Hitstat

04 February 2016

Yakobus - Minggu 3 Kamis



Pembacaan Alkitab: Yak. 1:26-27


Dalam 1:26‑27 Yakobus mengatakan, "Jikalau seseorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya diri sendiri tidak dcemarkan oleh dunia." Perkataan Yakobus mengenai ibadah dalam ayat-ayat ini menyatakan bahwa tulisan Yakobus mengenal ekonomi Perjanjian Baru Allah tidak sejelas tulisan Paulus, Petrus, dan Yohanes. Paulus memfokuskan tulisannya pada Kristus hidup dan terbentuk di dalam kita (Gal. 2:20; 4:19), Kristus diperbesar di dalam kita dan diperhidupkan oleh kita (Flp. 1:20-21), sehingga kita sebagai gereja, Tubuh-Nya, bisa menjadi kepenuhan-Nya, ekspresi-Nya (Ef 1:22-23). Petrus menitikberatkan fakta bahwa Allah melahirkan kita kembali melalui kebangkitan Kristus (1 Ptr. 1:3), membuat kita berbagian dalam kodrat ilahi-Nya, sehingga kita dapat menempuh hidup yang ibadah (2 Ptr. 1:3-7) dan dibangunkan sebagai rumah rohani untuk mengekspresikan kebajikan-kebajikan-Nya (1 Ptr. 2:5, 9). Yohanes menekankan hayat kekal yang kita peroleh membuat kita memiliki persekutuan dengan Allah Tritunggal (1 Yoh. 1:2-3), dan kelahiran ilahi, yang membawa masuk hayat ilahi ke dalam kita sebagai benih ilahi, sehingga kita bisa menempuh suatu hidup yang sama seperti Allah (1 Yoh. 2:29; 3:9; 4:17) dan menjadi gereja, kaki pelita, yang mengemban kesaksian Yesus (Why. 1:9, 11-12), yang akan rampung pada Yerusalem Baru bagi ekspresi Allah sampai kekal (Why. 21:2-3, 10-11).

Apa yang dikatakan oleh Yakobus dalam Surat Kirimannya mengenai ekonomi Perjanjian Baru Allah? Mengenai perkara yang merupakan ciri Perjanjian Baru, Yakobus hanya menekankan Allah melahirkan kita (1:18), hukum kemerdekaan yang sempurna (1:25), Roh yang berhuni (4:5), dan sedikit menyinggung tentang gereja (5:14). Ia tidak berbicara tentang Kristus adalah hayat kita, gereja adalah ekspresi Kristus, dua ciri khas yang paling luar biasa dan mutakhir dari Perjanjian Baru. Kita menunjukkan hal-hal ini dalam Surat Kiriman Yakobus adalah agar kita memiliki pandangan yang seimbang dan adil.

Menurut suratnya, tentunya Yakobus sangatlah ibadah. Dalam 1:27 ia menggunakan kata "ibadah" dalam pengertian yang positif sewaktu ia membicarakan perihal "ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita." Kemudian Yakobus meneruskan perkataannya bahwa ibadah yang murni ini ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya diri sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka adalah bertindak berdasarkan hati pengasih Allah, sedang menjaga diri sendiri tidak dicemari dunia berarti terpisah dari dunia berdasarkan sifat kudus Allah. Tidak perlu diragukan, ini adalah suatu ibadah yang sangat baik, bahkan ibadah yang terbaik, suatu ibadah menurut hati dan sifat Allah. Akan tetapi, walaupun Yakobus dapat menulis perkataan mengenai ibadah yang murni seperti ini, namun ia tidak mempunyai visi yang jelas perihal ekonomi Perjanjian Baru Allah. Inilah masalah yang perlu ditekankan berkali-kali.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 5

No comments: