Hitstat

19 February 2016

Yakobus - Minggu 5 Jumat



Pembacaan Alkitab: Yak. 4:1-4
4:1 Dari mana datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?

4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.

4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi, siapa saja yang hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.


Perkataan Yakobus dalam pasal 4 agak campur aduk dan tidak mudah dipahami. Sebagai contoh, dalam ayat 1 Yakobus mengatakan perihal sengketa dan pertengkaran di antara mereka yang menerima Surat Kirimannya. Percayakah Anda bahwa pada zaman dulu ada sengketa dan pertengkaran di antara kaum beriman Yahudi di Yerusalem dengan mereka yang tersebar di tempat‑tempat orang kafir? Yakobus mengatakan bahwa persengketaan dan pertengkaran ini berasal dari hawa nafsu yang saling berjuang di dalam tubuh kita.

Dalam ayat 1 Yakobus membicarakan dua macam sengketa, sengketa di antara kaum saleh dan sengketa yang berjuang di dalam tubuh kita. Kemudian dalam ayat 2 ia mengatakan, "Kamu bertengkar dan kamu berkelahi." Ia juga mengatakan, "Kamu membunuh; kamu iri hati." Saya merasa bingung oleh apa yang dikatakan Yakobus dalam ayat 2. Saya yakin bahwa perasaan bingung tersebut dikarenakan dalam tulisan Yakobus, agama Yahudi dicampur aduk dengan pengajaran‑pengajaran Perjanjian Baru. Yakobus dijenuhi dengan berbagai pikiran, konsep, pengajaran, peraturan, dan praktek dari agama Yahudi. Ia diresapi dengan unsur‑unsur agama itu, dan telah lama hidup dalam lingkungan dan suasana agama itu. Tambahan pula, ia menghargai hal‑hal Yudaisme. Namun, Yakobus juga cukup dalam terpengaruh oleh pengajaran‑pengajaran Perjanjian Baru. Ini berarti pada diri Yakobus terdapat dua unsur, dua lingkungan, dan dua suasana. Akibatnya adalah suatu percampuran dalam pikirannya, yakni percampuran antara Yudaisme dengan pengajaran‑pengajaran Perjanjian Baru.

Dalam ayat 4 Yakobus mengatakan, "Hai kamu, orang-orang yang berzina! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi, siapa saja yang hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah" (Tl.). Di sini Yakobus beralih dari perkara pelesiran ke perkara bersahabat dengan dunia dan permusuhan dengan Allah. Tulisan Yakobus di sini baik sekali; kata‑katanya sangat jelas. Dalam ayat 4 Yakobus dengan tegas mengatakan bahwa persahabatan dengan dunia berarti menjadi musuh Allah.

Dalam ayat 4 Yakobus menggunakan kata "persahabatan" dan "sahabat" dalam hubungannya dengan dunia. Persahabatan dengan dunia adalah kasih terhadap dunia untuk kesenangan daging. "Dunia" adalah sistem Iblis, yang bermusuhan dengan Allah. Bahasa Yunani untuk dunia, kosmos, dipakai untuk berbagai hal dalam Perjanjian Baru. Dalam Matius 25:34; Yohanes 17:15; Kisah Para Rasul 17:24; Efesus 1:4; dan Wahyu 13:8, istilah kosmos menunjuk kepada alam kebendaan sebagai suatu sistem yang diciptakan oleh Allah. Dalam Yohanes 1:29; 3:16; dan Roma 5:12, istilah ini mengacu kepada umat manusia yang telah jatuh yang dirusak dan dirampas oleh Iblis sebagai komponen untuk sistem dunianya yang jahat. Dalam 1 Petrus 3:3, istilah ini menyatakan perhiasan, yang memperindah. Di sini, dalam Yakobus 4:4, seperti dalam 1 Yohanes 2:15; Yohanes 15:19; dan 17:14 kosmos mengacu kepada suatu susunan, suatu perangkat bentuk, suatu rencana yang rapi; yaitu, suatu sistem yang dikelola, didirikan oleh Iblis, seteru Allah. Dari sini kita nampak bahwa "dunia" bukan mengacu kepada bumi. Allah menciptakan manusia untuk hidup di bumi dan untuk menggenapkan maksud‑Nya. Tetapi musuh‑Nya, Iblis, dalam upaya merampas manusia, telah membentuk suatu sistem dunia yang menentang Allah di bumi melalui mengatur manusia dengan hal‑hal seperti agama, kebudayaan, pendidikan, industri, perdagangan, dan hiburan, melalui sifat manusia yang jatuh dalam hawa nafsu, pelesiran, tuntutan, dan bahkan dalam memenuhi keperluan hidup mereka seperti makanan, pakaian, rumah, dan kendaraan. Menurut apa yang dikatakan Yakobus dalam 4:4, mengasihi dunia menyebabkan seseorang yang mengasihi Allah menjadi musuh Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 9

No comments: