Pembacaan Alkitab: Yak. 4:1-4
4:1 Dari mana datangnya sengketa dan
pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling
berjuang di dalam tubuhmu?
4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi tidak
memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai
tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh
apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak
menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak
kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia!
Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan
Allah? Jadi, siapa saja yang hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan
dirinya musuh Allah.
Perkataan
Yakobus dalam pasal 4 agak campur aduk dan tidak mudah dipahami. Sebagai
contoh, dalam ayat 1 Yakobus mengatakan perihal sengketa dan pertengkaran di antara
mereka yang menerima Surat Kirimannya. Percayakah Anda bahwa pada zaman dulu
ada sengketa dan pertengkaran di antara kaum beriman Yahudi di Yerusalem dengan
mereka yang tersebar di tempat‑tempat orang kafir? Yakobus mengatakan bahwa
persengketaan dan pertengkaran ini berasal dari hawa nafsu yang saling berjuang
di dalam tubuh kita.
Dalam ayat 1 Yakobus membicarakan
dua macam sengketa, sengketa di antara kaum saleh dan sengketa yang berjuang di
dalam tubuh kita. Kemudian dalam ayat 2 ia mengatakan, "Kamu bertengkar
dan kamu berkelahi." Ia juga mengatakan, "Kamu membunuh; kamu
iri hati." Saya merasa bingung oleh apa yang dikatakan Yakobus dalam
ayat 2. Saya yakin bahwa perasaan bingung tersebut dikarenakan dalam tulisan
Yakobus, agama Yahudi dicampur aduk dengan pengajaran‑pengajaran Perjanjian
Baru. Yakobus dijenuhi dengan berbagai pikiran, konsep, pengajaran, peraturan,
dan praktek dari agama Yahudi. Ia diresapi dengan unsur‑unsur agama itu, dan
telah lama hidup dalam lingkungan dan suasana agama itu. Tambahan pula, ia
menghargai hal‑hal Yudaisme. Namun, Yakobus juga cukup dalam terpengaruh oleh
pengajaran‑pengajaran Perjanjian Baru. Ini berarti pada diri Yakobus terdapat
dua unsur, dua lingkungan, dan dua suasana. Akibatnya adalah suatu percampuran
dalam pikirannya, yakni percampuran antara Yudaisme dengan pengajaran‑pengajaran
Perjanjian Baru.
Dalam ayat 4 Yakobus mengatakan, "Hai
kamu, orang-orang yang berzina! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia
adalah permusuhan dengan Allah? Jadi, siapa saja yang hendak menjadi sahabat
dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah" (Tl.). Di sini
Yakobus beralih dari perkara pelesiran ke perkara bersahabat dengan dunia dan
permusuhan dengan Allah. Tulisan Yakobus di sini baik sekali; kata‑katanya
sangat jelas. Dalam ayat 4 Yakobus dengan tegas mengatakan bahwa persahabatan
dengan dunia berarti menjadi musuh Allah.
Dalam ayat 4 Yakobus menggunakan
kata "persahabatan" dan "sahabat" dalam hubungannya dengan
dunia. Persahabatan dengan dunia adalah kasih terhadap dunia untuk kesenangan
daging. "Dunia" adalah sistem Iblis, yang bermusuhan dengan Allah.
Bahasa Yunani untuk dunia, kosmos, dipakai untuk berbagai hal dalam
Perjanjian Baru. Dalam Matius 25:34; Yohanes 17:15; Kisah Para Rasul 17:24;
Efesus 1:4; dan Wahyu 13:8, istilah kosmos menunjuk kepada alam kebendaan
sebagai suatu sistem yang diciptakan oleh Allah. Dalam Yohanes 1:29; 3:16; dan
Roma 5:12, istilah ini mengacu kepada umat manusia yang telah jatuh yang
dirusak dan dirampas oleh Iblis sebagai komponen untuk sistem dunianya yang
jahat. Dalam 1 Petrus 3:3, istilah ini menyatakan perhiasan, yang memperindah.
Di sini, dalam Yakobus 4:4, seperti dalam 1 Yohanes 2:15; Yohanes 15:19; dan
17:14 kosmos mengacu kepada suatu susunan, suatu perangkat bentuk, suatu
rencana yang rapi; yaitu, suatu sistem yang dikelola, didirikan oleh Iblis,
seteru Allah. Dari sini kita nampak bahwa "dunia" bukan mengacu
kepada bumi. Allah menciptakan manusia untuk hidup di bumi dan untuk
menggenapkan maksud‑Nya. Tetapi musuh‑Nya, Iblis, dalam upaya merampas manusia,
telah membentuk suatu sistem dunia yang menentang Allah di bumi melalui
mengatur manusia dengan hal‑hal seperti agama, kebudayaan, pendidikan,
industri, perdagangan, dan hiburan, melalui sifat manusia yang jatuh dalam hawa
nafsu, pelesiran, tuntutan, dan bahkan dalam memenuhi keperluan hidup mereka
seperti makanan, pakaian, rumah, dan kendaraan. Menurut apa yang dikatakan Yakobus
dalam 4:4, mengasihi dunia menyebabkan seseorang yang mengasihi Allah
menjadi musuh Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 9
No comments:
Post a Comment