Pembacaan Alkitab: Yak. 2:13-26
2:13 Sebab penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas
orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas
penghakiman.
2:14 Apa gunanya, Saudara-saudaraku, jika seseorang mengatakan bahwa ia
mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu
menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan
kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata, "Selamat jalan,
kenakanlah pakaian hangat dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak
memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai
perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata, "Padamu ada iman dan padaku
ada perbuatan"; aku akan menjawab dia, "Tunjukkanlah kepadaku imanmu
itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari
perbuatan-perbuatanku."
2:19 Engkau percaya bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi
setan-setan pun percaya akan hal itu dan gemetar.
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang bahwa iman
tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
2:21 Bukankah Abraham, bapak kita, dibenarkan berdasarkan
perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas
mezbah?
2:22 Kamu lihat bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatannya
dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2:23 Dengan demikian, genaplah nas yang mengatakan, "Lalu
percayalah Abraham kepada Allah, maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai
kebenaran." Karena itu, Abraham disebut "Sahabat Allah".
2:24 Jadi kamu lihat bahwa manusia dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
2:25 Bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan berdasarkan
perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang suruhan itu di
dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman
tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Dalam 2:13 Yakobus mengatakan, "Sebab
penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak
berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman." Memandang
rendah seorang saudara yang miskin berarti tidak mempunyai belas kasihan.
Setiap orang yang memandang hina seorang saudara yang miskin tidak akan
menerima belas kasihan sewaktu ia berada di depan penghakiman Kristus.
Di sini
Yakobus memberi tahu kita jangan memandang rendah saudara kita. Jika kita memandang
rendah seorang saudara, berarti kita tidak membelaskasihaninya. Kemudian,
sewaktu kita berada di depan penghakiman Tuhan, Ia juga tidak akan menunjukkan
belas kasihan kepada kita, karena kita tidak menunjukkan belas kasihan kepada
saudara kita. Karena itu, kita perlu menunjukkan belas kasihan, sebab seperti
yang dikatakan oleh Yakobus, belas kasihan akan menang dan unggul atas
penghakiman. Jika hari ini kita berbelas kasihan terhadap saudara kita, kita
akan menerima belas kasihan dari Tuhan di depan takhta penghakiman‑Nya.
Ayat 14 mengatakan, "Apa
gunanya, Saudara‑saudaraku, jika seseorang mengatakan bahwa ia mempunyai iman,
padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan
dia?" Di sini Yakobus bukannya mengatakan perihal diselamatkan
dari kebinasaan, melainkan membicarakan tentang diselamatkan dari penghakiman
di depan takhta penghakiman Kristus. Konteksnya menunjukkan hal ini.
Pada suatu hari, kita semua akan
dihakimi oleh Kristus. Jika kita memperhatikan keperluan kaum saleh, memberikan
belas kasihan kepada mereka (ay. 15-16), berarti kita juga memperhatikan diri
sendiri sehubungan dengan penghakiman Tuhan atas diri kita. Karena perbuatan
belas kasihan dan kasih kita terhadap kaum beriman, kita, akan diselamatkan
dari penghakiman tanpa belas kasihan di depan takhta penghakiman Tuhan.
Dalam ayat 20 Yakobus menggunakan
ungkapan "manusia yang bebal". Menurut Yakobus, seseorang itu bebal
jika dia hanya beriman tetapi tidak memiliki kasih. Setiap orang yang beriman
di dalam Tuhan Yesus tetapi tidak mengasihi saudara‑saudaranya adalah orang
yang bebal. Dalam hal ini, orang yang bebal adalah orang yang beriman tanpa
kasih. Seperti yang dikatakan Yakobus, iman tanpa perbuatan adalah tidak
berguna.
Dalam ayat 21 Yakobus berkata, "Bukankah
Abraham, bapak kita, dibenarkan berdasarkan perbuatan‑perbuatannya, ketika ia
mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?" Yakobus segera
melanjutkan dalam ayat 22, "Kamu lihat bahwa iman bekerja sama dengan
perbuatan‑perbuatannya dan oleh perbuatan‑perbuatan itu iman menjadi
sempurna." Dalam Kejadian 15 Abraham beriman (percaya) kepada Allah
dan dalam Kejadian 22 ia mempersembahkan Ishak putranya. Ini menunjukkan bahwa
ada sejangka waktu yang di dalamnya iman Abraham menjadi sempurna. Jadi iman
yang dimilikinya itu perlu dibuktikan. Demikian juga, iman kita di dalam Tuhan
Yesus juga perlu dibuktikan. Sebagai contoh, saya berharap seorang muda yang
beriman di dalam Tuhan akan membuktikan imannya kepada kedua orang tuanya
melalui perubahan sikap dan tingkah lakunya. Ini berarti, perbuatan kasih yang
di luar, mempersaksikan, membuktikan, iman yang ada di dalam kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 6
No comments:
Post a Comment