Pembacaan Alkitab: Titus 1:10-13
Dalam ayat 10-11 Paulus berkata, "Karena sudah banyak
orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum
sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. Orang-orang semacam
itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan
yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan." Perkataan Paulus mengenai "Mereka yang
berpegang pada hukum sunat" dalam ayat 10 dan "dongeng-dongeng
Yahudi" dalam ayat 14 menunjukkan pengaruh agama Yahudi. Mereka yang berpegang
pada hukum sunat adalah kaum beriman Yahudi yang memperdayakan orang dalam gereja.
Paulus mengatakan bahwa perbuatan orang-orang yang sedemikian itu harus
dihentikan. Cara menghentikannya adalah dengan teguran tegas (ayat 13) dengan
perkataan yang benar yang sesuai dengan ajaran rasul-rasul (ayat 9). Para
pembual dan penyesat itu mengacau banyak keluarga "karena mengajarkan yang
tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan". Apa yang mereka perbuat
sama dengan yang dilakukan Nabi Bileam yang patut ditolak (2 Ptr. 2:15-16; Yud.
11).
Saya ingin Anda memperhatikan kata
"karena" pada awal ayat 10, yang menunjukkan bahwa ayat ini berhubungan
dengan ayat sebelumnya. Dalam ayat 9 Paulus mengatakan bahwa seorang penilik
harus berpegang pada "perkataan
yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati
orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya."
Kemudian Paulus menjelaskan bahwa banyak orang yang hidup tidak tertib, terutama
mereka yang berpegang pada hukum sunat, yang mulutnya harus ditutup. Ayat-ayat
ini menunjukkan bahwa pesan Paulus kepada Titus mengenai menegakkan kepenatuaan
berkaitan dengan kerusuhan yang disebabkan oleh pengaruh agama Yahudi. Ada
keperluan yang sangat mendesak agar kepenatuaan ditertibkan supaya orang-orang yang
mengajarkan ajaran lain dapat ditanggulangi. Kaum beriman Yahudi tertentu telah
membawa agama Yahudi mereka beserta ajaran-ajarannya yang berbeda yang
menyebabkan kerusuhan ke dalam hidup gereja. Di sini kita mempunyai prinsip
dasar yang berkaitan dengan kepenatuaan yaitu: setiap penatua harus menjadi
pengawas yang selalu waspada kalau-kalau ada ajaran yang berbeda dengan
ministri rasul-rasul yang dibawa masuk ke dalam gereja.
Dalam ayat 12-13 Paulus menyatakan, "Seorang dari kalangan
mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata, 'Dasar orang Kreta pembohong, binatang
buas, pelahap yang malas.' Kesaksian itu benar." Salah seorang dari mereka menunjuk pada salah
seorang Kreta. Semua orang yang disebutkan dalam ayat 9b dan 10 adalah orang yang
demikian itu. Nabi kafir, mungkin mengacu kepada Epimenides menurut legenda
adalah orang asli Kreta yang hidup sekitar tahun 600 SM.
Dalam ayat 13 Paulus menugaskan Titus untuk
menegur "mereka
dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman". Kata
"menegur" di sini dalam bahasa aslinya sama dengan "meyakinkan"
dalam ayat 9. Jadi ini adalah menegur orang melalui menyingkapkan kesalahannya.
Kata "tegas" berarti dengan keras, hebat. Tujuan teguran yang keras
itu adalah agar mereka yang menerimanya bisa jadi sehat di dalam iman. Para
penentang (ayat 9) dan orang yang mengucapkan perkataan sia-sia (ayat 10) terinfeksi
dengan penyakit doktrin dan menjadi tidak sehat dalam kepercayaan. Mereka perlu
suntikan ajaran sehat dan perkataan sehat (1 Tim. 1:10; 6:3), yang seharusnya
disiapkan oleh para penatua untuk kesembuhan mereka.
Sumber: Pelajaran-Hayat Titus, Berita 2