencegah Kristus yang hidup selamanya, imamat‑Nya dapat
berlangsung terus tanpa penggantian.
Ayat 25 mengatakan bahwa Kristus sanggup menyelamatkan kita
dengan sempurna. Istilah "sempurna" dapat diterjemahkan secara
tuntas, secara menyeluruh sampai kesudahannya, dan sampai selamanya. Karena Ia
hidup selamanya, tanpa perubahan sedikit pun, maka penyelamatan Kristus
terhadap kita dapat mencapai kesempurnaan baik dalam tingkatan, waktu, maupun
ruang. Jadi, Ia sanggup menyelamatkan kita dengan sempurna dalam tingkatan,
waktu, dan ruang.
Kristus sanggup menyelamatkan kita karena Ia mendoakan kita.
Kristus sebagai Imam Besar kita memikul perkara kita dan berdoa (bersyafaat)
bagi kita. Dia tampil di hadapan Allah bagi kita dan berdoa bagi kita, agar
kita diselamatkan dan sepenuhnya dibawa ke dalam kehendak kekal Allah. Mungkin
Anda berkata bahwa Anda tidak pernah merasa Ia mendoakan Anda. Anda tidak perlu
merasakan hal itu. Apa baiknya bila Anda dapat merasakannya? Jangan berusaha
merasakan doa syafaat‑Nya. Mengaso saja di dalamnya, percayalah di dalamnya,
dan nikmati saja hal itu. Yakinlah bahwa Imam Besar Anda yang ilahi ini
senantiasa mendoakan Anda. Pengalaman saya sendiri membuktikan bahwa saya
sering kali diselamatkan oleh doa syafaat‑Nya. Kita mempunyai seorang
Jurusyafaat yang kekal, tidak berubah sampai selama‑lamanya.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 33
No comments:
Post a Comment